News Video

POTRET Replika KM Sinar Bangun, Dibangun dengan Plat Baja Sepanjang 8 Meter dengan Berat 8 Ton

Potret replika Kapal Motor (KM) Sinar Bangun menjadi perbincangan. Replika tersebut dirakit di Jakarta dengan menggunakan plat baja ketebalan 8 mm

Ist
Replika KM Sinar Bangun 

TRIBUN-MEDAN.COM - Potret replika Kapal Motor (KM) Sinar Bangun menjadi perbincangan.

Replika tersebut dirakit di Jakarta dengan menggunakan plat baja ketebalan 8 mm.

Berdasarkan informasi yang dihimpun www.tribun-medan.com, pangang replika KM Sinar Bangun mencapai 8 meter dengan lebar 4 meter.

Tak tanggung, bobot replika itu diprediksi mencapai 8 ton.

Video kolase replika KM Sinar Bangun;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Kasus KM Sinar Bangun, Nurdin Siahaan Kadishub Samosir Siap Disidang Usai Berkasnya P21

Hilangkan Trauma KM Sinar Bangun, Puluhan Kapal di Danau Toba Perebutkan Piala Kapolda Sumut

Saat ini replika tersebut sudah berada di Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, untuk dijadikan monumen KM Sinar Bangun untuk mengenang ratusan warga yang meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal motor itu.

Pengerjaan monumen diprediksi sudah memasuki 70 persen.

Hotman Paris Tegaskan Sumbangan Rp 100 Juta untuk Korban KM Sinar Bangun Dikirim ke Pemprov

Robot ROV yang Sukses Visualkan Bangkai KM Sinar Bangun di Danau Toba Ikut Cari Lion JT-610

Ini Foto-fotonya;

Replika KM Sinar Bangun
Replika KM Sinar Bangun (Aaron Manurung Jangga)
Replika KM Sinar Bangun
Replika KM Sinar Bangun (Aaron Manurung Jangga)
Replika KM Sinar Bangun
Replika KM Sinar Bangun (Aaron Manurung Jangga)

BANGKAI KAPAL TIDAK DIEVAKUASI

Basarnas menggunakan alat canggih pada pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba

Di antaranya Multibeam Echo Sounder yang digunakan untuk memetakan kondisi di dasar Danau Toba, sedangkan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air ditujukan untuk memastikan indikasi bangkai kapal dengan cara menangkap visual objek yang ditemukan secara langsung. 

ROV beroperasi secara baik hingga kedalaman 450 meter, bahkan mencapai dasar danau di sekitar lokasi suspect dan menemukan jasad korban. 

Basarnas pun masih mencari cara mengangkat jasad korban.

"Kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter. Saya sudah tanya ke rekan-rekan saya tentang kejadian serupa, tapi objeknya kurang-lebih 100 meter di dalam air. Seperti contoh kejadian AirAsia, 40 meter bisa diselami. (KM Sinar Bangun) ini tidak bisa. Kita masih memikirkan ini," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI, Muhammad Syaugi.

Robot ROV Sukses Rekam Visual Jasad Korban KM Sinar Bangun di Dasar Danau Toba

Korban KM Sinar Bangun Ditemukan, Ada Sosok Wanita Tidur Terlentang di Dasar Danau

Jasad korban, termasuk sepeda motor dan beberapa tali yang diduga bagian dari KM Sinar Bangun, ditemukan ROV, Kamis (28/6/2018) siang pukul 12.39 WIB.

Namun bangkai kapal belum terlihat dari rekaman ROV karena tingkat visibilitas yang terbatas.

Robot Penyelam Temukan Jasad di Dasar Danau, 5 Fakta Terbaru KM Sinar Bangun Tenggelam

"Jadi lokasi penemuan itu berserakan kalau saya melihat kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum terlihat, tapi talinya sendiri sudah terlihat karena keterbatasan, jarak pandang di dasar itu sangat pendek,"ujarnya.

Dalam foto yang beredar di grup whatsapp tampak jenazah diduga korban kapal tenggelam tampak tidur terlentang di dasar danau. 

Bagian kakinya tampak terlihat jelas. Dari penampakan foto tersebut diduga sosok tersebut merupakan mayat wanita sedang mengenakan celana jeans dan baju warna kuning dipadu dalaman warna merah.

Alhamdulillah, Basarnas Temukan Bangkai KM Sinar Bangun, Objek Mayat dan Kapal Terlihat Jelas

Tidak diketahui siapa sosok jasad tersebut. Namun keberadaannya tentu sangat dinantikan oleh pihak keluarga di daratan untuk dimakamkan secara layak.

Tampak dalam data foto kedalaman robot penyelam mengambil foto pada posisi 454,7 meter.

Berdasarkan keterangan dari Humas Basarnas robot ROV ini bahkan bisa digunakan hingga kedalaman 1.000 meter. 

"Besok kita cari lagi. Baru kita pikirkan bagaimana kemungkinan mengangkat korban tersebut," kata Syaugi kemarin.

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras pada Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. 

Kapal tersebut berlayar tanpa dokumen manifes penumpang dan diketahui dalam kondisi tidak memenuhi standar keselamatan, seperti ketersediaan life jacket.

Terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun, nakhoda berinisial SS ditetapkan sebagai tersangka. Polisi juga menetapkan tiga orang tersangka lainnya dari Dinas Perhubungan Sumut.

Ketiganya adalah Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Danau Rihard Sitanggang, Kapos Pelabuhan Simanindo Golpa F Putra, dan pegawai honorer Dishub Samosir Karnilan Sitanggang.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengaku kementerian yang dipimpinnya akan menjalankan aturan secara baik dari pemerintah, terkait proses pencarian jenazah dan KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba.

Ia mengatakan, hal pertama yang difokuskan saat ini adalah pencarian jenazah para penumpang yang diperkirakan masih terjebak dalam badan kapal.

"Jika kapal itu diangkat, yang kita tunggu adalah temukan jenazah," ujar Budi Karya.

Namun tidak hanya jenazah yang harus ditemukan, bangkai kapal itu pun harus diangkat. Hal itu karena menurutnya, KNKT membutuhkan bangkai KM Sinar Bangun untuk keperluan evaluasi.

Agar bisa diketahui dari segi teknis, terkait kelayakan bentuk rancangan kapal hingga surat perizinan yang berlaku.

"Tapi dari segi teknis, KNKT kita dapat mengevaluasi apa jenis bentuk rancang bangun, kestabilan yang ada pada kapal, penuh syarat atau tidak, apa proses perizinan berlaku atau mengeluarkan surat," kata Budi Karya.

Oleh karena itu, mantan Presiden Direktur PT Angkasa Pura II itu kemudian menekankan bahwa mendapatkan bangkai kapal itu merupakan hal penting kedua, selain mengangkat seluruh jenazah korban yang masih berada di Danau Toba.

"Mendapatkan kapal sangat penting, selain kita melakukan upaya yang semestinya," tegas Budi Karya

(hen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved