TAK Perlu Mengundurkan Diri, Capim KPK dari Polisi jika Terpilih Tetap Digaji Polri, ICW Kritik

TAK Perlu Mengundurkan Diri, Capim KPK dari Polisi jika Terpilih Tetap Digaji Polri, ICW Kritik

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/Devina Halim
Perlu Mengundurkan Diri, Capim KPK dari Polisi jika Terpilih Tetap Digaji Polri, ICW Kritik 

Menurut Yenti, ada pimpinan saat ini yang kemungkinan berniat mencalonkan diri lagi untuk periode berikutnya.

Selain itu, ada penasihat dan pihak lainnya di internal KPK yang akan mendaftarkan diri.

"Bahkan tadi selain dari komisioner juga ada beberapa katanya penasihat, kemudian dari staf yang lain juga ada. Jadi kita juga mendorong," kata dia.

Akan tetapi, Yenti enggan menjelaskan secara rinci siapa dari internal KPK yang kemungkinan mencalonkan diri.

Saut sempat menimpali pernyataan Yenti soal internal KPK yang mencalonkan diri sebagai pimpinan baru.

Saut ingin tiga pimpinan periode saat ini untuk maju lagi.

"Saya ajukan tiga orang lagi daftar ulang, saya mau nyalonkan lagi Pak Laode (Laode M Syarif), Bu Basaria (Basaria Panjaitan) sama Pak Alex (Alexander Marwata)," kata Saut saat berdiri di belakang Yenti yang sedang menemui awak media.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan)
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan) (tribunnews)

Baca: Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS

Saat ditanya apakah dirinya akan maju untuk periode 2019-2023, Saut mengaku tak akan mencalonkan diri lagi. "Enggak, enggak. Saya enggak," katanya.

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) akan blusukan ke 8 provinsi di Indonesia.

Di sejumlah provinsi tersebut, Pansel membuka pendaftaran bagi mereka yang berminat menjadi calon pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2023.

"Kami akan menjaring calon-calon dari daerah. Pansel akan sosialisasi ke delapan provinsi," ujar anggota Pansel Capim KPK Diani Sadia Wati saat konferensi pers di Gedung A, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Pansel akan berbagi untuk menyambangi provinsi-provinsi tersebut.

Hendardi bertolak ke Malang, Jawa Timur.

Hamdi Muluk bertolak ke Semarang, Jawa Tengah.

Harkristuti Harkrisnowo bertugas ke Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, Mualimin Abdi ditugaskan ke Surabaya, Jawa Timur.

Marcus Priyo Gunarto bertolak ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Diani sendiri akan bertugas di Pekanbaru, Riau.

Al Araf ditugaskan ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adapun, dua provinsi lain akan didatangi oleh Yenti Ganarsih serta Indriyanto Seno Aji.

"Jadi, publik bisa mengikuti bagaimana upaya menjaring calon pimpinan KPK, bisa dari tingkat daerah sampai pusat," ujar Diani.

Blusukan ke daerah ini dilaksanakan mulai 19 Juni 2019 atau dua hari usai pembukaan pendaftaran calon pimpinan KPK.

Pendaftaran ditutup pada tanggal 14 Juli 2019.

(*)

Baca: Gaji Rp 500 Ribu, Kapolres Binjai Ungkap Pekerja Pabrik Mancis Digaji Rendah Pengusaha, Fakta Lain

Baca: Kronologi Oknum PNS Cabuli Gadis ABG (Anak Tiri), Korban Takut Pernah Tepergok Pacaran, Pelaku Ancam

Baca: Bandingkan AHY dengan Adian Napitupulu jika Jabat Menteri Jokowi, Politisi Gerinda Menilai Pantas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saut Situmorang Ingatkan Calon Pimpinan KPK soal Independensi", "Pansel Dorong Internal KPK Daftar Calon Pimpinan Periode 2019-2023", "Jaring Calon Pimpinan KPK, Pansel Blusukan ke 8 Provinsi dan Capim Polri

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved