INILAH Hasil Pemeriksaan POM TNI pada Dua Prajurit Terkait Insiden Depan Asrama Papua
Pihaknya juga terus melanjutkan proses penyidikan sebelum berkasnya diserahkan ke Pengadilan Militer dalam waktu dekat.
INILAH Hasil Pemeriksaan POM TNI pada Mayor Inf NH Irianto terkait Insiden Depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
TRIBUN-MEDAN.COM - POM TNI sudah merampungkan pemeriksaan terhadap dua anggota TNI terkait ujaran rasis pada mahasiswa Papua yang videonya viral.
Dua orang prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka melakukan tindakan indisipliner terkait insiden di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dua pekan lalu.
Juru Bicara Kodam Brawijaya, Letkol Imam Haryadi, mengatakan, tindakan dua anggota TNI itu di depan asrama mahasiswa Papua "tidak mencerminkan sebagai prajurit yang seharusnya mengedepankan komunikasi sosial yang persuasif".
"Tentunya ini melampaui batasan kewenangannya, termasuk juga melampaui batas kewenangan yang seharusnya tidak dia lakukan," kata Imam Haryadi kepada BBC News Indonesia, Kamis (29/08).
Penetapan status tersangka dua anggota TNI itu berdasarkan hasil penyidikan internal POM TNI, katanya.
Selain para saksi, tim penyidik POM TNI juga memeriksa barang bukti, diantaranya beberapa rekaman video, yang memperlihatkan dua orang anggota TNI tersebut.

Juru Bicara Kodam Brawijaya, Letkol Imam Haryadi, mengatakan, tidak ada satu orang saksi yang melihat dua orang prajurit TNI itu melakukan dugaan rasialis di depan asrama Papua/BBC NEWS INDONESIA.
"Dua orang tersebut, dari video tersebut, (terlihat) emosional dan terlalu responsif.
Mungkin terpancing situasi, responsnya berlebihan," jelasnya.
"Nah itu yang patut diduga kita sangkakan melanggar pasal-pasal KHUPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer) pasal 103," tambah Imam.
Pihaknya juga terus melanjutkan proses penyidikan sebelum berkasnya diserahkan ke Pengadilan Militer dalam waktu dekat.
Bagaimana dengan tuduhan melontarkan makian rasialis?
Ditanya kenapa sangkaan tentang tuduhan melontarkan makian rasialis tidak dikenakan terhadap dua anggota TNI itu, Imam mengatakan,"Lo, memang siapa yang melihat mereka (melakukan makian) rasial?"
Menurutnya, tidak ada satu orang saksi yang melihat mereka melakukan dugaan rasialis di depan asrama Papua saat itu.
Kita lihat bolak-balik (rekaman video), tidak jelas sumbernya (teriakan kata bernada rasial) dari mana," ungkapnya.