Tak bisa Lagi Bermain Bola karena Kaki Retak, Bupati Taput Nikson Nababan Pilih Urus Batak United

Tak bisa Lagi Bermain Bola karena Kaki Retak, Bupati Taput Nikson Nababan Pilih Urus Batak United

TRIBUN-MEDAN.com-Tak bisa Lagi Bermain Bola karena Kaki Retak, Bupati Taput Nikson Nababan Pilih Urus Batak United .

Setelah resmi berdiri sejak Mei 2019 lalu, klub sepak bola asal Sumatera Utara, Batak United FC (BUFC), siap mengembangkan sayap dan meramaikan dunia persepakbolaan di Indonesia.

Tim yang juga dipimpin oleh Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan sebagai Presiden Club ini, bahkan siap bersaing dalam ketatnya kompetisi Liga 3 PSSI 2019.

Tak tanggung, Batak United FC yang tergabung di Pool D bersama Persesi Siantar, Mandailing Raya FC, Toba Samosir FC, RBS FC Padang Sidempuan dan PSSD Dairi, menargetkan bisa tampil menjadi juara.

"Harapan kita dari liga 3, liga 2, dan liga 1. Harapan kita bisa mewakili Sumatera Utara masuk liga utama. Itu dulu target pertama. Kalau bisa mewakili Indonesia untuk kejuaraan antar klub kenapa tidak," ujar Nikson di acara ramah-tamah dengan para pemain, pelatih dan manajemen klub BUFC di Hotel Danau Toba Jalan Imam Bonjol Medan, Minggu malam (1/9/2019).

Nikson menuturkan, alasannya bersedia menjadi presiden klub BUFC karena ingin berkontribusi dalam memajukan persepakbolaan di Sumut.

Apalagi adik dari Sukur Nababan ini juga mengaku sudah hobi sepak bola sejak kecil. Karena itu, ke depannya, Nikson juga menginginkan agar Batak United yang mewakili Kabupaten Tapanuli Utara bisa semakin baik, dan profesional.

Baca: Bocah Usia 7 Tahun Cabuli Tetangganya (4 Tahun), Mengaku Sering Nonton Video di Handphone

Baca: Awang Meninggal setelah Diserang 200 Ekor Lebah, Sempat Dirawat 4 Hari di Rumah Sakit karena Kritis

Baca: Calon Pengantin Pria Ternyata Wanita Bikin Syok Keluarga, Terbongkar Saat Curiga & Periksa ke Bidan

"Saya dipercayakan oleh Bapak DR Imanuel Munthe (Presiden Club sebelumnya) dan semua manajemen mengemban tugas ini. Saya pikir diusia saya yang masih memungkinkan dan semangat hidup ingin membangun sepakbola yang bagus kenapa tidak kepercayaan yang diberikan saya emban. Mungkin sudah jalan Tuhan juga. Saya main Bola dengan Dairi, kaki saya retak akhirnya pensiun, jadi mungkin tidak bisa main bola lagi tapi jadi pemikir bola," ungkapnya.

Baca: Kepada Polisi, Mama Muda Mengaku Dapat Bisikan Gaib hingga Tikam Bayinya Sendiri (3 Bulan)

Baca: Dinas Pariwisata Gandeng TikTok Indonesia Promosikan Wisata Medan

Baca: Inilah Pengakuan Mardi (45) yang Spontan Membunuh Eko (15), Anaknya yang Masih Duduk di Bangku SMP

Lebih lanjut kata Nikson, dengan munculnya Batak United maka tentu persaingan antar klub di Sumut akan bertambah ketat. Menurutnya, semakin banyak klub muncul di Sumatera Utara sangatlah bagus. Dengan demikian klub akan bisa berkompetisi. 

"Kalau cuma satu klub maka tidak ada cermin. Saya pikir harus banyak klub di Sumut. Apa itu mewakili daerah atau perusahaan saya pikir itu bagus dan memang Sumut ini harus punya liga Sumatera Utara yang di dalamnya semua klub. Ada juga (kompetisi) yang umum, ada berdasar batas usia dan itu harus digulirkan terus sehingga dari situ lahir pemain," katanya.

Baca: MENGEJUTKAN Pengakuan Pelaku Unjukrasa Jayapura, Polri Sebut Agenda Setting Rusuh Biar ke PBB

Baca: Komisi Nasional Perlindungan Anak Minta Destinasi Wisata Kawasan Danau Toba Harus Ramah Anak

Baca: Mama Muda Tikam Bayinya Sendiri (3 Bulan) hingga Tewas, Diduga Baby Blues Syndrome

Sementara itu diwawancara terpisah, pelatih Kesebelasan Batak United FC, Sumardi mengatakan anak asuhnya sudah siap berlaga di liga 3 pool D.

Sebagai pelatih dirinya pun sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tim-tim lain di pool D. Dia pun berharap bisa membawa BUFC mencapai target juara grup dan bisa mewakili Sumut di tingkat nasional hingga membawa timnya juara liga 3.

"Insya Allah siap, para pemain sudah siap," katanya. 

Bangun Tim Dari Awal