Permudah Pelajar Pahami Matematika, Madrasah Tsanawiah Negeri 2 Gunakan Permainan Ular Tangga
Inovasi itu dikembangkan Afni sejak tahun 2018, dan telah digunakan sebagai media pembelajaran matematika hampir di 50 sekolah di Kabupaten Deliserdan
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Untuk memainkan metode yang ditemukannya itu, Arfi terlebih dahulu menuliskan setiap rumus luas permukaan bangun datar di papun tulis.
Para siswa yang akan bermain di setiap papan Ular Tangga yang telah diubah dengan bentuk permukaan bangun datar itu berjumlah empat sampai enam siswa.
Baca: Mahasiswa S2 ITB Ditemukan Tewas di Kamar Indekos, Gantung Diri di Kusen Pintu Kamar
Baca: PAPUA TERKINI, 5 Penambang Emas Tewas Diserang di Yahukimo, 47 Orang Selamat, Ini Penjelasan Polisi
Setiap jumlah dadu yang muncul akan dihitung menggunakan rumus masing-masing luas permukaan bangun datar.
Jika dalam permainan Ular Tangga bidak akan berjalan berdasarkan jumlah dadu yang muncul, namun berbeda dengan permainan menggunakan rumus matematika.
Jalannya bidak atau gacuk pada permainan tersebut, berdasarkan hasil perhitungan jumlah dadu yang muncul, dihitung dengan rumus masing-masing bentuk luas bangun datar.
Misalnya ketika dadu yang keluar angka dua, maka gacuk berada di kotak nomor dua yaitu di bangun segitiga. Untuk berikutnya, jika pemain mendapatkan mata dadu nilai tiga, itulah yang dijadikan nilai x atau tinggi dalam rumus menghitung bangun segitiga.
Setelah mendapat hasil dari penghitungan menggunakan rumus setiap bentuk bangun, maka bidak pun akan berjalan sesuai jumlahnya.
Kalau dari hasil penghitungan mendapatkan hasil enam, maka bidak akan dijalankan enam langkah ke kotak lain, begitu selanjutnya.
"Ketika di jelaskan sekali, kalau ada yang bertanya itu wajar. Selanjutnya saya tuliskan rumus di papan tulis. Perlahan akhirnya siswa mudah menerimanya, sebab metode belajarnya sambil bermain," jelasnya.
Salah seorang siswi Kelas VIII, Sri Hanifah (13), mengaku semula dirinya kesulitan untuk menghafal rumus menghitung luas permukaan bangun datar. Namun dengan permainan Ular Tangga, dirinya mudah mengingat setiap rumus.
"Awalnya agak bingung, karena permainannya ini beda dengan permainan Ular Tangga biasa. Tapi setelah dijelaskan dan dimainkan lebih mudah di hafal," kata Hanifah.
Menurutnya, permainan Ular Tangga dengan rumus luas permukaan bangun datar telah ia mainkan sejak masih duduk di bangku kelas VII.
Dampak yang ia rasakan dari metode permainan tersebut, adalah setiap rumus masing-masing luas bidang melekat di ingatannya.
"Lebih cepat hafal dan paham dengan rumusnya. Terus kalau ada soal ujian langsung ingat cara mengerjakan," tuturnya.
Senada dengan temannya, siswi kelas VIII lainnya, Cut Salsabilla (12) mengaku sangat terbantu dengan metode melalui permainan Ular Tangga tersebut.
"Sekarang lebih mudah ingat rumus, memainkannya bisa ramai-ramai. Kalau sebelum ada permainan ini, payah ingat rumus masing-masing luas permukaan bangun datar," jelas Cut.
(mak/tribun-medan.com)