Mahasiswi Cantik Kenal Dunia Gemerlap dan Narkoba Sejak Belia, Sumut Pengguna Terbesar setelah DKI
Kalau kenal dengan hiburan malam kayak dugem dari SMA sampai saat ini. Ya kalau dihitung, sudah tidak terhitung
Mahasiswi Cantik Kenal Dunia Gemerlap dan Narkoba Sejak Belia, Sumut Pengguna Terbesar setelah DKI
TRIBUN-MEDAN.com-Mahasiswi Cantik Kenal Dunia Gemerlap dan Narkoba Sejak Belia, Sumut Pengguna Terbesar setelah DKI.
Narkoba tidak lepas dari dunia malam. Jaringan narkoba kini menyelimuti generasi milenial.
Gaya hidup perkotaan kini rentan menjadi peredaran narkoba.
Seperti salah seorang wanita yang diwawancarai Tribun Medan, A yang kini memasuki usia (22) berstatus mahasiswa ini mengaku bahwa dirinya mengenal dunia gemerlap (dugem) sejak duduk di bangku SMA.
"Kalau kenal dengan hiburan malam kayak dugem dari SMA sampai saat ini. Ya kalau dihitung, sudah tidak terhitung," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan, Minggu (8/9/2019).
Wanita yang mengaku sebagai mahasiswa ini mengatakan bahwa dirinya tertarik pada dunia malam berawal dari seorang teman sekelasnya.
Bahkan pertama kali mencoba, ia mengaku sangat menikmati.
"Kalau awal saya diajak teman. Pertama kali memang asik. Lama kelamaan, sulit untuk meninggalkannya. Ya kalau di dalam paling minum sama beli obat saja," jelasnya.
Baca: PENGAKUAN Pria Minta Izin Istri untuk Cabuli Anak Tiri Selama 2 Tahun, Tawarkan Uang dan Janji Nikah
Baca: Ratusan Rumah di Madina Terendam Akibat Hujan Deras yang Bikin Sungai Batang dan Sampuran Meluap
Baca: Asap Kebakaran Hutan dari Provinsi Riau Mulai Cemari Udara di Kota Medan dan Wilayah Sumut
Tidak hanya itu, saat ditanya terkait rentannya peredaran narkoba, A atau yang karib disapa M mengaku bahwa obat-obatan tersebut merupakan vitamin agar lebih semangat dalam berjoget.
Saat ditanya obat jenis apa yang dikonsumsi saat berjoget, wanita bersuara lembut itu mengatakan bahwa dirinya tidak menahu apa yang dikonsumsi.
Baca: TERKUAK, Pola Kerusuhan di Papua dan Papua Barat Sama, Ini Detail Hasil Temuan Komnas HAM
Baca: Latih Klub Sepak Bola Lengendaris, Jafri Sastra Mengaku Bangga dan Optimis Menangi Sisa Pertandingan
Baca: Jafri Sastra Mengaku tak Memiliki Beban Latih PSMS Medan Meski Target Lolos ke Liga 1
"Saya tidak tahu. Karena kalau obat itu biasanya dibagi dua, itu pun motong obatnya susah. Kalau reaksinya ya enak saja dibawa untuk joget," jelasnya sembari mengatakan bahwa tanpa obat tersebut dirinya kurang tertarik untuk dugem.
Berawal dari diajak teman hingga berpenghasilan dari dugem pun dijelaskannya.
Ia tak sungkan-sungkan menuturkan bahwa jika kepingin masuk (dugem) dirinya mendapat keuntungan baik materi maupun obat-obatan terlarang.
Baca: 7 Tips Cerdas Mendaki Gunung dan Makanan yang Harus Dibawa dari Ahli Gizi Rumah Sakit USU
Baca: LOWONGAN KERJA BESAR-BESARAN Telkom Buka 11 Posisi, PLN Rekrut Pegawai Lulusan S-1,D-IV dan D-III
"Dahulu diajak. Sekarang sering jadi penyedia lokasi, ya artinya saya yang boking, uang room patungan itu saya juga yang ngumpulin dari kawan-kawan. Selain dapat uang sisa room ya saya juga jadi free masuk serta obat," katanya.
Bahkan dunia malam dikatakan A menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan.
Tak jarang, dirinya sampai menikmati musik hingga ke luar negeri.
"Ya kalau ada rezeki, saya sampai ke Malaysia. Selain jalan-jalan ya untuk menikmati hiburan malam di sana," jelasnya.
Terpisah, Tribun Medan mencoba konfirmasi data penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara dari BNNP-Sumut.
Baca: Elza Syarief Geram Momen Penderitaannya Diamuk Nikita Diunggah di YouTube dan Ditonton 14 Juta Kali
Baca: BREAKING NEWS: Jafri Sastra, Mantan Pelatih PSIS Semarang Resmi jadi Pelatih PSMS Medan
Melalui WhatsApp, Tribun Medan/www.tribun-medan.com, menghubungi Kabid P2M, Harianja mengatakan data penyalahgunan narkoba pada tahun 2017 berdasarkan data puslidatin BNN RI dan UI usia 10 - 59 tahun 3,3 juta dan pelajar 24 %.
"Data untuk sumut 2.53 persen atau sekitar 256 ribu orang. Sumut peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Ini data pada 2017 karena pendataan dilakukan tiga tahun sekali (survei puslidatin). 2.53 persen di sumut itu dalam semua kategori tidak hanya pelajar saja," jelasnya.
(mft/tribun-medan.com)