Pesan Haru Pelipus, Kades Bunuh Diri saat Mau Bagikan BLT, Minta Sang Anak Jangan Mau Jadi Politisi

Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.

Net
Suasana duka di rumah Pelipus. Kades bunuh diri saat izin mau bagikan BLT. Tulis pesan haru untuk istri dan anak-anaknya sebelum gantung diri. 

TRI BUN-MEDAN.com - Kabar mengejutkan dari Sulawesi Barat. Seorang kepala desa ditemukan bunuh diri.

Padahal sudah minta izin tinggalkan rumah untuk bagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) ke warganya.

Kasus ini sedang ditangani polisi.

Pencari Lidi Tewas Tertimpa Pohon Sawit yang Ditumbangkan Ekskavator Rekanan PTPN IV

Hartanya Disita, Tersangka Penyelundupan Ponsel Putra Siregar Buka-bukaan, Sebut Kejadiannya 2017

Ketua LPA Arist Merdeka Sirait Video Call dengan Pelaku Pencabulan Anak Kandung, TONTON VIDEONYA

Sejumlah fakta mengejutkan setelah Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rentebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulbar meninggal akibat gantung diri di pohon kopi, Senin (27/7/2020) pagi tadi.

Ada yang menduga Kades Buangin, Pelipus meninggal karena depresi terhadap persoalan yang dihadapinya sebab di bawah tekanan sejumlah warga di desanya.

Namun hal ini terbantahkan setelah Pelipus dilakukan mediasi beberapa hari lalu.

Namun yang lebih mengejutkan, Pelipus menitip pesan kepada keluarganya melalui surat yang ditemukan oleh kerabatnya yang juga aparat di desanya bernama Gunawan di dalam lemari milik Pelipus.

Berikut fakta-faktanya termasuk keterangan resmi penyebab kematian seperti dirangkum repoter tribun-timur.com:

1. Isi Lengkap Surat

Berikut isi surat Pelipus kepada keluarganya;

Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya
Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya (TRIBUN TIMUR/SEMUEL)

"Pesan-pesan saya buat keluarga, kiranya apa yang terjadi pada saat ini tidak mempengaruhi hubungan atau tekanan keluarga.

Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.

Buat ananda Arga/Dirga, sekolah yang baik agar tidak mengulang apa yang dilakukan bapak kalian, jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita.

Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa.

Selamat tinggal semuanya, aku akan pergi untuk selamanya. Harapan saya semoga desa saya, daerah yang saya cintai lebih maju dan masyarakat akan sejahtera.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved