KKB di Papua Makin Beringas, Terkuak Sosok Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia

Diketahui, KKB Papua baru-baru ini menembak seorang anggota TGPF Bambang Purwoko dan prajurit TNI bernama Sertu Faisal Akbar.

Koresponden Tribun Network di Papua, Banjir Ambarita
Dua anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang tertembak di Intan Jaya saat melakukan investigasi terkait penembakan pendeta Yeremias Zanambani, Sabtu (10/10/2020) dievakuasi ke Jakarta. 

"Alpius juga mengatakan bahwa 'orang-orang atau masyarakat Hitadipa yang menjadi musuh, lawan dan perang dengan saya (TNI/Polri) adalah antara lain, Jimi Sani, Pendeta Yeremia Zanambani."

Baca juga: Gelar Shopping Drive Thru, Plaza Medan Fair Hadirkan 20 Stan

"Pendeta Yakobus Maiseni, Ibu Ev Naomi Kobogau/Maiseni, Roni Majau, dan Amoli Wandagau'," papar Haris.

Kedua, kata Haris, ada saksi yang menyatakan Alpius dan seorang anggota TNI mendatangi kandang babi.

Saksi tersebut menyatakan sempat ada proses dialog antara Alpius dengan Pendeta Yeremia, sebelum Pendeta Yeremia ditemukan istrinya tersungkur mengeluarkan banyak darah di kandang babi.

Darah tersebut diduga berasal dari luka tikam di punggung atas, dan dari luka tembak di tangan kiri atas Yeremia.

Saat itu Pendeta Yeremia yang masih bisa berkomunikasi, dan sempat mengungkapkan kalimat yang mengarahkan kepada dugaan bahwa pelaku adalah Alpius.

"Pendeta Yeremia masih berkomunikasi dan dalam komunikasi itu kesaksian dari Pak Pendeta kepada Mama Meriam (istri Yeremia), bahwa ini akibat dari orang yang kita kasih makan, artinya Si Alpius," beber Haris.

Tidak hanya itu, Haris mengatakan sebelum kejadian, Yeremia yang dikenal sebagai sosok yang tegas, sempat menanyakan nasib dua warganya yang sempat ditahan oleh aparat dalam semacam razia Covid-19 pada 21 April 2020.

Baca juga: Sosok Artis yang Bikin Ahmad Dhani Ingin Ceraikan Mulan Jameela Setelah Tendang Maia Estianty

Sebab, kata Haris, dua warga yang ditahan tersebut belum kembali hingga saat ini.

Hingga sekali waktu, kata Haris, pernah ada pertemuan dari semua stakeholder pemerintah di kabupaten, yang dihadiri bupati, wakil bupati, pimpinan militer, dan pimpinan polisi di Kabupaten Intan Jaya.

"Pendeta Yeremia pernah mengatakan bahwa secara tegas, karena dia dikenal juga orang yang tegas di masyarakat."

"Dia mengatakan bahwa kalau memang kedua orang tersebut sudah meninggal, tolong beri tahu kepada kami di mana kuburannya, biar kami bisa melakukan ibadah duka."

"Jika memang masih hidup, tolong tunjukkan kepada kami ada di mana, supaya mereka bisa kembali ke keluarganya," papar Haris.

(Wartakotalive.com/Gita Irawan)

SUMBER : GRID

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved