Sindikat Narkoba Pilih Berlindung di Polsek Setelah Gagal Menculik Remaja dan Dikepung Warga

Seorang remaja selamat dari aksi penculikan sindikat narkoba di Kota Tanjungbalai. Pelaku dua orang masih buron

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN / ist
Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira saat menginterogasi pelaku sindikat narkoba yang menculik anak remaja, Senin (8/2/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com,TANJUNGBALAI-Sindikat Narkoba Pilih Berlindung di Polsek Setelah Gagal Menculik Remaja dan Dikepung Warga

Lima orang pria yang diketahui merupakan bagian dari sindikat narkoba sempat dikejar-kejar warga Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Tanjungbalai Kota II, Kecamatan Tanjungbalai pada Jumat (5/2/2021) kemarin.

Pasalnya, kelima pria ini berusaha menculik MAKS (14), anak pasangan Atuah Sinaga (39) dan Sufinah (37).

Sindikat Narkoba Man Batak Digulung, Dua Tersangka Ditembak

Lantaran terdesak, para pelaku yang saat itu menumpangi mobil minibus hitam dengan nomor polisi BK 1277 ACD memilih berlindung di Polsek Simpang Empat, Asahan.

“Mereka sempat mau bawa saya ke Rantau (Prapat) atau Kisaran.

Karena kaca mobilnya pecah dilempari warga, mereka langsung belok dan masuk ke kantor polisi,” kata MAKS ketika ditemui Tribun Medan di kediamannya, Selasa (9/2/2021).

Dari cerita MAKS, upaya penculikan ini berawal ketika lima orang pria tidak dikenal itu datang ke rumahnya.

Saat itu, kelima orang tersebut bertanya dimana keberadaan Atuah Sinaga, ayah kandung MAKS.

Karena Atuah tidak berada di rumah, Sufinah, istri Atuah yang juga ibu kandung MAKS mengatakan bahwa suaminya tidak berada di tempat.

Mengamuk di Rutan Polda Bali, Dua Bule Terduga Sindikat Narkoba Dibawa ke Rumah Sakit

“Mereka bilang ayah saya punya utang Rp 65 juta untuk memasang rangka baja.

Terus ibu saya keluar dan menjelaskan bahwa ayah tidak di tempat,” kata MAKS.

Mendengar penjelasan Sufina, para pelaku tidak percaya.

Sufina lantas masuk ke dalam rumah meninggalkan para pelaku.

Lantaran merasa diacuhkan, kelima pelaku langsung menyeret MAKS yang hari itu berada di luar rumah.

MAKS dipaksa masuk ke dalam mobil.

Butuh 2 Bulan, Polda Ringkus Sindikat Narkoba antar Provinsi Modus Putus Kontak, Tidak Saling Kenal

"Saat itu saya ditarik dan didorong (masuk mobil).

Kebetulan kakak saya melihat dan memberitahukan kejadian ini pada nenek,” kata MAKS.

Mendengar cerita itu, keluarga MAKS langsung memanggil warga.

Mereka beramai-ramai mengejar mobil hitam yang dikendarai para pelaku.

Di dalam mobil, para pelaku sempat bertanya dimana panglong terdekat.

Namun MAKS tidak menjawab.

Pelaku yang dikejar-kejar warga tetap tancap gas meninggalkan perkampungan di Jalan Sudirman.

Kapolda Gembira Polrestabes Medan Ringkus Sindikat Narkoba Sumut, Barang Bukti Sabu 35 Kg

“Mobilnya dilempari warga,” kata MAKS mengenang kejadian itu.

Karena terdesak, para pelaku akhirnya memutuskan untuk masuk ke Polsek Simpang Empat.

Mereka berharap bisa selamat dari amuk massa.

Pascakejadian, tiga dari lima pelaku akhirnya ditangkap.

Ketiga pelaku yang ditangkap itu adalah Sairin Indra (42) warga Kampung Tarutung, Kecamatan Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara,

Zul Irawan (49) warga Desa Sidua-dua, Kecamatan Kualu Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, serta Surya Darma (33) warga Kecamatan Gunting Saga, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Polisi Bikin Pincang Sindikat Narkoba Antardaerah, Lima Tersangka Diamankan Termasuk Wanita

Mengenai masalah ini, ayah MAKS, Atuah Sinaga membantah punya utang pada para pelaku.

Katanya, dia tidak mengenal kelima pria yang sempat menculik anaknya itu.

Atuah juga tidak tahu menahu soal tudingan para sindikat narkoba ini.

"Sampai sepeda motor pun saya tidak berani kredit. Lebih baik saya beli bekas dari pada berutang,” kata Atuah.

Dia mengatakan, meski tiga orang pelaku sudah ditangkap, namun dua lainnya masih lolos.

Atuah pun merasa khawatir, karena para pelaku lain bisa saja sewaktu-waktu datang ke rumahnya melakukan aksi serupa.

SINDIKAT Narkoba di Setia Budi, 1 Ditembak Mati, Ditemukan Sabu 15 KG dan Ekstasi 60 Ribu Butir

“Ada rasa cemas. Karena kami takut sewaktu-waktu bisa saja dua orang ini kembali datang melakukan penculikan atau menganiaya keluarga kecil kami,” kata Atuah, yang hari itu duduk di kursi plastik berwarna putih.

Utang Narkotika

Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan bahwa para pelaku ini alasannya hendak menagih utang narkotika sebesar Rp 65 juta pada Atuah Sinaga, ayah MAKS.

Katanya, uang itu merupakan hasil transaksi penjualan ekstasi.

Jaksa Minta Enam Sindikat Narkoba Dihukum Mati, Satu Terdakwa Lainnya Mendadak Sakit

“Korban ini rencananya hendak dijadikan sebagai jaminan atas utang ayahnya terkait jual beli narkotika jenis ekstasi,” kata Putu.

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini mengatakan, pihaknya akan mendalami lebih lanjut soal masalah dugaan utang piutang ini.

Katanya, mereka akan memintai keterangan Atuah.

“Nanti akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang Putu.

Polres Sergai Tangkap Tiga Tersangka Sindikat Narkoba Medan-Perbaungan

Terkait dua pelaku lain yang saat ini masih kabur, mantan Kasubdit III Dit Reskrimsus Polda Sumut ini memastikan bahwa anggotanya masih melakukan pengejaran.

Katanya, penyidik sudah mengantongi identitas kedua tersangka.

“Identitasnya sudah kami kantongi. Sekarang ini tim masih melakukan pengejaran,” terang Putu.

Dalam kasus ini, polisi turut mengamankan mobil minibus yang dipakai para pelaku saat menculik MAKS.(cr2)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved