Bencana Puting Beliung di Amplas
Membangun Rumah Selama Dua Tahun, Hancur Dalam Tempo 15 Menit Diterjang Puting Beliung
Pusaran angin kencang, air dan batu berkumpul di dalam rumah Sri Hardiyanti (30), warga Desa Amplas Kecamatan Percutseituan Kabupaten Deliserdang.
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Pusaran angin kencang, air dan batu berkumpul di dalam rumah Sri Hardiyanti (30), warga Desa Amplas Kecamatan Percutseituan Kabupaten Deliserdang, pada Rabu (7/4/2021) kemarin.
Kediaman Sri porak-poranda diterjang angin puting beliung.
Sri merasa syok rumah yang dibangun sedikit demi sedikit selama 2 tahun terakhir, hancur begitu saja diterpa angin puting beliung.
"Saat kejadian saya mendengar dua kali suara gemuruh. Suara pertama gemuruh itu mengangkat seng rumah. Suara ke dua itu sudah berputar angin di rumah yang dicampur dengan air dan bebatuan," kata Sri saat ditemui Tribun Medan, di bangunan rumahnya yang telah hancur diterjang angin puting beliung, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Camat Medan Sunggal Akan Pecat Kepling yang Gandeng Ormas Bubarkan Kerumunan Kuda Kepang
Baca juga: Pujakesuma Laporkan FUI Ke Polrestabes Medan Terkait Kasus Dugaan Penistaan Jawa
Kerusakan bangunan permanen milik Sri dan suaminya, Irawan ini paling parah dari 44 rumah lainnya yang terkena angin puting beliung di Desa Amplas.
Amatan Tribun Medan di lokasi, bangunan depan rumah Sri terlihat ambruk, yang berdiri tegak hanya kusen dan pintu.
Sementara sisi kanan bangunan rumahnya sudah terbuka dan kondisinya hampir tumbang.
Untuk bangunan sisi kiri sebagian sudah rusak dan ambruk ke bawah.
Tribun Medan diperkenankan masuk ke dalam rumah Sri. Terlihat puing-puing bangunan rumah tersebut.
Kondisi terparah juga terlihat di dapur dan kamar kedua di dalam rumah Sri.
Bagian bangunan sudah hancur beserta perkakas dapurnya.
Di ruang tamu kerusakan juga terlihat seperti tv, kipas angin, sofa, dan lemari kecil tak bisa diselamatkan.
Sri menuturkan bahwa keluarganya sudah tinggal selama tujuh tahun di rumah itu.
Selama dua tahun terakhir, rumah itu direhab sedikit demi sedikit.
"Sudah tujuh tahun kami di sini. Bangunan ini dicicil sama suami saya selama dua tahun. Dia kan tukang bangunan, jadi ada uang sedikit dikerjain pelan-pelan," katanya.