Bencana Puting Beliung di Amplas
Membangun Rumah Selama Dua Tahun, Hancur Dalam Tempo 15 Menit Diterjang Puting Beliung
Pusaran angin kencang, air dan batu berkumpul di dalam rumah Sri Hardiyanti (30), warga Desa Amplas Kecamatan Percutseituan Kabupaten Deliserdang.
"Kalau rumah sudah berantakan, karena pusaran angin puting beliung itu di ruang tamu. Saya berusaha berlari ke depan pintu untuk keluar bersama anak-anak, namun tidak bisa dibuka," ungkapnya.
"Saya ke pintu belakang, tapi di lorong sudah batu beterbangan. Saya peluk kuat-kuat anak saya. Saya menunduk di bangunan yang masih kokoh. Saya tidak tahu berbuat apa lagi," sambungnya.
Baca juga: Dibuka Lowongan Kerja 2021 di BUMN PT Nindya Karya Untuk Lulus D3 Teknik, Ini Syaratnya
Sekitar 15 menit, lanjut Sri, kondisi angin kencang dicampur air dan batu berputar di dalam rumahnya.
"Gak tahu dan gak bisa berfikir apa-apa. Saya mencoba sekuat tenaga menahan anak-anak agar tidak terbawa angin. Tidak berapa lama bagian depan rumah ambruk. Saya langsung mengangkat anak saya keluar rumah sembari minta tolong," katanya.
Sri menceritakan, peristiwa ini merupakan kali pertama dialaminya dan membuatnya takut.
"Ini pertama kali saya rasakan. Anak perempuan saya kepalanya bocor. Semalam sudah dibawa ke klinik untuk perobatan. Anak saya sampai tidak bisa berbicara setelah kejadian itu. Mungkin dia masih trauma. Ini sudah mulai mau ngomong lagi, cuma tidak banyak kata-katanya," ucapnya.
(mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
