Bencana Puting Beliung di Amplas
Membangun Rumah Selama Dua Tahun, Hancur Dalam Tempo 15 Menit Diterjang Puting Beliung
Pusaran angin kencang, air dan batu berkumpul di dalam rumah Sri Hardiyanti (30), warga Desa Amplas Kecamatan Percutseituan Kabupaten Deliserdang.
Masih dikatakan Sri, setelah dua tahun mencicil, ia bersama suaminya akhirnya menetap di rumah yang kini hancur.
"Setelah dua tahun bangunan ini siap. Tujuh tahun lah kami tinggal di sini. Eh, hancurnya hanya dalam hitungan 15 menit saja," bebernya.
Sri menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, di mana dirinya sedang tertidur.
"Kejadian kemarin siang. Saya memang saat itu tidur, itulah terbangun karena suara gemuruh itu. Sedangkan suami saya sedang bekerja," jelasnya.
Sri berharap adanya perhatian pemerintah bagi keluarganya.
"Bantuan ada berupa kebutuhan makanan. Ya saya berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk membenahi rumah kami yang sudah tidak bisa ditempati lagi," ujarnya.
Untuk sementara, lanjutnya Sri terpaksa menumpang ke rumah keluarganya untuk berteduh.
"Rumah sudah tidak bisa ditempati, makanya kami sekeluarga menumpang di rumah keluarga," ujarnya.
Baca juga: Taiwan Nyatakan Siap Perang dengan China, Filipina Siap Siaga, Kapal Induk AS Merapat
Baca juga: HEBOH Kepling Bawa Ormas FUI Bubarkan Kuda Kepang, Sebut Tak Sengaja Ludahi Wajah Panitia
Pasrah dan Peluk Anak
Sri menceritakan saat kejadian dirinya sedang tidur bersama tiga anaknya.
Sedangkan suaminya masih bekerja.
"Suara gemuruh itu datang dua kali. Yang pertama itu saya terbangun dan melihat kondisi atap rumah tidak ada. Lalu saya membangunkan anak-anak. Berusaha keluar kamar, tapi angin begitu kencang di dalam rumah," ujarnya.
Sri mencoba bertahan saat batu, air hujan, dan angin kencang memenuhi rumahnya.
Ia mencoba menyelamatkan diri dengan berlari sambil membawa anak-anaknya keluar rumah dari pintu depan.
Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Pintu rumah tak bisa dibuka.
