Wanita Tua dan Buta Huruf Diajak Kerja Jadi Pembantu, Ternyata Dieksploitasi dan Disiksa 8 Tahun
Seorang wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dieksploitasi dan disiksa habis-habisan oleh keluarga majikannya.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Ia berpikir bisa memiliki pekerjaan tetap agar bisa mengirimkan uang kepada suami dan anak-anaknya di India.
Baca juga: Hendak Menunjukkan Kebolehan Menyeberang Sungai, Pelajar MTs Malah Hanyut Tenggelam Dibawa Arus
Pada tahun 2004, pasangan tersebut membawa wanita itu ke Australia untuk pertama kalinya.
Perempuan itu tinggal dua periode dalam enam bulan, kemudian kembali ke negara asalnya.
Baca juga: Unggah Video Klip Lagu Maha Kasih, Nissa Sabyan Disindir soal Kabar Perselingkuhan dengan Ayus
Pada Juli 2007, pasangan itu terus membawa wanita itu ke Australia melalui visa turis selama 1 bulan.
Namun, setelah visa habis, pasangan tersebut menolak untuk membiarkan wanita itu pulang.
Padahal selama bekerja di Australia, perempuan itu sama sekali tidak digaji tinggi.
Gajinya bahkan sama sekali tidak layak dengan apa yang dikerjakannya.
Menurut jaksa, pembantu ini hanya dibayar sebesar 3,39 USD atau setara dengan Rp 49 ribu per hari meski harus melakukan banyak pekerjaan seperti menjaga anak, mencuci, membersihkan rumah dan menyiapkan makanan.
“Dia dikenal sebagai pekerja keras dan tahan dengan pasangan itu, bahkan dia dipanggil setiap hari bersama mereka,” kata jaksa.
Hal itu tentu tidak adil. Tidak ada yang bisa menggunakan uang sebesar itu untuk menyewa pengurus rumah tangga dan pengasuh anak.
Tak hanya membuat perempuan itu tinggal di Australia secara ilegal dan menggajinya rendah, pasangan itu juga sering melecehkan pembantu tersebut.
Baca juga: Hari Ini Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan, Ini Langkah Penetapan Puasa dan Lokasi Rukyatul Hilal
Mereka juga sering memukulinya tanpa alasan.
Baca juga: Beri Nasehat ke Raffi Ahmad saat Bahas tentang Pelakor, dr Boyke Sebut Pentingnya Pengendalian Diri
Pembantu itu pernah dipukul pakai ayam beku. Ia juga pernah dilukai dengan pisau berulang kali dan disiram air mendidih.
Pembantu itu mengatakan dia tidak diizinkan membuka pintu depan tanpa izin majikannya.
Dia selalu dipanggil sepanjang hari. Dia juga diberi pekerjaan yang sangat banyak, sehingga dia hanya bisa tidur selama 1 jam.
