TRIBUNWIKI

TPA Terjun, Satu-satunya Lokasi yang Menampung Sampah dari 21 Kecamatan di Medan

Di Kota Medan dikenal dua TPA yakni TPA Terjun yang terletak di Kecamatan Medan Marelan, dan TPA Namo Bintang, Pancur Batu.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Rechtin
Para pemulung saat sedang mengumpulkan sampah di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan. TPA Terjun jadi TPA satu-satunya yang menampung sampah dari seluruh wilayah di Kota Medan.  

Jarak Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Terjun dari pemukiman 500 M, sedangkan dari Sungai Deli berjarak 4 km, dengan pantai Belawan berjarak 6 Km.

Jarak bandara udara kualanamu dengan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Terjun berjarak sekitar 48 Km, dan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Terjun dengan kota Medan berjarak sekitar 14 Km.

Baca juga: Tahanan BNN yang Lari Malam Nyerah, Lima Lagi Masih Berkeliaran

TPA terjun mempunyai 2 Zona terbagi atas zona tidak aktif dan zona aktif.

Zona tidak aktif di TPA terjun sudah tidak dipergunakan dalam hal kegiatan ataupun pengoperasian pemaparan sampah.

Zona tidak aktif tersebut telah ditimbun dengan tanah, pengadaan tanah dengan menggunakan anggaran tahun berjalan.

TPA Terjun setahun dua kali melakukan penimbunan yang diakukan secara manual dengan menggunakan alat berat Excavator yang berada di TPA.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni mengaku, saat ini kondisi TPA Terjun memang sudah hampir penuh.

Para pemulung saat sedang mengumpulkan sampah di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan. TPA Terjun jadi TPA satu-satunya yang menampung sampah dari seluruh wilayah di Kota Medan. 
Para pemulung saat sedang mengumpulkan sampah di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan. TPA Terjun jadi TPA satu-satunya yang menampung sampah dari seluruh wilayah di Kota Medan.  (TRIBUN MEDAN/Rechtin)

Ia menuturkan, jika tidak ada penanganan yang tepat, maka sekitar tiga sampai empat tahun ke depan, TPA Terjun akan penuh.

Baca juga: Bubur Pedas Khas Tanjungbalai, Miliki Citarasa dan Isian yang Khas, Wajib Dicoba

"Ya melihat kondisi yang ada sekarang, sekitar tiga sampai empat tahun lagi tidak diolah akan terjadi stagnan di TPA Terjun," ujar Husni kepada tribun-medan.com.

"Ada target bagaimana produksi sampah di masyarakat berkurang. Makanya targetnya dari sampah rumah tangga kita kelola dulu di tempat pemungutan sementara baru kita angkat ke TPA," kata Husni.

Ke depan, kata Husni, dalam rangka menyiasati kondisi stagnan yang akan dihadapi oleh TPA Terjun beberapa tahun mendatang, pihaknya akan melakukan pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan.

"Di hilir (TPA) kita mulai melakukan penambangan dengan pola RDF, sampah itu dipilah berdasarkan kebutuhan kemudian diolah menjadi sebuah bahan baku nantinya, tuturnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved