Berikan Adik ke Orang Lain Untuk Diadopsi Setelah Ortu Meninggal, Alasan Wanita Ini Picu Kontroversi
Setelah orangtuanya meninggal, bukannya menjaga adiknya, wanita ini malah buru-buru menyerahkan adiknya untuk diadopsi orang lain.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Tidak lama setelah diposting, cerita tersebut dengan cepat membuat kehebohan di kalangan netizen dan menyebabkan perdebatan sengit dengan banyak pendapat berbeda.
Beberapa orang berpendapat bahwa membesarkan anak bukanlah tugas yang mudah.
Jika dia membesarkan saudara laki-lakinya yang berusia 3 tahun, akan sulit bagi seorang gadis untuk memiliki pernikahan dan keluarga yang bahagia.
Beberapa orang setuju dengan tindakan gadis itu ketika mengatakan bahwa gadis itu baru berusia 21 tahun dan belum menikah.
Baca juga: SETELAH Putrinya Meninggal 2 Hari Usai Dilahirkan, Pasutri Aniaya Bayi Hasil Adopsi
Baca juga: Nasib Bocah Disiksa Ayah Lalu Dibuang Ibunya, Kini Diadopsi Kapolres, Kedua Orangtua Telah Ditangkap
Jika dia bekerja sambil merawat anak-anak, menjaga kehidupan, dia seperti seorang ibu tunggal.
Beberapa netizen mengatakan bahwa alasan semuanya datang dari keputusan pasangan yang lebih tua untuk memiliki lebih banyak anak.
Mereka tidak bisa menyelesaikan masalah di hati putri mereka dan malah membawa uang untuk menebusnya daripada menggunakan perasaan dan kata-kata untuk perlahan memberitahu mereka agar mengerti.
Mengenai fakta bahwa pasangan lanjut usia masih memutuskan untuk memiliki anak lagi, netizen Tiongkok terkejut dengan kisah orangtua yang menuntut putri mereka ke pengadilan.
Hal ini karena si putri menolak membesarkan saudara laki-lakinya yang berusia 2 tahun.
Pasangan itu beralasan bahwa mereka tidak bisa lagi bekerja.
Jadi wajar bagi putri sulung mereka untuk membesarkan adik laki-lakinya.
Pengadilan kemudian memutuskan bahwa pasangan tersebut memenangkan kasus itu karena menurut peraturan Tiongkok, jika orang tua tidak lagi mampu menghidupi anak-anak, maka saudara kandung harus mendukung mereka.
Menurut informasi yang dibagikan, pasangan itu berusia di atas 50 tahun dan hidup dengan sosial.
Mereka secara inheren tidak mampu membesarkan anak tetapi masih memiliki anak kedua.
Mereka terlihat seperti sengaja membebankan kewajiban membesarkan anak laki-lakinya kepada anak perempuan tertuanya.
