SOSOK Kontroversial Edy Mulyadi, Pernah Diperiksa Kasus Bentrokan FPI-Polisi dan Gagal ke Senayan
Edy Mulyadi menjadi sosok kontroversi selama sepekan ini setelah ucapannya tentang Kalimantan viral dan menjadi sorotan publik.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara (Jubir) PKS, Ahmad Mabruri.
Namun, setelah proses pemilu usai hingga kini, Edy Mulyadi tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS.
"Yang bersangkutan pernah jadi caleg pada 2019 lalu tapi setelah itu tidak aktif di kepengurusan PKS," kata Mabruri saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (24/1/2022).
Selain itu, Edy Mulyadi juga tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional pengawal Fatwa (GNPF).
Pernah Dipanggil Polisi
Dalam catatan, Edy Mulyadi pernah dipanggil polisi sebagai saksi terkait kasus bentrokan FPI-Polri di jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Edy Mulyadi dipanggil dalam surat bernomor S.Pgl/2792/XII/2020/Dit Tipidum tanggal 11 Desember 2020.
Dalam surat itu, Edy diperiksa sebagai saksi dalam dugaan tindak pidana di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang.
Hal itu terkait video reportase yang ia buat pada 8 Desember 2020.
Sempat mangkir, Edy akhirnya memenuhi panggilan polisi pada 17 Desember 2020.
Edy menyampaikan kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi terkait pemanggilan pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini di Bareskrim Polri.
Dia mengaku tak mengetahui materi pemeriksaannya hari ini.
"Nggak ngerti kita makanya mau dateng. Kemarin saya udah kasih tau ke penyidik saya berhalangan ada kegiatan lain," kata Edy di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Baca juga: Ditinggal 2 Bulan, Pria Asal Bali Laporkan Perselingkuhan Istrinya ke Polisi
Baca juga: Mangkir dari Pemeriksaan Polisi, Edy Mulyadi Juga Tancap Gas Tinggalkan Wartawan: Gak Bersedia
Karir politik Edy Mulyadi
Edy yang bernama lengkap Edy Mulyadi lahir di Jakarta pada 8 Agustus tahun 1966 pernah menjadi calon legislatif (caleg).
Ia maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada April 2019 lalu di Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Edy-Mulyadi-memang-tengah-viral-setelah-menyebut-Kalimantan-sebagai-tempat-jin-buang-anak.jpg)