Kerangkeng Manusia
Keluarga Bupati Langkat Nonaktif Tantang Komnas HAM Beber Identitas Tahanan Tewas di Kerangkeng
Keluarga Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin menantang Komnas HAM bongkar identitas tahanan tewas di kerangkeng manusia
Penulis: Satia | Editor: Array A Argus
Ia mengatakan, semua fakta itu didapat dari pengakuan dan testimoni sejumlah orang yang diyakini pernah melihat peristiwa tersebut.
"Informasi soal alat (yang digunakan untuk menyiksa tahanan) kami dapatkan, dan keterangan konteks kenapa terjadi kekerasan itu juga kami dapat," kata Choirul Anam.
Dia menerangkan, bahwa tahanan yang mendekam di kerangkeng manusia milik Cana disiksa menggunakan alat khusus.
Menurut pengakuan para saksi, tahanan yang disiksa itu adalah mereka yang baru masuk kerangkeng manusia selama empat sampai enam pekan pertama.
Baca juga: BKSDA Sumut tak Jelas, Geger Mau Bongkar Penyitaan OU di Rumah Bupati Langkat, Tapi Malah Batal
Alasan penyiksaan karena tahanan melawan.
Dari pengakuan para saksi, ada tahanan yang disiksa sampai menemui ajal.
"Kalau ditanya yang meninggal berapa, pasti lebih dari satu," katanya.

656 Tahanan
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan bahwa kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin alias Cana sudah ada selama 10 tahun.
Selama 10 tahun beroperasi, kerangkeng manusia itu pernah memenjarakan 656 tahanan.
Dari 656 tahanan, sejumlah diantaranya tewas diduga disiksa sampai mati.
"Kita juga memeriksa dokumen orang yang masuk ke sana. Jadi barang bukti sudah kita dapatkan dan Korban sudah 656. Ini terus akan kita dalami," kata Panca.
Temukan Makam Korban
Kapolda Sumut menjelaskan, tahanan yang tewas di dalam kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif lebih dari satu.
Dari hasil penyelidikan Polda Sumut, ada makam yang ditemukan.
Makam itu berisi tahanan tewas yang diduga disiksa sampai mati di kerangkeng manusia milik Cana.