Statement BRI Soal Kasus Pengaduan Nasabah Vira Vazhir yang Uangnya Raib Rp 1,6 M

BRI akhirnya memberikan jawaban soal uang Rp 1,6 miliar milik nasabah yang raib mendadak dari rekening

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN / ANUGRAH NASUTION
Tim kuasa hukum korban saat mendatangi bank BRI cabang Sisingamangaraja Kota Medan, Selesai (22/3/2022) /Anugrah Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pemimpin Cabang BRI Sisingamangaraja Medan, Totok Siswanto akhirnya memberikan jawaban soal kasus uang Rp 1,6 miliar milik nasabah bernama Vira Vahriza yang raib dari rekening.

Lewat siaran pers yang diterima Tribun-medan.com, Totok mengatakan bahwa saat ini BRI sedang melakukan proses investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa Vira Vazhira.

"BRI menjamin keamanan seluruh transaksi nasabahnya dengan menerapkan prudential banking operation dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya dalam siaran pers yang diterima Tribun-medan.com, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Uang Raib Rp 120 Juta, Korban Investasi Bodong Tak Pulang ke Rumah, Ikut Dikejar-kejar Member Lain

Totok mengatakan, BRI berkomitmen dan akan bertanggung jawab apabila ditemukan pelanggaran terhadap standart operation procedure (SOP) yang berdampak kerugian bagi nasabah.

Sementara itu, sebelumnya Vira Vazria, nasabah BRI mengaku kehilangan uang sampai Rp 1,6 miliar.

Uang tersebut raib tiba-tiba dari dalam rekeningnya pada tahun 2021.

Menurut Benri Pakpahan selaku kuasa hukum korban, uang milik kliennya cuma bersisa Rp 24 juta. 

"Saat ini kami datang untuk mempertanyakan adanya kehilangan uang nasabah di sini. Karena dari sini korban membuka buku rekeningnya di bank Jalan Sisingamangaraja ini," kata Benri Pakpahan kepada Tribun-medan.com, Selasa (22/3/2022). 

Baca juga: Polri Tangani Investasi Robot Trading Fahreinheit, Sedot Uang Nasabah Rp 5 T, Tak Bisa Withdraw

Benri menduga, uang milik klien dikeluarkan dari teller bank cabang Jalan Sisingamangaraja.

Hal itu sesuai data yang tertera di rekening koran milik korban. 

"Kami sudah coba konfirmasi kepada bank, karena kami duga pengambilan uangnya itu melalui teller bank yang ada di sini. Dan buku rekeningnya dan ATM dipegang klien kami. Waktu kami minta rekening koran dari sini, semua transaksi keluar dari teller yang ada di sini. Tapi waktu kami mau print, buku rekening, tidak bisa karena ada buku yang baru," ujar Benri.

Benri mengatakan, pihaknya jauh hari sudah menemui pihak bank untuk meminta penjelasan dana yang keluar dari rekening kliennya.

Baca juga: Gelapkan Uang Nasabah Puluhan Milyar, Direktur PT TPI Dituntut 7 Tahun Penjara

Namun sampai saat ini bank belum memberi keterangan lebih jauh mengenai kejadian itu. 

"Sudah empat kali kita kesini mau minta ketemu dengan pimpinan cabang namun tidak ketemu ketemu. Mereka selalu beralasan untuk menghubungi namun tidak pernah dilakukan," kata dia. 

Benri lantas meminta agar pihak bank terbuka mengenai kasus tersebut.

Dia berharap pihak bank mau menemui mereka. 

"Kita harap bank mau menemui mau dan menjelaskan persoalan ini. Agar masyarakat sebagai nasabah tidak khawatir menyimpan uangnya di sini," ujar dia.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved