Rusia vs Ukraina

Potret Pengawalan Jokowi dan Ibu Iriana Saat Berangkat Menuju Ukraina Naik Kereta Luar Biasa

Kereta yang membawa rombongan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina.

Editor: AbdiTumanggor
BPMI Setpres/Laily Rachev
Potret Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas telah berangkat menuju Kyiv di Ukraina dengan menumpangi Kereta Luar Biasa pada Selasa (28/6/2022) pukul 21.15 waktu setempat.  Rombongan berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia. Kereta yang membawa rombongan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina. Presiden Jokowi dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina hari ini Rabu (29/6/2022) waktu Indonesia. 

Sementara itu, pada Jumat (24/6/2022), setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dia percaya bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang membangun koalisi untuk kemungkinan berperang dengan Rusia.

Dia bahkan menyinggung soal Adolf Hitler dalam konteks konflik Rusia-Ukraina saat ini.

"Hitler mengumpulkan sebagian besar dari negara-negara Eropa di bawah panjinya untuk perang melawan Uni Soviet," kata Lavrov.

Pada Minggu (26/6/2022), Zelensky sendiri telah mendesak Belarus untuk menghindari terjerat dalam konflik Rusia-Ukraina yang sudah berbulan-bulan.

Dia mengatakan kepada negara itu bahwa Kremlin menganggap "hidup mereka tidak berharga".

"Anda sedang ditarik ke dalam perang. Kremlin telah memutuskan segalanya untuk Anda," kata Zelensky dalam pidato video pada Minggu malam.

"Tapi kamu bukan budak dan umpan meriam. Kamu tidak harus mati," tambah Zelensky.

Kemudian pada Senin (27/6/2022), menyusul serangan rudal Rusia di Kremenchuk di Ukraina tengah yang menyebabkan sedikitnya 15 kematian, para pemimpin dunia di KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jerman dengan cepat mengutuk agresi Rusia .

"Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang," kata para pemimpin negara-negara G7 dalam sebuah pernyataan bersama.

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved