Hacker Bjorka
Jadi Ancaman Serius, Polri Buka Peluang Kerja Sama Negara Lain untuk Tangkap Hacker Bjorka
Polri membuka peluang kerja sama dengan negara lain untuk membekuk hacker Bjorka.
TRIBUN-MEDAN.com - Sosok hacker Bjorka belum terungkap hingga sekarang. Polisi bersama dengan Kominfo telah membentuk Timsus untuk membekuk Bjorka.
Namun, Timsus tampaknya kesusahan untuk menemukan Bjorka yang asli. Sebelumnya, polisi membekuk pemuda Madiun yang diduga menjual akun Telegram ke Bjorka.
Pemuda yang bekerja sebagai pedagang es itu telah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi tidak ditahan lantaran tidak berhubungan langsung dengan Bjorka.
Pedagang es itu cuma menyediakan akun telegram untuk dibeli.
Sosok Bjorka masih menjadi misteri. Sejumlah pejabat, penggiat media sosial, dan kalangan artis turut disinggung.
Bjorka membongkar data pribadi para pejabat dan turut membocorkan dokumen rahasia BIN. Meski begitu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan data yang disebar Brjorka tidak bersifat rahasia.
Semua orang yang melihat data itu tidak berdampak besar bagi pemerintah.
Namun, baru-baru ini, Polri memberikan keterangan untuk membuka peluang kerja sama dengan negara lain untuk membekuk hacker Bjorka.
Kepolisian RI membuka peluang menjalin kerjasama dengan negara lain untuk mencari keberadaan Hacker Bjorka. Hingga kini, keberadaanya masih menjadi misteri.
"Ya tidak menutup kemungkinan ya, kemungkinan juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak luar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
Dedi menjelaskan bahwa proses pencarian Hacker Bjorka masih dalam pendalaman Timsus gabungan bentukan Menkopolhukam Mahfud MD.
Tim gabungan juga tak mau terburu-buru dalam bekerja.
"Oleh karenanya tidak terburu-buru. Tim masih bekerja terus terdiri dari Polri, BIN, Badan Siber Sandi Negara, Kemenkominfo dan sebagai koordinator adalah Pak Menkopolhukam," jelasnya.
Nantinya, kata Dedi, proses pencarian bakal dilakukan secara ilmiah. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat bersabar terlebih dahulu.
"Komunikasi terakhir dengan timsus bahwa tim masih bekerja, karena proses pembuktiannya ini juga perlu pendalaman dari sisi scientific. Nanti apabila sudah ada informasi sekali lagi ya rekan-rekan untuk bersabar nanti akan saya sampaikan kepada rekan-rekan. Proses pendalaman kasus ini juga cukup panjang," pungkasnya.
Baca juga: Perhimpunan INTI Sumut Gelar Temu Ramah dengan Ketua Umum Pusat dan Yayasan Wijaya
Baca juga: TERUNGKAP Alasan Putri Candrawathi Tak Ditahan, Kapolri : Kooperatif Dalam Ungkap Kasus