Jalan Putus

Jalan Putus di Desa Salabulan Sibolangit Siswa tak Bisa Pergi ke Sekolah

Kondisi jalan putus di Desa Salabulan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang menghambat aktivitas masyarakat termasuk anak sekolah

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
HO
Kondisi jalan putus di Desa Salabulan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Kondisi jalan putus di Desa Salabulan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang menghambat aktivitas warga.

Akibat jalan putus di Desa Salabulan ini, banyak pelajar yang tak bisa melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Mereka terpaksa kembali ke rumahnya, akibat jalan yang putus itu merupakan satu-satunya akses masyarakat. 

Camat Sibolangit, Hesron T Girsang bersama Sekretaris Kecamatan, M Saleh Daulay dan Kepala Desa Salabulan mengaku sudah memonitor longsor yang terjadi di Dusun II dan III, Desa Salabulan serta Buluh Awar.

Baca juga: Duh, Ngerinya, Jalan Putus di STM Hilir Menyebabkan Dua Orang Warga Tewas

Mereka mengatakan, longsornya badan jalan (rigit beton) sekitar 50 meter terjadi Senin (22/11/2022) sekira pukul 22.30 WIB.

Adapun penyebab jalan putus ini karena hujan deras. 

"Kami sudah menyampaikan kejadian tersebut ke Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Deliserdang untuk sesegera mungkin mengambil langkah perbaikan, mengingat jalan tersebut merupakan akses masyarakat Dusun II dan lll, Desa Salabulan dalam beraktivitas dan tidak ada akses lain," kata Hesron, Selasa (22/11/2022). 

Di hari yang sama, longsor juga terjadi di Desa Buluh Awar.

Baca juga: Korupsi Dana Jembatan di Sibolangit, Kades dan Bendahara Desa Salabulan Dituntut 8 Tahun Penjara

Material longsor menutup badan jalan menuju Sekolah Dasar (SD) Negeri 101838 Buluh Awar.

Camat meminta Pemerintah Desa Buluh Awar agar bergotong royong membersihkan material longsor.

Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten Deliserdang saat ini masih terus melakukan pendataan terkait infrastruktur yang rusak.

Hal ini lantaran setiap harinya ada saja laporan yang masuk dan butuh penanganan. 

"Banyak bencana ini, saya ini sedang mau menuju ke Desa Sala Bulan Kecamatan Sibolangit. Ada jalan putus di sana. Ya banyak ini yang rusak makanya alat berat kitan semuanya keliling berputar," ucap Kadis SDABMBK, Janso Sipahutar, Selasa (22/11/2022). 

Baca juga: Jembatan Desa Salabulan Tak Kunjung Rampung, Kantor Desa Tutup Setahun

Janso menyebut, selain jalan yang putus ada juga jembatan yang rusak.

Selain itu banyak jalan rusak dan perlu perbaikan.

Untuk yang kewenangannya ada pada Pemerintah Pusat pihaknya pun disebut sudah menyurati agar cepat dilakukan tindaklanjut. 

"Ada juga sungai yang perlu dinormalisasi cuma saat ini memang belum bisa dilakukan karena air sungai juga masih meluap. Banjir yang sekarang ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi termasuk di pegunungan dan airnya melimpah ke dataran yang rendah seperti Tanjungmorawa, Bangun Purba dan Hamparan Perak,"

"Untuk penanganan banjir, sungai belum bisa dinormalisasi paling tidak setelah air surut," kata Janso. 

Baca juga: JALAN Putus Renggut 2 Nyawa Pemotor, Pemkab Deli Serdang Janji Segera Perbaiki Jalan di STM Hilir

Informasi yang dihimpun, untuk tahun 2023 Dinas SDABMBK diperkirakan tidak akan bisa berbuat maksimal untuk mengatasi kerusakan infrastruktur.

Hal ini lantaran pada saat pembahasan Rancangan APBD tahun 2023 bersama dengan Banggar DPRD Deliserdang anggaran untuk dinas ini besarannya masih dibawah tahun 2019.

Meski R. APBD 2023 belum disahkan namun untuk pembahasan dengan Dinas SDABMBK sudah selesai dilakukan. 

"Usulan kita sebenarnya tinggi cuma kita dapatnya untuk tahun depan Rp 500 miliar. Itu sudah termasuk gaji dan operasional. Kalau tahun 2022 kita dapatnya Rp 470 miliar dan itupun sudah turun karena untuk di 2019 kita dapatnya Rp 594 miliar," kata Janso. 

Baca juga: Hujan Berhari-hari Picu Bencana Longsor dan Jalan Putus di Kabupaten Karo

Janso mengaku untuk usulan tahun 2023 pihak mengusulkan anggaran sebesar Rp 800 miliar. Disebut paling tidak persoalan jalan mantap terjaga.

Sebelumnya ada 78 persen jalan mantap. Akibat bencana semua yang terjadi kerusakan akan diupayakan untuk ditangani. 

"Anggaran kita sangat terbatas dan nggak mungkin juga semua terpenuhi. Kalau Rp 500 miliar dampaknya penanganan kita terbatas. Harapan saya yang penting bahwa yang 500 tadi pun mudah mudahan tidak terganggu dengan ada hutang yang belum terbayar tahun ini," ucap Janso. (dra/tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved