PT Yorgo Anugrah Nusantara Bantah Timbun Minyak, Tapi Ada 75 Ton Migor Menumpuk di Gudang

Program relaksasi izin edar tanpa logo SNI dan halal (tahap 2), kata Refman, kembali diterbitkan oleh BPOM dan surat edaran diterima perusahaan melalui grup whatsapp yang dibuat Kemenperin sebagai “peserta simirah” tanggal 13 Februari 2023.

"Kemudian, sisa kemasan Minyakita sudah mulai didistribusikan kembali tanggal 14 Februari 2023,” tambahnya.

Baca juga: PT Yorgo Anugerah Nusantara Diduga Timbun Minyakita Hingga 75 Ton di Gudang Jalan Brigjen Zein Hamid

Lanjut dia, pada Desember 2022 pihaknya memfokuskan ke MGCR.

“Karena terjadi lonjakan permintaan minyak goreng yaitu 9.823 ton,” ucapnya.

Refman Basri menambahkan kalau pihaknya tetap fokus agar minyak goreng selalu tersedia di pasar khususnya Sumatera Utara. Jadi stok di pabrik tetap harus ada tapi bukan berarti penimbunan.

“Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan kebijakan ataupun peraturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mensejahterahkan masyarakat dengan memproduksi minyakita sesuai dengan kapasitas produksi kemasan minyakita,” ujarnya.

Baca juga: 75 Ton Minyakita Ditemukan di PT Yorgo Anugerah Nusantara, Sengaja Tak Diedarkan sejak Desember

Sebelumnya, Tim Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) yang terdiri dari Biro Perekonomian, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara dan Perwakilan KPPU Kanwil I Medan melakukan inspeksi mendadak terkait kelangkaan Minyakita ke produsen atau distributor minyak goreng.

Hasil sidak menemukan Minyakita sebanyak kurang lebih 75 ton atau sekitar 7.000 kardus menumpuk di Gudang PT Yorgo Anugerah Nusantara atau PT Yargo Jawara Retail di Jalan Brigjen Zainid Hamid, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan Senin (13/2/2023).(tribun-medan.com)