Dukun Pengganda Uang

Habisi 12 Pasien Pakai Racun, Penyesalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang: Saya Tobat

Ibarat nasi sudah menjadi bubur, penyesalan Mbah Slamet kini tak akan bisa mengembalikan nyawa 12 korbannya.

KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). 

TRIBUN-MEDAN.com - Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara menyesal telah tipu dan bunuh para pasiennya.

Ibarat nasi sudah menjadi bubur, penyesalan Mbah Slamet kini tak akan bisa mengembalikan nyawa 12 korbannya.

Pria bernama asli Tohari ini diketahui secara sadis membunuh 12 pasiennya dengan racun potas.

Setelah membunuh, Mbah Slamet ternyata mengubur semua korbannya di lahan singkong yang jauh dari pemukiman warga.

Potret mewah rumah Mbah Slamet hasil nipu jadi dukun pengganda uang
Potret mewah rumah Mbah Slamet hasil nipu jadi dukun pengganda uang (YouTube TribunJakarta/TribunJateng)

Adapun motif tersangka melakukan aksinya karena kesal ditagih uang hasil ritual oleh para korban.

Terlepas dari fakta-fakta ini, Mbah Slamet memberikan sederet pengakuannya.

Mulai hasil penipuan untuk membayar utangnya hingga keinginan taubat.

Berikut informasi selengkapnya dihimpun Tribunnews.com, Jumat (7/4/2023):

Bayar Utang

Mbah Slamet dalam kesempatannya mengaku uang-uang milik para korbannya digunakan untuk keperluan pribadinya.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.

Mbah Slamet tidak menjelaskan jumlah utangnya dan kepada siapa dirinya berutang.

Ritual hanya ngobrol biasa

Mbah Slamet juga membeberkan modus yang digunakan untuk membunuh para korbannya.

Pertama ia mengajak pasiennya untuk mendatangi rumahnya dengan dalih melakukan ritual.

Ritual dimulai pada pukul 19.30 WIB.

Lokasinya berada di kebun milik Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

"Ritualnya satu jam, ritualnya hanya gobrol-gobrol di sini aja. Tidak ada bacaannya," beber tersangka, dikutip dari Kanal YouTube METRO TV.

Korban dibunuh pakai racun

Ngaku jadi dukun pengganda uang, Mbah Slamet tega bunuh korbannya yang berjumlah 10 orang
Ngaku jadi dukun pengganda uang, Mbah Slamet tega bunuh korbannya yang berjumlah 10 orang (TribunJateng)

Mbah Slamet selanjutnya mengungkap cara dirinya membunuh para korban.

Awalnya ia mempersiapkan air minum yang dicampur dengan potas.

"Setelah minum (korban) tidak bisa apa-apa, mutah sedikit terus sekitar 5 menit (meninggal). Racun potas itu ajaib sekali," kata Mbah Slamet.

Tersangka kemudian menguburkan jasad para korbannya di sekitar lokasi ritual.

Ingin tobat

Kini rasa bersalah menyelimuti hati Mbah Slamet.

Secara langsung ia mengaku menyesal.

Terungkap juga keinginan Mbah Slamet untuk bertaubat kepada Allah.

"Saya menyesal dan saya ingin bertobat," tandasnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Umur Ayah Pendek Firasat PO, Pamit Gandakan Uang ke Dukun, Malah Dibunuh Bareng 9 Korban Lainnya

Identitas para korban

Polda Jawa Tengah melaporkan hingga Jumat (7/4/2023) sudah ada 12 korban Mbah Slamet ditemukan.

Rinciannya 8 laki-laki orang dan 4 perempuan.

Para korban ditemukan dalam 7 lubang berbeda.

Adapun identitas korban yang pertama kali ditemukan atas nama Paryanto (53).

Warga asal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat itu dievakuasi pada Minggu, 2 April 2023.

Berikut daftar lengkap korban Mbah Slamet dikutip dari laporan resmi Polda Jateng yang diterima Tribunnews.com:

1. Paryanto, laki-laki, usia 53 tahun, alamat Warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

3. Irsad, laki-laki, usia 43 tahun, alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

3. Wahyu Triningsih (istri Irsad), usia 40 tahun alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

4. Mulyadi Pratama, usia 46 tahun warga Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara korban lainya yang belum teridentifikasi sebanyak 8 orang.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved