Berita Viral

Luhut Siapkan Senjata Modifikasi Cuaca untuk Hadapi El Nino dan Cuaca Ekstrem, Apa Saja ?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah menyiapkan "senjata" modifikasi cuaca

|
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan sebut pemerintah menyiapkan "senjata" teknologi modifikasi cuaca hadapi el nino dan cuaca ekstrem. 

Data World Food Programme bahkan menyebut bahwa tiga dari lima rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan. Satu dari lima rumah tangga harus mengurangi pengeluaran untuk makanan akibat kekeringan. 

Sementara itu sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini tidak masuk dalam kategori gelombang panas.

Hal tersebut merujuk kepada karakteristik fenomena maupun karakteristik pengamatan suhu. "Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut," ujar Dwikorita dalam siaran pers BMKG pada Selasa (25/4/2023).

Menurut dia, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Dengan demikian, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Sementara itu, secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celsius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari, tepatnya pada tanggal 17 April 2023.

"Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat celsius di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34 derajat celsius-36 derajat celsius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Dwikorita. 

Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, dikatakannya, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya. (cr9/Tribun-Medan.com)

Baca juga: HEBOH Presiden Jokowi Nyaris Makan Buah Berformalin saat Liburan, Ketahuan Sebelum Sempat Dimakan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved