Berita Sumut

Tokoh Masyarakat Kecewa, Gegara Konflik dengan Wali Kota, DPRD Tak Ziarah ke Jorat Raja Siantar

Tokoh masyarakat Kota Pematangsiantar kecewa dengan tidak hadirnya Ketua DPRD ataupun yang mewakilkan dalam kegiatan ziarah ke Jorat Raja Siantar.

|
Penulis: Alija Magribi |
HO
Zikir Doa Untuk Raja Sangnaualuh, pendiri Kota Siantar yang tak dihadiri perwakilan DPRD Kota Pematangsiantar, Kamis (27/4/2023)  

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Sejumlah tokoh masyarakat di Kota Pematangsiantar kecewa dengan konflik yang terjadi antara legislatif yaitu DPRD dengan eksekutif, Wali Kota Pematangsiantar pada saat perayaan Hari Jadi Kota Siantar ke-152 tahun. 

Pada momen peringatan Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar yang ke 152 itu, sejumlah kegiatan dilaksanakan termasuk ziarah ke Jorat Raja Siantar, di Jalan Pamatang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan pada Kamis (27/4/2023). 

Baca juga: Susanti Dewayani Nilai Masyarakat Sudah Bijak Sikapi Hak Angket DPRD Siantar Terhadap Dirinya

Kegiatan ini dihadiri sejumlah unsur Forkopimda, tetapi minus Ketua DPRD kota Pematangsiantar maupun yang mewakilinya. 

Terkait hal tersebut, Ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kota Pematangsianțar, Drs Lisman Saragih mengaku sangat kecewa atas ketidakhadiran DPRD Siantar. 

"DPRD itu lahir dari masyarakat kota Pematang Siantar, padahal kegiatan ini merupakan bentuk ucapan syukur masyarakat, sayangnya DPRD tidak hadir. Sangat kecewa Simalungun" sebutnya menyayangkan. Mudah-mudahan ini didengar DPRD, kita sangat kecewa berat" ujarnya, Jumat (28/4/2023). 

Lisman mengungkapkan, bahwa kegiatan Ziarah ke Jorat Raja Siantar tahun ini cukup berbeda karena cukup meriah dan ramai dihadiri oleh masyarakat kota Pematangsiantar. 

"Ibu wali kota tidak perlu merasa cemas dan khawatir karena kurang kursi dan nasi kotak. Itulah sebagai bentuk rasa cinta masyarakat kepada Wali Kota, nggak makan pun tidak apa-apa asalkan hadir," sebut Ketua IKEIS kota Pematang Siantar ini. 

Ia berharap Susanti Dewayani selaku Wali Kota Pematangsiantar tetap sehat dan panjang umur sampai tahun 2024. 

"Dan kalau boleh mencalon lagi di tahun 2024. Insya Allah, ketika Tuhan berkehendak, maka tidak ada satupun yang bisa mencegahnya" tutup Lisman dalam sambutannya sembari menyampaikan umpasa Simalungun.

Tokoh masyarakat lain, Sekretaris Umum DPP Harungguan Purba, Rohdian Purba pun mengungkapkan kekecewaan yang sama.

Ia melihat apa yang terjadi adalah disharmonisasi antara eksekutif dan legislatif

. Namun karena momen itu adalah hari jadi Kota Siantar, tentu tak elok DPRD bersikap demikian. 

"Pada momen yang notabene hari lahir kota Siantar untuk mengingat jasa-jasa pahlawan dan pendiri kota yaitu Raja Sangnaualuh, berarti siapapun orangnya yang tinggal di kota ini sudah mengakui raja Sangnaualuh adalah pendiri. Harusnya sudah sewajarnya semua pihak termasuk eksekutif, legislatif dan yudikatif menghargai jasa pahlawan," kata Rohdian, Jumat (28/4/2023). 

"Terkait ketidakhadiran mereka (DPRD Kota Siantar, kita sebenarnya bingung kenapa tidak hadir. Untuk itu kita sangat kecewa dengan ketidakhadiran mereka, terlepas mereka tidak mempercayai wali kota dengan usulan pemakzulan," katanya. 

Baca juga: Wali Kota Susanti Ajak Warga Teladani Sosok Pendiri Kota Siantar, Raja Sangnaualuh Damanik

Harungguan Purba berharap apa yang terjadi pada momen perayaan HUT Kota Siantar ini tak terulang lagi, mengingat pada 2 Mei 2023 pekan depan, DPRD menggelar sidang Paripurna Hari Jadi Kota Siantar. 

"Pada 2 Mei 2023 nanti, kita lihat apakah mereka akan melakukan ziarah atau tidak. alangkah tidak eloknya Pemko dan DPRD tidak hadir. Jangan lah dibawa bahwa urusan politis ke hal-hal sakral begini," pungkasnya. 

(alj/tribun-medan.com) 


 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved