Kecurangan UTBK
Polsek Medan Baru dan USU Diduga Tutup-tupi Kecurangan UTBK, Belum Jelas Siapa Dalang Kecurangan
Polsek Medan Baru dan USU diduga menutup-nutupi kasus kecurangan UTBK yang saat ini tengah menjadi sorotan publik
Sayangnya, eks ajudan Gubernur Sumut ini langsung memblokir telepon, setelah tahu bahwa kasus yang akan ditanyakan menyangkut dugaan mahasiswa 'siluman' di USU.
Baca juga: Gubernur Tanggapi Isu soal Ajudan Minta Uang Setoran ke OPD, Edy Rahmayadi: Capek Kali Lah
Terpisah, Humas USU, Amelia ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini sempat mengatakan, bila memang memiliki bukti dugaan mahasiswa 'siluman' di USU, silakan segera melapor.
"Silakan saja buktinya disampaikan ke kami," kata dia.
Lalu, Tribun-medan.com lantas menyebut nama eks ajudan Gubernur Sumut, Dayat alias Ayek.
Begitu mendengar nama Dayat alias Ayek, Amelia terdiam.
Ia pun tak merespon lagi pesan singkat yang dilayangkan via WhatsApp tersebut.
Baca juga: Bekas Ajudan Edy Rahmayadi Ternyata Diduga Sering Memeras Eks Dirut Bank Sumut, Ada Bukti Transfer
Menurut sumber di Kantor Gubernur Sumut, Dayat alias Ayek kerap diduga memanfaatkan kedekatannya dengan Edy Rahmayadi untuk disinyalir melakukan tindakan ilegal.
Satu diantara dugaan tindakan ilegalnya itu adalah memasukkan mahasiswa' siluman ke USU.
Menurut sumber, Dayat alias Ayek selama ini memiliki kedekatan dengan Rektor USU.
Sehingga, ia dengan mudah diduga mendapatkan keuntungan ratusan juta, dari upayanya memasukkan mahasiswa ke USU.
Baca juga: Tanggapi Isu Ajudan Minta Uang Setoran, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Pemberi dan Penerima Dihukum
Dalam menjalankan aksinya, Dayat alias Ayek kerap menggunakan sandi-sandi khusus kepada pihak USU.
Jika calon mahasiswa yang ia masukkan berhasil duduk di kampus USU, uang yang diduga didapat dari pejabat itu kemudian dibagi-bagikan kepada pihak terkait yang membantu meloloskan calon mahasiswa ke kampus ternama di Sumatra Utara tersebut.
Belakangan, Dayat alias Ayek kabarnya 'pecah kongsi' dengan Rektor USU.
Sehingga, berkas calon mahasiswa yang sempat dimasukkan Ayek dibuang pihak rektorat USU.
Berkenaan dengan isu kedekatan Ayek dengan Rektor USU, Tribun-medan.com masih berupaya menghubungi Muryanto Amin.
Rektor USU membantah
Rektor USU (Universitas Sumatera Utara), Muryanto Amin, yang sebelumnya bungkam ketika dikonfirmasi mengenai dugaan mahasiswa siluman dan calo yang kabarnya diduga melibatkan Dayat alias Ayek, eks ajudan Gubernur Sumut akhirnya buka suara.
Mengenai dugaan mahasiswa siluman dan calo, Muryanto Amin membantahnya.
Mulanya, Muryanto Amin meminta kepada masyarakat, khususnya calon mahasiswa dan orangtua calon mahasiswa jangan percaya dengan calo.
Baca juga: Anak Durhaka dari Kabupaten Padang Lawas Bunuh Ayah Kandung dan Ibu Tiri, Terungkap Motifnya
"Jangan percaya terhadap siapapun yang misalnya berjanji jadi calo. Kan pemberitaan di media sekarang muncul ya. Ada calo, ada apa," kata Muryanto Amin, Senin (8/5/2023).
Namun, Muryanto Amin membantahnya.
"Enggak ada itu," kata dia.
Dirinya juga membantah dekat dengan Dayat alias Ayek, eks ajudan Gubernur Sumut yang diduga menjadi calo mahasiswa siluman.
Baca juga: AKBP Achiruddin Hasibuan Ngaku tak Dikasih Makan Selama Ditahan di Polda Sumut
"Misalnya saya dibilang dekat dengan salah seorang calo, itu enggak ada," kata Muryanto Amin.
Dia mengatakan, kalaupun masih ada orang yang percaya dengan calo, maka dapat dipastikan orang tersebut tidak percaya diri.
"Kalau ada yang percaya sama calo, ya berarti enggak percaya pada dirinya dan Tuhan," kata Muryanto Amin.
Pengamat desak tangkap pelakunya
Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan Peradilan (PUSHPA) Sumut, Muslim Muis turut mengomentari dugaan percaloan mahasiswa USU yang disinyalir melibatkan Dayat alias Ayek, eks ajudan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Menurut Muslim Muis, dugaan percaloan mahasiswa di USU ini sangat merugikan masyarakat.
Sebab, tindakan dugaan percaloan ini dapat menghalangi calon mahasiswa yang berprestasi untuk masuk ke USU.
Baca juga: Proyek Dua Underpass di Kota Medan Belum Masuk Tahap Pelelangan Tender, Ini Penjelasan Kadis SDABMBK
Menurutnya, tindakan ini terjadi sejak dulu pada pendidikan di Sumatera Utara.
Praktik dugaan percaloan ini juga lazim didengar masyarakat.
Apalagi jika pengguna jasa calo ini adalah orang kaya, maka jalannya akan mulus masuk ke USU.
"Dari dulu memang sudah ada praktik seperti ini," kata dia, melalui sambungan telepon genggam, Rabu (10/5/2023).
Muslim Muis mengatakan, praktik calo ini bukan hanya terjadi di universitas saja, bahkan sekolah menengah atas dan sederajat juga sering ditemukan.
Baca juga: Irigasi Sawah Rusak Dibiarkan Dinas Pertanian, Petani Merana Terpaksa Beralih Tanam Jagung
"Jangankan untuk mahasiswa, bahkan untuk sekolah menengah atas dan sederajat juga ada yang melakukan," ucapnya.
Hal seperti ini, kata Muslim sulit untuk dibuktikan, bilamana belum ada laporan dari korban yang sudah dirugikan dengan praktik calo.
"Hal-hal seperti ini memang sulit dibuktikan. Korban juga belum ada yang mau melapor," ungkapnya.
Jika terbukti, kata dia tidak perlu menunggu lama, aparat penegak hukum bisa langsung menangkap.
"Kalau memang ada temuan, tidak perlu ada alasan apapun langsung tangkap saja," ujarnya.
Baca juga: Komisi III DPR RI Apresiasi Polda Sumut Beri Pelayanan Terbaik Selama Idul Fitri, Kecelakaan Menurun
Dirinya berharap, adanya pengawasan ketat yang dilakukan. Jangan karena memiliki kedekatan dengan pejabat dan rektor USU bisa dengan mudah memasukkan mahasiswa.
"Ini sudah mengarah kepada suap-menyuap untuk memasukkan mahasiswa," ungkapnya.
Terpisah, mantan ajudan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Dayat alias Ayek belum merespon panggilan telepon Tribun Medan mengenai hal ini.(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.