Penangkapan Bandar Sabu
Perut Warga Jebol Kena Tembak, Usai Anggota Denintel Kodam I/ Bukit Barisan Tangkap Bandar Sabu
Seorang warga berinisial SS perutnya jebol usai penggerebekan bandar sabu yang dilakukan petugas Denintel Kodam I/Bukit Barisan
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Seorang warga berinisial SS kena tembak di bagian perut, saat petugas Dinintel Kodam I/Bukit Barisan menggerebek sarang narkoba di Lingkungan III, Kelurahan Pematang Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun pada Rabu (10/5/2023) kemarin.
Sayangnya, Kepala Lingkungan III, Ahmad Wahid Sinaga mengaku tidak tahu bagaimana kronologis penggerebekan, hingga ada warganya yang terkena tembakan.
Menurut Wagid, dia baru mendengar kabar adanya peristiwa tersebut dari Babinsa setempat.
Baca juga: Brutal, Suwarman Cincang Suami Baru Mantan Istri, Pelaku Kabur ke Genteng saat Ditangkap
Bahkan, tak ada warga yang melaporkan adanya keributan di wilayahnya kepadanya.
"Pada saat kejadian, kita (saya) pun tidak ada di lapangan. Pada saat penangkapan koordinasinya tak ada. Tapi pada saat kejadian, kita terima telpon dari Babinsa. Kemudian saya buka HP ada panggilan tak terjawab. Saya tanya, tapi Babinsa itu pun minta info juga," kata Wahid saat ditemui di kantor lurah, Kamis (11/5/2023) siang.
Wahid baru mengetahui adanya warga yang diboyong TNI setelah menyaksikan adanya rekontruksi yang dilakukan Denpom I/Pematang Siantar.
Baca juga: KRONOLOGI Pesawat Milik Lion Air Tergelincir ke Semak-Semak, Penumpang Luka-Luka
Ia pun mendapat informasi bahwa sekitar 6 personil TNI melakukan penggrebekan rumah/gudang milik seorang warganya berinisial JH.
Ketika penggrebekan berlangsung, warga berinisial GS (paman dari JH) melakukan aksi perlawanan.
Dengan mengambil dan melemparkan batu ke arah personel TNI yang sedang menggerebek.
Kuat dugaan, kasus ini terkait narkoba.
Baca juga: Kompolnas Angkat Bicara karena Teddy Minahasa tak Dihukum Mati, Publik Tidak Puas
"Sempat dia (GS) dipiting," ucap Ahmad Wahid Sinaga.
Pada penggrebekan itu, lanjut Ahmad Wahid, sejumlah suara letusan senjata api terdengar.
Hanya saja, ia tidak tahu seperti apa, tiba-tiba SS terkena tembakan.
"Kena bagian perutnya. Lalu seng tembus (terkena peluru), dan bambu juga kena," sebut Ahmad Wahid Sinaga.
Baca juga: GAWAT Ancaman Balik Tenri Ajeng Anisa Setelah Inara Rusli Laporkan Tuduhan Perzinahan ke Polda
Berkaitan dengan kasus yang masih menjadi misteri ini, personel Detasemen Polisi Militer enggan memberikan keterangan kepada wartawan.
Personil Denpom I/1 Siantar masih tampak berada di sekitar lokasi rekontruksi.
Namun, Wakil Komandan (Wadan) Den Pom I/1 Siantar, Mayor CPM Antonius Sembiring, yang juga ada di lokasi menolak memberikan keterangan.
"(Keterangan) dari Pak Komandan Denpom aja ya. Ke kantor aja," ucap Mayor COM Antonius Sembiring.
Baca juga: NASIB Husein Guru Muda yang Bongkar Pungli ASN, Kini Ditawari Ridwan Kamil Pindah Tempat Ngajar
Sementara itu, upaya reporter Tribun Medan dan awak media lainnya untuk menggali informasi terkait kasus ini, dijawab Komandan Den POM I/1 Siantar, Mayor CPM Junilham Sitorus bahwa pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan saksi.
"Perkara ini belum kami tangani, belum ada yang melapor. Kami hanya mengumpulkan barang bukti saja atau saksi-saksi," ucap Mayor CPM Junilham Sitorus.
Junilham membenarkan ada warga yang terkena tembakan.
Baca juga: Umrahkan 2 Warga RT Gratis, Terungkap Pekerjaan Haji Agus, Sultan Kaya Asal Bojongkoneng
Hanya saja, siapa yang melakukan penembakan, katanya masih dalam penyelidikan.
"Betul melakukan rekonstruksi di lokasi, dan ada warga yang terkena tembakan. Nah, ini yang masih dilakukan pendalaman saksi saksinya," ujar Mayor CPM Junilham Sitorus.
Disinggung mengenai adanya warga ditangkap oleh anggota TNI dari Kodam I/Bukit Barisan, hingga siapa yang meletuskan tembakan, Mayor CPM Junilham mengatakan penyelidikan Den POM I/1 Siantar belum sampai kesana.
Baca juga: Saling Sindir, Inara Rusli Ungkap Borok Mertua yang Selama Ini Ditutupi: Anak Salah Malah Ditimang
"Belum sampai ke sana. Karena ini hanya saksi saksi ringan saja. Karena di situ ada tembakan, kita berkoordinasi dengan kepolisian. Di situ ada pak Kapolsek juga. Sehingga kita bersama sama, tembakan ini siapa yang melakukan. Kalau dia sipil, nanti pak polisi yang melakukan penyelidikan penyidikannya," tutur Mayor CPM Junilham Sitorus.
Selanjutnya, bila nantinya ada melibatkan oknum TNI, maka penyelidikan dan penyidikan perkara itu akan ditangani Denpom I/1 Siantar.
"Kalau ada yang melibatkan anggota TNI, nanti kita yang melakukan penyelidikan penyidikannya. Ini penanganan awal saja," katanya.
TNI Dilempari Batu dan Diserang Pakai Senjata Tajam
Upaya pembunuhan terhadap petugas Denintel Kodam I/Bukit Barisan sempat terjadi ketika menggerebek kediaman Jeta Hutabarat.
Ketika melakukan undercover buy untuk menangkap bandar sabu, komplotan pelaku melakukan perlawanan dengan menyerang petugas.
Baca juga: Klan Keluarga Shah, Ketua Golkar Medan Rahmaddian Bakal Maju Jadi Bacaleg DPRD Sumut dari Dapil 1
Ada 50 orang kompolotan bandar sabu dan warga yang melempari petugas dengan batu dan menyerang pakai senjata tajam.
"Tersangka Surung Sidabuke melakukan perlawanan bersama rekannya sebanyak delapan orang menggunakan parang," kata Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Rico J Siagian, Kamis (11/5/2023).
Rico mengatakan, beberapa pelaku lain ikut berusaha menyerang petugas menggunakan cangkul dan senjata tajam.
Baca juga: 7 Peserta UTBK USU Ketahuan Curang, Dugaan Mahasiswa Siluman Kembali Mencuat
Namun, aksi tersebut dapat dihindari petugas.
Anggota TNI AD anak buah Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin itu kemudian berhasil menyelamatkan diri.
Terduga bandar sabu yang diincar anggota TNI bernama Surung Sidabuke itu berhasil ditangkap.
Dari tangannya, disita 100 gram sabu dan uang tunai penjualan narkoba sebesar Rp 1,2 juta beserta rokok.
"Alhamdulilah tidak ada yang terluka. Aman," pungkas Rico.(alj/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.