Berita Sumut

Kasus Pencurian Marak di Sergai, Warga Sebut Gara-gara Narkoba, Singgung Nama Iwan Penger

Kasus pencurian di Kecamatan Sei Rampah dan Sei Bamban, Kabupaten Sergai marak diduga dilatarbelakangi peredaran narkoba.

|
Penulis: Anugrah Nasution |
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Hariadi penjaga Musala Al Amin di Dusun II, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban saat ditemui, Rabu (24/5/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Banyaknya kasus pencurian di Kecamatan Sei Rampah dan Sei Bamban Kabupaten Serdangbedagai membuat warga resah.

Tak hanya mencuri di rumah warga, para pelaku juga mencuri peralatan dan kotak infak di sejumlah musala. 

Baca juga: Ini Wajah Pelaku Spesialis Pencurian Pecah Kaca Mobil yang Beraksi di 12 Lokasi Kota Medan

Warga mengatakan banyak kasus pencurian dilatarbelakangi peredaran narkoba. 

 Sailan (80) salah seorang warga di Desa Penggalang, Kecamatan Sei Bamban mengaku, rumahnya sudah bolak balik disatroni maling. 

Gas LPG, ternak hingga beras dicuri oleh para pelaku.

"Rumah ku sudah tiga kali dicuri, mulai dari gas LPG sampai beras pun dicuri oleh pelaku," kata Sailan, Rabu (24/5/2023). 

Kasus pencurian di desanya marak terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Sailan (80) salah seorang warga di Desa Penggalang, Kecamatan Sei Bamban yang mengatakan, rumah sudah bolak balik disatroni maling saat ditemui Tribun. /Anugrah Nasution.
Sailan (80) salah seorang warga di Desa Penggalang, Kecamatan Sei Bamban yang mengatakan, rumah sudah bolak balik disatroni maling saat ditemui Tribun. /Anugrah Nasution. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Sailan mengaku sudah sangat resah dengan aksi pencurian tersebut. 

"Di sini banyak bukan cuman aku saja, sampai musala juga kemalingan sudah tidak aman dan nyaman lagi kondisi desa kami ini," kata dia. 

Warga sendiri tidak mengetahui siapa pelaku pencurian tersebut. Namun mereka yakin pencurian terjadi karena banyaknya remaja pengguna narkoba. 

Ratna, salah seorang warga Pangkalan Budiman, Desa Sei Rampah bahkan sudah sering mendengar obrolan remaja di kampungnya saat hendak mengkonsumsi narkoba jenis sabu. 

"Awak sampai hafal anak-anak di sana bilang belanja berapa ji, kirain apa rupanya mau belanja sabu itu," ujarnya. 

Bahkan orang kampungnya sudah familiar dengan nama Iwan Penger, bandar narkoba yang saat ini menjadi DPO kasus percobaan pembunuhan salah seorang warga. 

Kata Ratna, nama Iwan Penger memang kerap dikaitkan dengan kasus peredaran narkoba. 

"Iya denger denger memang bandarnya dia, sekarang dia DPO cuman gerombolan dan kawan kawannya kan masih ada juga," kata dia. 

Ratna pun berharap agar pihak kepolisian segera memberantas peredaran narkotika di lingkungannya. 

Menurut Ratna, kasus pencurian yang banyak terjadi tidak lepas dari penyalahgunaan sabu sabu. 

"Kita mau lingkungan kita aman, kita juga sudah was was kalau gitu terus banyak pakai narkotika jadi banyak maling," ujarnya. 

Tiga Musala Dibobol Maling

Tak hanya rumah warga, para maling juga tak sungkan untuk mencuri di rumah ibadah. 

Tiga musala yang dibobol kawanan maling itu antara lain Mushola Al Falah yang terletak di Dusun Ini, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Mushola Al Yakin di Pangkalan Budiman, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah dan Mushola Al Amin yang ada di Dusun II, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban. 

Hariadi, penjaga Mushola Al Amin mengatakan, aksi pencurian sudah kerap terjadi.

"Ini sudah yang ketiga kali kotak infak dibobol dan dibawa oleh pelaku," kata Hariadi kepada Tribun, Rabu (24/5/2023). 

Baca juga: Tiga Musala Dibobol Maling di Sergai, Microphone dan Kontak Infak Dicuri

Terakhir pencurian kontak infak Mushola Al Amin terjadi sekitar hari Senin (15/5/2023) lalu.

Karena sudah sering kehilangan kontak impak mushola Al Amin dipasang dua gembok. 

Tapi upaya itu sia-sia, sebab pelaku memecahkan kotak infak yang terbuat dari kaca dan membawa kabur uang umat. 

"Ini gembok dua karena kemarin itu kan udah dibobol dua kali. Cuman pas semalam kota impak itu ditempelkan di tembok rupanya pas kita angkat belakangnya sudah pecah dan uangnya diambil pelaku," ujar Hariadi. 

Hariadi mengatakan, kejadian serupa juga terjadi di Mushola Al Falah yang terletak di Desa Pematang Ganjang,  terletak tak jauh dari Mushola Al Amin. 

Nani, salah satu warga yang bermukim di samping Mushola Al Falah mengatakan, kejadian pencurian itu terjadi usai Salat Zuhur. 

"Pas siang itu hilang, siap salat zuhur tiba tiba microphone masjid sudah hilang dibawa, itu sama CCTV juga diambil pelaku. Kejadian itu kita kira setengah bulan lalu gitu," kata dia. 

(cr17/tribun-medan.com) 


 
 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved