Breaking News

Bullying

Respons Wali Kota Bobby Nasution soal Murid SD Tewas setelah Dibully

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyoroti kasus anak SD yang tewas usai di bullying dirundung oleh kakak kelasnya beberapa waktu lalu.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Wali Kota Medan saat diwawancarai mengenai responnya terhadap kritikan politisi senior Panda Nababan beberapa hari lalu. Menurut Bobby Nasution kritikan tersebut dipandang sebagai masukan yang positif. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyoroti kasus anak SD yang tewas usai di bullying dirundung oleh kakak kelasnya beberapa waktu lalu.

Dikatakan Bobby Nasution dirinya sudah menerima laporan tersebut dari Dinas Pendidikan Kota Medan.

Dijelaskan Bobby Nasution, kasus bullying tersebut terjadi di luar sekolah. Sebab, saat ini sedang libur semester.

"Ingin kami menyampaikan, saya dapat info dapat laporan pertama bullying ini bukan terjadi di lingkungan sekolah, tapi di sekitar rumah korban. Begitupun pelakunya dari temen-temen, tetangga atau komplek di sekitar rumahnya," jelas Bobby Nasution, Senin (3/7/2023).

Dikatakan Bobby, sikap pelaku anak-anak tersebut sangat disayangkan.

"Sangat disayangkan, karena harusnya waktu bermainnya anak-anak diberi contoh yang baik dari orang tuanya. Sebab anak-anak seusia mereka seorang peniru," ucapnya.

Bobby Nasution meyakini, jika anak-anak tersebut tidak memiliki niat jahat terhadap korban.

"Kadang-kadang anak-anak ini hanya meniru bukan ada maksud, bukan ada keinginan untuk melukai. Tetapi ini hanya meniru," jelasnya

Untuk itu, Bobby Nasution berharap seluruh masyarakat dan seluruh stakeholder Pemko Medan serta petugas gabungan untuk menghilangkan tindakan kejahatan di Kota Medan.

"Oleh karena itu kegiatan yang mencontohkan kurang baik di Kota Medan, seperti yang tadi saya sampaikan, begal, geng motor ini harus betul-betul kita hilangkan," jelasnya.

Untuk diketahui Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar sudah mengetahui kasus Baim(8), siswa SD yang meninggal dunia diduga usai di bullying oleh kakak kelasnya.

Dijelaskan Laksamana, kejadian tersebut bukanlah di sekolah. Sebab, pada saat itu seluruh siswa sudah memasuki libur semester.

Laksamana menerangkan, kakak kelas yang diduga membullying tersebut merupakan tetangganya korban.

"Sudah tahu saya informasi tersebut. Tapi kejadian itu bukan terjadi di sekolah. Sebab, anak-anak sudah memasuki libur semester. Berdasarkan informasi yang kami terima, terjadinya hal itu di lingkungan permainan mereka, di luar sekolah. Dimana, Kakak kelasnya ini juga tetangga korban," terang Laksamana kepada Tribun Medan, Kamis (29/6/2023).

Laksamana juga belum mendapatkan informasi mengenai berapa jumlah siswa yang membullying dan merundung korban tersebut.

Laksamana juga memastikan, tidak ada perundungan yang dialami korban pada saat di sekolah.

"Menurut keterangan dari pihak sekolah, tidak pernah ada kejadian perundungan baik dalam bentuk lisan maupun perbuatan," ucapnya.

Untuk mengusut tuntas kasus tersebut, Laksamana mengatakan telah memerintahkan pihak sekolah untuk turut terlibat dalam pemeriksaan yang masih berlangsung di Polrestabes Medan.

"Pihak sekolah sudah kita mintai keterangan. Begitupun dengan pihak Polres saya dengar sudah memintai keterangan juga ke pihak sekolah," jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Laksamana mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban tersebut.

"Kami dari Dinas Pendidikan menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya siswa kami tersebut,"ucapnya.

Untuk menghindari kejadian yang serupa, Diterangkan Laksamana pihaknya akan segera melakukan rapat bersama dengan wali murid untuk diberikan edukasi.

"Tentunya ini pembelajaran bagi kami Dinas Pendidikan. Ke depan kami akan melakukan upaya-upaya preventif, seperti parenting meeting dan hal lain sebagainya. Tujuannya, agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak pada saat libur semester atau libur sekolah," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya Ibrahim Hamdi alias Baim (8), siswa kelas II SD meninggal dunia, diduga setelah menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya.

Menurut Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvin Trianingsih, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Dikatakan Selvin, mengenai kasus ini masih dalam penyelidikan di unit PPA Polrestabes Medan.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved