Viral Medsos

Kapolda Sumut Baru Irjen Agung Ditantang untuk Menangkap Samsul Tarigan, Mampukah?

Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ditantang untuk menutaskan sejumlah kasus kejahatan di Sumut yang selama ini belum tuntas

|
Penulis: Array A Argus | Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa
Samsul Tarigan dan Kapolda Sumut Irjen Agung (Kolasel/Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) yang baru, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ditantang untuk menutaskan sejumlah kasus kejahatan di Sumut yang selama ini belum tuntas. Seperti halnya kasus dugaan pemerasan oknum Polda Sumut, penangkapan Samsul Tarigan, hingga kasus narkoba lainnya.

Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan Peradilan (Pushpa) Sumut, Muslim Muis, yang dikutip dari Tribun-medan.com yang tayang pada Minggu 23 Juli 2023,  Muis 'menyentil" agar Irjen Agung Setya Imam Effendi jangan hanya sekadar melakukan seremonial saja.

Pengamat Hukum Kota Medan ini menekankan agar Irjen Pol Agung sebagai mantan Asisten Operasi Kapolri harus bisa memberikan bukti nyata dalam menangani persoalan yang ada di Sumut, khususnya menyangkut kejahatan.

Muslim bilang, jangan sampai Agung cuma pandai dan jago seremonial saja. "Masyarakat Sumatera Utara butuh action, bukan politis, bukan cuma seremonial saja ketemu-ketemu, rapat, tetapi hasilnya enggak ada, keamanan semrawut," kata Muslim Muis, Sabtu (22/7/2023).

Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan ini mengharapkan, agar mantan Kapolda Riau itu mampu menekan angka kejahatan jalanan, juga bisa memberantas narkoba, judi, dan premanisme. Menurut Muslim Muis, rata-rata kejahatan yang diketahuinya berlatarbelakang karena narkoba.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021 yang dikeluarkan tahun 2022, Sumut nomor satu angka kejahatan.

Muslim Muis tidak mempermasalahkan jika Irjen Agung membahas isu keamanan dengan jajaran. Namun apa yang dibahas harus memiliki tujuan dan target.

"Jika seandainya hari ini rapat, maka berikutnya harus ada evaluasi kinerja, apakah langkah itu efektif atau tidak. Jika belum, maka harus disusun langkah selanjutnya. Jadi bukan sekadar rapat dan panggil sana-sini tidak ada hasil maupun action,"pungkasnya.

"Rata-rata untuk narkoba hasil kejahatannya. Sedikit yang untuk makan atau istilahnya membegal karena lapar," sambung mantan Wakil Direktur LBH Medan ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 yang dikeluarkan pada tahun 2022, Sumatera Utara nomor satu angka kejahatan.

Kemudian, sejak beberapa bulan belakangan juga marak aksi geng motor, tawuran, begal, judi dan narkoba di Kota Medan.

Bahkan, di Kabupaten Sergai, ada seorang tukang becak yang tewas diduga dibegal, digebuki, lalu dibuang ke kebun kelapa sawit.

Catatan Muslim Muis lainnya ialah soal kasus perjudian. Itu dianggap meresahkan karena banyak masyarakat kalah bermain judi, kehabisan uang, lalu melakukan kriminal.

"Judi, kejahatan berat dan sebagainya jangan lupa. Beberapa pekerjaan yang belum tuntas pun harus rampung," ucapnya.

Kritikan dari KontraS Sumut

Kritik tajam juga sempat disampaikan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Rahmad Muhammad kepada Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Menurut Rahmad, kehadiran Agung di Polda Sumut harus bisa menjawab keluhan masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved