Pemeriksaan Dugaan Malapraktik
BREAKINGNEWS Hari Ini Dokter RS Bina Kasih yang Dilapor Lakukan Malapraktik Diperiksa Polda Sumut
Penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut rencananya akan memeriksa dr Herling Pangkerego SpOT terkait dugaan malapraktik
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
Singkat cerita, anaknya malah akan diamputasi.
Tangan kanannya akan dipotong karena dianggap luka dialami tidak bisa tertolong.
Seketika, dia pun menolak sampai akhirnya anaknya dibawa pulang dari rumah sakit.
Disinilah dia kemudian protes ke dr Herling Pangkerego SpOT kenapa anaknya sampai harus diamputasi.
Padahal, dia sebelumnya diduga tidak menjelaskan.
Baca juga: Evarida Simamora Kisahkan Malapraktik yang Dialaminya di RS Murni Teguh, Syok dan Sempat Takut Mati
"Karena saya menolak amputasi, saya dikeluarkan dan BPJS saya diblacklist," kata Holmes.
Dihubungi terpisah, dr Herling Pangkerego SpOT tak mengakui tudingan telah melakukan malapraktik terhadap anak Serka Holmes Sitompul.
"Yang pertama bukan suatu kelalaian, itu adalah komplikasi atau risiko. Risiko kan bisa saja, kalau lalai itu memotong atau apa, inikan tidak ada lalai," kata membela diri.
Mengenai adanya pembuluh yang putus hingga menyebabkan pembusukan, ia menduga terjadi saat anak itu terjatuh hingga patah tulang.
Namun, hal itu baru diketahui keesokan harinya dalam keadaan sudah mulai membusuk.
Lantas setelah mengetahui itu, dia menyarankan agar anak dibawa ke RSUP Adam Malik Medan ke ahli pembuluh darah.
"Setelah dilihat mulai ada pembusukan, mungkin perlu dokter ahli pembuluh darah maka saya usahakan kirimkan ke bagian vaskuler di RSUP Adam Malik," ucapnya.
Jawaban RS Bina Kasih
Direktur Operasional RS Bina Kasih, Rita Ginting mengakui bahwa pihaknya ada menangani pasien anak berinisial RSS (6), hingga berujung laporan dugaan malapraktik di Polda Sumut.
Namun, ketika ditanya mengenai dugaan malapraktik ini, Rita enggan menjelaskan.
Ia beralasan, itu bukan tugasnya.
"Itu kan enggak bagian saya, tapi itu semua kan sudah prosedur. Kalau dia sudah melapor ke Polda, kita juga akan mempersiapkan jawabannya," kata Rita kepada Tribun-medan.com, Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Terbaru Malapraktik Operasi Kaki Evarida Simamora, IDI Medan Panggil Dokter RS Murni Teguh
Ia menyampaikan, soal dugaan malapraktik itu, semestinya disampaikan pihak medis setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut.
"Karena yang menyebutkan itu malapraktik atau tidak, bukan kami. Jadi nanti orang yang berwenang seperti MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia) yang menyampaikan," sebutnya.
Soal keluhan pasien, kata Rita, sang anak mengalami patah tulang.
"Pasien itu jatuh dari sapi atau kerbau, jatuh tulangnya keluar. Lalu dipasang pen, tulangnya enggak ada masalah, bagus. Kalau alergi sama pen itu juga secara medis yang menjawab, karena saya bukan dari medisnya," ungkapnya.
Baca juga: Keluarga Pasien Diduga Korban Malapraktik di Murni Teguh Diperiksa, Minta Polisi Tangkap dr Prasojo
Lebih lanjut, Rita mengatakan pasien tersebut memang sempat dirujuk ke RSUP Adam Malik.
Namun, ia tidak menjelaskan secara detail mengapa pasiennya itu sampai dirujuk ke sana.
Padahal, anak tersebut sudah dilakukan operasi di rumah sakitnya.
"Dia dari rumah sakit kita di rujuk ke Adam Malik, di sana disuruh amputasi. Habis itu berobat lagi kemana lagi nggak tau," tuturnya.(cr25/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.