Sosok Marissa Hutabarat Wanita Batak yang Jadi Hakim di Amerika Serikat: Ingin Melayani Orang-Orang

TRIBUN-MEDAN.com - Wanita Batak kembali mengukir prestasi di dunia internasional. Satu yang dikira turut memgukir prestasi di internasional yaki Marissa Hutabarat. 

Marissa bisa menjadi hakm di negara bagian Amerika Serikat. 

Lantas siapa Marissa Hutabarat? Berikut ini sosok Marissa Hutabarat. 

Sosok Marissa kembali viral usai warganet di X (dulu Twitter) yang mengunggah fotonya.

"Terlalu telat untuk unggahan 17-an tapi mau menginformasikan momen terlalu banggaku adalah ketika tahu ada perempuan namboru batak yang terpilih menjadi hakim di New Orleans," cuit akun @usualavantgarde dikutip pada Senin (21/8/2023).

"Kayak wow ini puncak (kebanggaan) Batak, selamat untuk Hakim Marissa Hutabarat kamu hebat," sambungnya.

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 1,8 juta kali dan disukai lebih dari 15 ribu pengguna.

Kolom reply cuitan tersebut pun dipenuhi dengan pujian dari para warganet.

"Batak di bidang hukum ampe ke amrik," tulis seorang warganet.

"Bahkan di Amerika Serikat, Batak mengambil jurusan hukum, sudah mendarah daging," kata warganet lainnya.

"Keren banget kaaakkk!!! Proud proud proud!," timpal warganet lainnya.

Baca juga: Jalan Penghubung Desa di Asahan Tak Kunjung di Kerjakan, Berikut Penjelasan Kepala Desa

Baca juga: Warga Lakukan Aksi Mandi Lumpur dan Cuci Motor, Kecewa Dengan Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Lantas seperti apa sosok Marissa Hutabarat?

Sosok Marissa Hutabarat

Dilansir dari tayangan Kamar Rosi Kompas TV pada 2020, Marissa Hutabarat merupakan perempuan keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Amerika Serikat.

Ayahnya adalah orang bersuku Batak, sementara ibunya blasteran Tionghoa-Thailand.

Marissa lahir di California dan pindah ke Illionis, tepatnya ke Chicago, bersama keluarganya pada 1983.

Ayahnya saat itu menempuh pendidikan kedokteran gigi di Chicago, sementara ibunya juga bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Sementara Marissa Hutabarat diasuh oleh neneknya yang ikut tinggal bersamanya di Chicago.

Marissa sendiri adalah anak sulung dari tiga bersaudara.

Jadi Hakim

Marissa Hutabarat mengaku memang memiliki keinginan untuk melayani masyarakat apapun profesinya ketika sudah lulus sekolah.

"Sejak muda saya percaya bahwa profesi apapun yang saya miliki, saya ingin menolong orang lain, saya ingin melayani orang lain," ungkap Marissa Hutabarat dikutip dari tayangan KompasTV.

"Jadi, setelah lulus sekolah hukum, saya rasa saya sudah memiliki ide bahwa pada akhirnya saya ingin menjadi seorang hakim," lanjutnya.

Setelah lulus dari sekolah hukum, Marissa Hutabarat berkesempatan untuk melayani di bawah tiga hakim yang berbeda sebagai panitera pengadilan.

Hal itu yang kemudian meyakinkan Marissa Hutabarat bahwa dirinya ingin menjadi seorang hakim.

Adapun kini Marissa Hutabarat menjabat sebagai First City Court Judge di New Orleans.

Jabatannya itu diperoleh dengan cara dipilih oleh masyarakat.

Sehingga Marissa Hutabarat harus melakukan berbagai kampanye untuk bisa mendapatkan posisinya itu.

"Kami melakukan kampanye di jalanan, lalu ada juga ketika kami mencium bayi, bersalaman, dan bertemu orang-orang," kata Marissa.

Meski demikian, masa kampanye tersebut bukanlah tanpa hambatan.

Marissa Hutabarat saat itu sempat dihadapkan dengan situasi Covid-19 yang baru saja mulai melanda.

Strategi kampanyenya pun harus berubah dari jalanan menjadi online.

Tetapi Marissa merasa bahwa ia memiliki tim kampanye yang berdedikasi sehingga usahanya itu kini membuahkan hasil.

(*/tribun-medan.com)