Gerebek Gudang Solar

Polda Sumut Gerebek Gudang Solar, Tapi tak Ada Tersangkanya, Kasus 60 Ton Solar Subsidi Ngendap

Polda Sumut kembali melakukan penindakan kasus gudang solar. Kali ini, gudang solar di Labuhan Deli digerebek

|
Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Fredy Santoso
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (tengah), Dirkrimsus Kombes Teddy John Sahala Marbun (tengah kemeja putih), Kasubdit IV Tipidter Kompol Jerico (kanan) dan Kanit II Tipiter, Kompol Titok Harahap (kiri) saat memaparkan kasus gudang solar Ilegal modus kencing di jalan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Polda Sumut kembali melakukan penindakan.

Kali ini, gudang solar di Jalan Serbaguna, Pasar IV Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara digerebek petugas Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.

Kuat dugaan, bahwa gudang solar ini menjadi tempat 'kencing' atau pencurian solar.

Sayangnya, seperti penggerebekan sebelum-sebelumnya, tak ada tersangka utama yang ditangkap.

Polda Sumut hanya menyita barang-barang di dalam gudang, termasuk belasan ribu liter solar.

Ketika penggerebekan dilakukan, dari dalam gudang ditemukan ada dua truk tangki BBM berwarna biru putih kapasitas 16 ribu liter dan 5 ribu liter.

Kemudian, dua tangki duduk BBM berwarna biru putih serta dua tangki merah putih berlogo Pertamina kapasitas 16 ribu liter 

Menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, gudang solar ini menjadi lokasi penampungan solar curian dengan modus 'kencing'. 

Usai mengambil BBM ke depot Pertamina, sopir truk pengangkut BBM milik transportir resmi ini singgah ke lokasi dan mencuri BBM yang seharusnya dikirim ke tujuan.

Tak tanggung-tanggung, dalam satu truk tangki, BBM yang dicuri bisa mencapai 400 hingga 800 liter.

Oleh sopir truk, BBM solar dijual kepada pemilik gudang sekitar harga Rp 9.700 per liter.

Sehingga, sopir ditaksir mendapat untung jutaan dari mencuri BBM.

Padahal, harga solar sekitar Rp 18.000 perliter.

"Dari mobil-mobil tangki yang memuat solar industri tersebut, mampir ke gudang ini kemudian mereka menurunkan atau istilahnya kencing. Mereka mengeluarkan 400 sampai dengan 800 liter per mobilnya, per tangki," kata Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (31/8/2023).

Kombes Hadi menerangkan, penggrebekan ini dilakukan pada 29 Agustus kemarin berdasarkan informasi dari masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved