Pilpres 2024

NASIB AHY: SBY Sebut Ada Master Mind Diketahui Pak Lurah

Dalam program Rosi yang tayang di Kompas TV pada Kamis (20/7/2023) lalu, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut AHY kampungan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Tangkap layar YouTube
DEMOKRAT Keluar dari Koalisi Perubahan: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023). (tangkapan layar video youtube) 

Menurut SBY, peristiwa ini menandakan Tuhan tidak setuju Demokrat mendukung atau bermitra dengan orang yang tidak jujur dan amanah.

Khususnya, pihak yang telah mengkhianati sesuatu yang telah disepakati.

"Saya renungkan baik-baik tadi malam dalam kontemplasi saya, justru kita diselamatkan oleh Tuhan, oleh Allah apa Yang saya maksudkan? kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-oemimpin besar, bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah, yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak sidik, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati," kata SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (1/9/2023).

SBY menilai Tuhan menjauhkan Demokrat yang tidak memegang komitmen dan janji politiknya.

Dia pun mengkritisi Anies yang tidak amanah meskipun belum memegang kekuasaan yang besar.

"Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya, nah sekarang saja tidak sidik, tidak amanah, tidak memegang komitmennya bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin bukan kekuasaan yang besar? Akan diapakan?," jelasnya.

Lebih lanjut, SBY menambahkan pihaknya akan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialami oleh partainya.

"Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia," jelasnya.

"Selain itu kita ternyata jugaa tidak diijinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan, tertulis dalam kesepakatan koalisi, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan Equality dan kesetaraan," sambungnya.

(*/tribun-medan)

Baca juga: Resmi Duet Anies-Muhaimin, Ini Tanggapan Tegas Prabowo Subianto dan Ketua PBNU

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved