Berita Sumut

Kakan Kemenag Akan Panggil Kepala MTS Al Mashun Asahan Terkait Dugaan Kekerasan dan Bullying

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan berjanji akan menindaklanjuti dugaan kekerasan dan bullying yang terjadi kepada YA.

|
Tribun Medan/Alif Al Qadri Harahap
YA bersama ibunya, Dewi Zul Hidayani terbaring memegang perut yang masih keram akibat perundungan yang dilakukan oleh rekan-rekan sekolahnya. 

TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan berjanji akan menindaklanjuti dugaan kekerasan dan bullying yang terjadi kepada YA. 

Menurut Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakan Kemenag) Asahan, Saripudin Daulay, dirinya baru mengetahui peristiwa tersebut. 

Baca juga: Jadi Korban Bully, YA Sempat Dirawat di Rumah Sakit Akibat Dipukul dan Ditendang Teman Satu Sekolah

Menurutnya, belum ada laporan terkait tindak kekerasan yang terjadi di sekolah agama tersebut. 

"Baru tau kami ini, tapi kami bentuk tim untuk menindaklanjuti ini. Akan kami panggil pihak-pihak terkait, dan Kepala MTSnya," ujar Saripudin, Senin (4/9/2023). 

Tangkapan layar aksi perundungan pelajar MTS Al Mashun Asahan terhadap seorang pelajar berinisial YA.
Tangkapan layar aksi perundungan pelajar MTS Al Mashun Asahan terhadap seorang pelajar berinisial YA. (HO)

Ia menjelaskan kekerasan dan bullying ini sudah melanggar Peraturan Menteri Agama Nomor 73 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dan Seksual di Lembaga Pendidikan. 

"Di PMA Nomor 73 tahun 2022 sudah jelas, dilarang adanya tindakan kekerasan dan bully di lingkungan sekolah," katanya. 

Saripudin mengaku sangat menyayangkan kekerasan dan bullying dapat terjadi di MTS Al Mashun Asahan, sebab selama ini, menurutnya sekolah tersebut jauh dari isu-isu negatif. 

Baca juga: Siswa SMP di Asahan YA Sempat Dirawat di Rumah Sakit Akibat Dipukul dan Ditendang Teman Satu Sekolah

"Saya mengimbau kepada lemba pendidikan agar melakukan pengawasan secara ketat, tidak ada perbuatan pembulyan di sekolah. Kami sangat menyayangkan mejadian ini bisa terjadi," katanya. 

Diketahui sebelumnya, YA (14) mengalami kekerasan dan bullying yang dilakukan oleh enam orang rekannya di dalam kelas.

YA mengaku pembullyan tersebut telah dilakukan rekan-rekannya sejak tiga tahun lalu, saat YA masih duduk kelas VII MTS.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved