Berita Nasional

Hotman Paris Ungkap Hal Tak Terduga Paspampres Bunuh Warga Aceh: Disuruh Bos, Cari Korban Ngacak

Hotman Paris ungkap sejumlah hal tak terduga dalam kasus paspampres bunuh warga Aceh. Ia mengungkapkan fakta yang mana usai mengikuti proses rekonstru

|
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Fauziah (47), ibunda Imam Masykur (25) mendatangi pengacara kondang Hotman Paris di Kopi Johny, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (5/9/2023). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) 

"Tinggal korban satu yang sudah dalam keadaan tangan dingin dan tak bernyawa akhirnya dibuang di daerah Jatiluhur," tambah dia.

Hotman menyampaikan, para pelaku membuang semua barang bukti, yakni ponsel dan sarung tangan yang dipakai saat menculik.

"Handphone dari para korban dibuang, dan semua sarung tangan yang dipakai (dibuang)," katanya.

Baca juga: HARU Pernikahan Pasangan Bisu dan Tuli, Ijab Kabul Pakai Bahasa Isyarat, Translator Tuai Pujian

Baca juga: Sosok Rafi Atqiya, Diloloskan KSAD Jenderal Dudung Masuk Bintara Tanpa Tes, Kuasai 4 Bahasa Asing

Ada Bos yang Perintahkan

Hotman mengungkapkan, diduga ada seseorang yang memerintahkan Praka HS, Praka J, dan Praka RM untuk memeras Imam.

Pemerasan ini, kata Hotman, sudah lama berjalan.

Oknum-oknum ini diduga sengaja datang ke penjual obat jenis G, lalu memeras dan memukuli penjualnya, sama seperti yang dialami oleh Imam.

"Jadi diduga ada bosnya lagi di atas, katanya bosnya pengusaha. Jadi kejadian sudah berlangsung lama," ucap Hotman.

Informasi ini dia terima dari masyarakat yang mengadu ke firma hukumnya, yaitu Hotman 911 Hotman mengatakan, bos yang dimaksud merupakan seorang pengusaha swasta, bukan dari latar belakang militer.

Baca juga: Bukan Karena Nilai Jelek, Siswa Penggorok Leher Gurunya di Demak Sakit Hati Tak Dikasih Ikut PTS

Baca juga: Curhatan Siswa Penggorok Leher Gurunya di Demak,Tulang Punggung Keluarga Jual Nasi Goreng Tiap Malam

"Seorang pengusaha oknum swasta bukan dari militer, ini dia lah yang mengkoordinir ini," papar dia. "Jadi diduga praktik memeras ini ke banyak tokoh, sudah berlangsung lama," ucap dia.

Dari beberapa spekulasi itu, Hotman meminta kepolisian menangkap pihak yang diduga aktor intelektual dalam kasus ini.

"Itu yang harusnya kami omongkan ke Mabes Polri atau Polda Metro Jaya agar dikembangkan ke penyidikan agar bosnya juga segera ditangkap," tutur dia.

Kemudian, Hotman menyebut para pelaku membawa surat palsu saat menculik Imam.

"Iya, mereka membawa surat tugas palsu. Mereka (juga) bawa borgol, atribut palsu dan airsoft gun," ucap Hotman.

Sosok H, korban lain dari penganiayaan paspampres dan TNI yang diculik bersama Imam Masykur.
Sosok H, korban lain dari penganiayaan paspampres dan TNI yang diculik bersama Imam Masykur. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sementara itu, Hotman mengungkapkan, Praka HS, Praka J, dan Praka RM mempunyai modus dengan berkeliling mencari penjual obat daftar G untuk diculik dan diperas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved