Viral Medsos

Pimpinan KPK Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Dugaan Pemerasan SYL, Kapolri: Nanti Kita Cek di Polda

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku lelah karena langsung menghadapi masalah padahal baru kembali dari lawatan ke luar negeri

Editor: AbdiTumanggor
Kompas.com/ Dian Erika
LAPORKAN PIMPINAN KPK: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kemensetneg, Jakarta, Senin (5/10/2023). Sebelumnya Syahrul Yasin Limpo dari Polda Metro Jaya setelah diperiksa terkait aduan dugaan pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK. (Kompas.com/ Dian Erika) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku lelah karena langsung menghadapi masalah padahal baru kembali dari lawatan ke luar negeri.

Hal itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, usai memberikan keterangan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya sekitar tiga jam.

"Dan satu hari setelah datang, saya langsung dihadapkan dengan masalah dan salah satu yang saya selesaikan hari ini," kata Syahrul Yasin Limpo, Kamis (5/10/2023).

Ia lantas meminta diberikan kesempatan untuk beristirahat sebentar guna melepas lelah dari perjalanan tugas luar negeri di Roma, Italia dan Spanyol.

"Kasih saya kesempatan untuk sedikit menarik nafas dari sebuah perjalanan yang panjang," ujar Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul Yasin Limpo dan Mensesneg Pratikno dan Menteri LHK
Syahrul Yasin Limpo dan Mensesneg Pratikno dan Menteri LHK, Kamis (5/10/2023). (kompas.com)

Diperiksa di Polda Metro Jaya sebagai saksi dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK

Ternyata, Politisi Partai Nasdem ini tidak tinggal diam. Syahrul Yasin Limpo melakukan perlawanan.

Ia diam-diam melaporkan balik pimpinan KPK soal adanya dugaan pemerasan.

Syahrul Yasin Limpo pun mendatangi Gedung Promoter, markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Maksud kedatangan mantan Gubernur Sulsel ini untuk melaporkan oknum pimpinan KPK ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait adanya dugaan pemerasan.

Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya menggunakan mobil Toyota Vellfire hitam dengan pelat nomor B 1169 ZZH.

Begitu tiba, politikus Partai NasDem tersebut langsung berjalan masuk ke Gedung Propam Polda Metro Jaya.

Sebelumnya beredar surat pemeriksaan polisi, terhadap sopir dan ajudan Mentan SYL.

Dalam surat tersebut, keduanya dijelaskan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

Surat panggilan pemeriksaan ajudan Mentan SYL atas nama Panji Harianto tertera dengan Nomor: B/10338/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Selanjutnya, surat panggilan pemeriksaan terhadap sopir Mentan SYL atas nama Heri tercantum dengan Nomor: B/10339/VIII/Res.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Surat ditandatangani oleh Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.

Dalam surat tersebut, sopir dan ajudan Mentan SYL diminta hadir di hari Senin (28/8/2023) pukul 09.30 WIB di Ruang Pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Aduan masyarakat soal dugaan pemerasan

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini lantas mengungkapkan bahwa pemeriksaannya di Polda Metro Jaya terkait adanya aduan masyarakat pada (12/8/2023) tentang terjadinya dugaan pemerasan dan lain sebagainya.

"Terkait dengan hal hal yang dilaporkan oleh masyarakat terkait adanya hal hal seperti apa laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan dan lain sebagainya," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, dirinya sudah memberikan keterangan yang diketahui dan dibutuhkan kepada tim penyidik Polda Metro Jaya.

"Semua yang saya tahu saya sudah sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik ya, dihadapi oleh banyak banget tadi," katanya.

"Prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam, saya capek banget, saya baru pulang (dari luar negeri)," ujarnya lagi.

Sebagaimana diberitakan, Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia pada Rabu kemarin, setelah sempat diduga "hilang kontak" saat melakukan lawatan ke luar negeri.

Usai tiba di Tanah Air, Syahrul langsung menghadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melaporkan soal kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Syahrul juga menyampaikan surat permohonan pengunduran diri dari posisi Mentan melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensekneg) Pratikno.

Ia juga sudah meminta izin kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari kabinet, dan menghadapi proses hukum.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus sebagai tersangka.

KPK diketahui memang tengah mendalami tiga klaster kasus dugaan korupsi di Kementan.

Dalam rangka penyidikan tersebut, rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah pada 28-19 September 2023.

Dari penggeledahan itu, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

Tanggapan Kapolri

Dikutip dari tayangan breaking TVOnenews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon mengenai aduan terhadap oknum pimpinan KPK tersebut.

Surat Panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya itu soal dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK.

Listyo Sigit mengaku, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait adanya surat panggilan terkait dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.

“Nanti akan kita cek di Polda. Nanti setelah itu kita akan berikan rilis. Nanti dicek dulu,” kata Sigit, Kamis (5/10/2023) dikutip dari TVOnenews.

Syahrul Yasin Limpo laporkan oknum pimpinan KPK dugaan pemerasaan ke Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023). (istimewa)
Syahrul Yasin Limpo laporkan oknum pimpinan KPK dugaan pemerasaan ke Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023). (istimewa)

Syahrul mengaku belum mendapatkan panggilan dari KPK

Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya belum mendapatkan panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret namanya.

Menurut Syahrul, ia baru mengetahui soal kasus dugaan korupsi tersebut dari media sosial (medsos).

"Belum ada panggilan (KPK). Saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di medsos," ujar Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Syahrul mengungkapkan, saat membaca berita soal kasus dugaan korupsi itu, ia sedang berhadapan dengan tugas negara ke luar negeri. Tepatnya, mengurusi soal pangan dan perubahan iklim.

"Sementara saya berhadapan dengan proses bilateral, dengan Menteri Italia, Menteri Spanyol melakukan bantuan dengan FAO, dengan IFAT, dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu dalam rangka climate change," kata Syahrul.

"Oleh karena itu, beri saya kesempatan dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. Saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Pak Presiden, lebih baik saya ambil sikap seperti ini (mengundurkan diri sebagai Mentan)," ujarnya melanjutkan.

Seperti diketahui, KPK saat ini sedang mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementan, yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

KPK juga telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan.

Tetapi, lembaga antirasuah itu belum mau mengungkap identitasnya.

Penyidik bahkan telah menggeledah sejumlah tempat terkait penyidikan tersebut. Di antaranya, rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu.

Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

Sementara itu, saat rumah dan kantornya digeledah, Mentan Syahrul Yasin Limpo sedang berada di luar negeri.

Keberadaannya di luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol untuk menghadiri acara badan pangan dunia atau FAO.

Di tengah ramai berita yang menyebut Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membenarkan bahwa Mentan Syahrul sudah tersangka.

Menurut Mahfud, informasi tersebut diperolehnya dari KPK. Baca juga: 3 Jam Diperiksa di Polda Metro, Mentan Syahrul: Capek Banget Baru Pulang dari Luar Negeri.

(*/tribun-medan.com/kompas tv)

Artikel ini sebagian diolah dari Kompas.com

Baca juga: SURYA PALOH: Enggak Ada yang Lebih Tolol Ketum Partai Kalau Ada Kader Korupsi Partai Dibubarkan

Baca juga: DULU Pegawai KPK, Sekarang Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang Malah Bela Tersangka Korupsi

Baca juga: Jokowi Tak Ada Waktu Bertemu Syahrul Yasin Limpo, NasDem: Hanya SYL yang Mengundurkan Diri

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Baca juga: SOSOK Putri Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Baru Dilantik Jadi DPR RI Pengganti Almarhum Rapsel Ali

Baca juga: MINTA JATAH Rp 124 Miliar Uang Korupsi BTS Kominfo, Kenapa Kejagung Tak Menjerat Edward Hutahaean?

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved