Perang Hamas vs Israel

YUK IDENTIFIKASI Warga dan Tentara Israel yang Disandera Hamas, Terungkap Lokasi Para Tawanan

Salah satu video yang paling banyak dibagikan memperlihatkan seorang perempuan Israel diculik dan disandera dengan sepeda motor

Editor: AbdiTumanggor
SHANI LOUK / INSTAGRAM
Jenazah WNA Thailand Shani Louk diidentifikasi dari tato yang ada di betisnya. (SHANI LOUK/INSTAGRAM) 

Video lain yang beredar menunjukkan seorang tentara Israel tampak terluka parah atau tewas saat diseret keluar dari mobil berwarna putih.

verifikasi video yang menampilkan seorang pria diseret keluar
BBC News Arab melakukan verifikasi video yang menampilkan seorang pria diseret keluar dari mobil berwarna putih dengan mencocokkan nama toko pipa yang muncul di latar belakang video. (TWITTER / X (kiri) & FACEBOOK (kanan)

BBC News Arab menemukan lokasi geografis video tersebut di dekat Jalan Al Awada di Gaza, dengan mencocokkan nama toko pipa yang muncul di latar belakang video.

Hasil verifikasi  BBC News Arab menunjukkan serangan yang direncanakan secara hati-hati oleh kelompok milisi Hamas terhadap warga sipil dan tentara dengan tujuan yang jelas untuk membawa mereka dari kota-kota Israel ke Gaza.

Kesaksian warga yang selamat dari serbuan Hamas di even festival: Seperti film horor

Para pecinta musik begitu antusias menyaksikan Festival Supernova yang digelar di gurun pasir di Israel selatan.

Penyelenggaraan festival itu bertepatan dengan acara perayaan Yahudi, Sukkot.

"Waktunya telah tiba ketika seluruh keluarga akan berkumpul kembali," tulis panitia penyelenggara di media sosial sebelum acara dimulai.

"Dan betapa menyenangkan hal itu!"

Hanya beberapa jam kemudian, halaman media sosial mereka dibanjiri oleh orang-orang yang berusaha menemukan anggota keluarga mereka, setelah kelompok milisi Palestina menyerbu festival tersebut. Mereka melepaskan tembakan sebagai bagian dari serangan mendadak besar-besaran terhadap Israel.

Salah seorang pengunjung pesta musik itu, Ortel, mengaku merasa ada sesuatu yang tidak beres ketika terdengar sirene saat fajar, yang memperingatkan bakal ada serangan roket.

Para saksi mata mengatakan, tak lama setelah serangan roket tersebut, sontak terdengar suara tembakan.

"Mereka mematikan listrik dan tiba-tiba entah dari mana mereka (milisi Hamas) masuk ke dalam sambil melepaskan tembakan, melepaskan tembakan ke segala arah," kata Ortel kepada Channel 12.  "Lima puluh milisi tiba dengan mobil van, mengenakan seragam militer," ungkapnya kemudian.

Orang-orang berusaha melarikan diri dari lokasi tersebut. Berlari melintasi gurun pasir dan masuk ke mobil mereka untuk kabur - namun sejumlah pengunjung pesta mengatakan ada beberapa jip yang penuh pria bersenjata, yang menembaki mobil-mobil itu.

"Mereka melepaskan tembakan, dan kami mencapai titik di mana semua orang menghentikan kendaraan mereka dan mulai berlari.

"Saya menuju sebuah pohon, di antara semak-semak seperti ini, dan mereka mulai menembaki orang-orang.

"Saya melihat banyak orang yang terluka terlempar ke sana kemari dan saya sembunyi di balik pohon, serta mencoba memahami apa yang terjadi."

Di lokasi festival - dengan tiga panggung, areal perkemahan, bar serta area menjual makanan - berada di Gurun Negev, dekat Kibbutz Re'im.

Letaknya tak jauh dari Jalur Gaza, tempat para milisi Hamas melintasi perbatasan saat fajar untuk melancarkan serangan.

Mereka kemudian menyusup ke kota-kota dan beberapa desa, menyandera puluhan orang.

Peserta Festival Musik Supernova memilih kabur setelah serangan Hamas
Peserta Festival Musik Supernova memilih kabur setelah serangan dari kelompok pejuang Hamas Palestina di gurun pasir di Israel selatan. Penyelenggaraan festival itu bertepatan dengan acara perayaan Yahudi, Sukkot. Hingga saat ini, nasib yang ada di dalam video belum tahu kabarnya. (BBC)

Dikutip dari BBC, salah-seorang peserta festival musik, Adam Barel, mengatakan kepada Haaretz bahwa semua orang yang hadir telah mengetahui adanya kemungkinan tembakan roket di area tersebut - namun tembakan membabi-buta itu sangat mengejutkan.

Seperti banyak orang lain, dia mencoba melarikan diri dengan mobilnya - tetapi orang-orang bersenjata menembaki mereka, jadi dia keluar dan lari.

"Sebagian peserta tertembak," ungkapnya.

"Kami bersembunyi. Setiap orang berusaha mencari selamat ke berbagai penjuru."

Saksi mata lain, Esther Borochov mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia sedang mengemudi ketika kendaraannya ditabrak.

Dia melihat seorang pria muda mengendarai mobil lain, yang menyuruhnya masuk.

Dia menurutinya - tetapi pria itu kemudian ditembak dari jarak dekat.

Esther mengaku berpura-pura mati hingga akhirnya diselamatkan oleh tentara Israel.

"Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya," ujarnya kepada Reuters saat dihubungi di rumah sakit.

"Pasukan tentara datang dan membawa kami ke semak-semak."

Banyak pengunjung festival - seperti Ortel - bersembunyi di semak-semak dan kebun buah terdekat selama berjam-jam, berharap pasukan militer datang dan menyelamatkan mereka.

"Saya ubah setelan panggilan telepon seluler ke mute, dan kemudian saya mulai merangkak melewati kebun jeruk," kata Ortel.

"Percikan api berkobar di atas saya."

Saksi lain, Gili Yoskovich menceritakan kepada BBC bagaimana dia bersembunyi di kebun jeruk Bali.

"Mereka mendatangi pohon dari pohon ke pohon dan melepaskan tembakan. Saya melihat orang-orang sekarat di mana-mana. Saya mengunci mulut. Saya tidak menangis, saya tidak melakukan apa pun."

Akhirnya, setelah tiga jam, dia mendengar suara-suara dari pasukan tentara Israel, dan memutuskan lari ke tempat yang lebih aman.

Saksi mata lainnya menuturkan kepada Channel 12 bahwa kejadian itu adalah "film horor berdurasi empat-lima jam... Kami berlari seperti orang gila, edan!"

"Itu adalah pembantaian," kata Yaniv, petugas medis darurat yang dilibatkan dalam penyelenggaraan pesta musik itu.

Dia mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Kan News: "Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini dalam hidup saya. Itu adalah penyergapan yang direncanakan."

Ketika orang-orang keluar dari pintu darurat, pasukan teroris menunggu mereka di sana dan mulai menembakinya.

"Ada 3.000 orang yang hadir di acara musik itu, jadi mereka mungkin mengetahuinya. Mereka memiliki informasi intelijen."

Teman-teman dan keluarga dari orang-orang yang hilang kini sangat berharap untuk menemukan mereka.

Di antara mereka yang hilang adalah pria kebangsaan Inggris, Jake Marlowe, 26 tahun, yang bekerja sebagai penjaga keamanan di acara musik tersebut, dan turis Jerman, Shani Louk, yang ibunya yakin dia diculik.

Perempuan lain, Noa Argamani, 25 tahun, diyakini disandera di festival tersebut, kata keluarga dan teman-temannya.

Teman Noa, Amit Parpara, mengatakan kepada BBC bahwa dia mengirim pesan kepadanya saat dia bersembunyi.

"Sekitar pukul 08.30 adalah pesan terakhir yang saya terima darinya," ujarnya.

Amit kemudian melihat video di media sosial yang menunjukkan dia disandera.

"(Ini menunjukkan) dia dinaikkan ke sepeda motor, diambil paksa dari pacarnya. Anda dapat melihat dengan jelas terornya sampai ke Jalur Gaza."

Orang tua dari Hersh Golberg-Polin, warga Amerika-Israel berusia 23 tahun, juga mencari putra mereka, yang ada di sana setelah merayakan ulang tahunnya.

Mereka mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa mereka menerima dua pesan singkat darinya pada Sabtu pagi yang berbunyi: "Aku mencintaimu" dan "Aku minta maaf."

Setidaknya 700 warga Israel meninggal dunia sejak serangan itu dimulai, menurut angka terbaru dari media lokal.

Pertempuran antara militer Israel dan milisi Palestina terus berlanjut, dan Israel telah melancarkan gelombang serangan udara ke Gaza.

Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 493 orang, kata para pejabat Palestina.

Jenazah WNA Thailand Shani Louk diidentifikasi dari tato
Jenazah WNA Thailand Shani Louk diidentifikasi dari tato yang ada di betisnya. (SHANI LOUK / INSTAGRAM)

Berikut daftar warga negara asing yang menjadi korban Hamas:

Adapun WNA dari berbagai negara ini di antaranya ada yang dibunuh diculik dan hilang setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel.

Selain Israel, daftar WNA dari berbagai negara di antaranya Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Nepal dan Thailand.

Salah satu pejabat Israel mengatakan bahwa jumlah warga sipil dan tentarannya lebih dari 100 orang yang disandera.

Sementara itu, Hamas sempat mengklaim bahwa jumlahnya mencapai 130 orang.

WNA Amerika Serikat

Disisi salin, warga Amerika juga termasuk menjadi mangsa dari serangan Hamas.

Duta Besar Israel Untuk Amerika Serikat, Diplomat Michael Herzog mengatakan bahwa memang ada warga Amerika yang diculik kelompok Hamas Palestina.

Meski begitu, ia belum mengetahui berapa jumlah detailnya.

“Ada, tapi saya belum punya detailnya,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan bahwa beberapa orang Amerika terbunuh.

“Kami bekerja lembur untuk memverifikasi hal itu,” lanjut Blinken.

“Ada laporan tentang orang Amerika yang hilang,” tukasnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kedutaan Besar AS menolak memberikan rincian mengenai warganya yang tewas atau hilang.

Hamas lakukan pembantaian sadis kepada penonton festival musik Supernova di Israel Selatan.
Hamas lakukan pembantaian sadis kepada penonton festival musik Supernova di Israel Selatan. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

WNA Thailand

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan 11 warga negaranya disandera selama pertempuran dan kemungkinan dibawa ke Gaza.

“Mereka tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan konflik apa pun,” kata Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, dilansir dari Bangkok Post.

Adapun diketahui sekitar 5.000 warga Thailand di wilayah selatan Israel yang saat ini berada di bawah perang.

Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani di komunitas pertanian, beberapa di antaranya menjadi sasaran serangan Hamas terhadap Israel.

Diketahui juga bahwa ada dua warga negara Thailand lainnya yang dipastikan tewas atas peperangan tersebut.

Salah satu yang ditawan Hamas dalam foto itu adalah Natthaporn Onkeaw (26), putra pasangan Thawatchai dan Thongkhoon Onkeaw.

Adapun dalam hal ini Pemerintah Thailand meminta Hamas membebaskan warganya.

Pemerintah Thailand mendesak Hamas untuk membebaskan 11 orang warganya yang ditahan dan kini disandera di Jalur Gaza.

Thailand mengatakan warganya tidak terlibat dalam konflik Hamas dengan Israel.

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengatakan para warganya yang ditawan Hamas itu tidak bersalah dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan konflik yang sedang terjadi.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak sejumlah warga Thailand ditawan Hamas di dalam bunker. Mata mereka ditutup dan tangan diikat di belakang.

Salah satu yang ditawan Hamas dalam foto itu adalah Natthaporn Onkeaw (26), putra pasangan Thawatchai dan Thongkhoon Onkeaw.

Selain itu 12 warga Thailand dilaporkan tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan ini.

“Mereka tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan konflik apa pun,” ucapnya.

Selain itu, diperkirakan sekitar 5.000 warga Thailand di wilayah selatan Israel yang saat ini berada di bawah perang.

Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani di komunitas pertanian, beberapa di antaranya menjadi sasaran serangan Hamas terhadap Israel.

Diketahui juga bahwa ada dua warga negara Thailand lainnya yang dipastikan tewas atas peperangan tersebut.

Sementara itu, satu mahasiswa Kamboja juga tewas dalam serangan Hamas ke Israel.

Melalui gambar yang dikirim lewat aplikasi pesan Telegram, menunjukkan situasi bagaimana Hamas menyandera WNA tersebut.

Dalam gambar tersebut, setidaknya lima pria duduk di tanah dengan tangan di belakang punggung di tempat yang tampak seperti bunker, sementara orang-orang bersenjata bertopeng mengarahkan senapan ke arah mereka.

Pengunjung festival di Israel melarikan diri melintasi gurun dari kelompok bersenjata Hamas dan sejumlah orang disandera di Gaza (X).
Pengunjung festival di Israel melarikan diri melintasi gurun dari kelompok bersenjata Hamas dan sejumlah orang disandera di Gaza (X).

WNA Inggris

Warga negara Inggris Nathanel Young (20) terbunuh saat bertugas di Pasukan Pertahanan Israel, kata saudara perempuannya bernama Gaby Shalev melalui Facebook.

Kematiannya kemudian dikonfirmasi oleh kedutaan Israel di London.

Sementara itu, fotografer Inggris Danny Darlington, yang tinggal di Berlin, dan pacarnya yang berkebangsaan Jerman, Carolin Bohl, belum terdengar kabarnya setelah mereka bersembunyi di bunker di Kibbutz Nir Oz, menurut Sam Pasquesi, yang merupakan saudara ipar Bohl.

Pasquesi mengatakan keluarganya mengetahui pada hari Minggu dari seorang pria yang bekerja di kibbutz bahwa jenazah keduanya telah diidentifikasi.

Kedutaan Besar Inggris juga mengonfirmasi kepada Sky News bahwa Jake Marlow, warga Inggris-Israel, hilang di daerah tersebut setelah menghadiri pesta di dekat Re’im.

Menurut laporan, Marlow yang pindah ke Israel dua tahun lalu, bekerja sebagai keamanan dan tidak terdengar kabarnya sejak Sabtu pagi pukul 08:45.

Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely mengatakan bahwa dia yakin seorang warga negara Inggris telah diculik, namun kedutaan Israel kemudian mencabut klaim tersebut.

WNA Perancis

Menurut Diplomat Perancis, seorang warga negara Perancis yang merupakan tentara IDF berusia 20 tahun, dipastikan tewas.

Ia juga mengatakan ada beberapa warga Perancis lainnya masih hilang.

WNA Nepal

Nepal juga mengumumkan bahwa 17 mahasiswa pertaniannya terjebak dalam pertempuran di Israel bagian selatan. Sebanyak 11 di antaranya mengalami cedera.

"Sebelas mahasiswa terluka dalam pertempuran. Mereka sedang berada di Kibbutz Alumin saat serangan terjadi.

Totalnya ada 17 mahasiswa yang sedang berada di pertanian tersebut," terang Kanta Riza, duta besar Nepal untuk Israel.

WNA Kamboja

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet membenarkan tewasnya seorang mahasiswa Kamboja dalam serangan tersebut.

Untuk diketahui, sebelumnya Hamas melancarkan serangan umum secara mendadak ke selatan Israel pada Sabtu pagi (7/10/2023).

Serangan itu diawali dengan hujan roket dan disusul oleh serangan pasukan infantri, penyusupan lewat udara serta laut.

Sekitar 700 tentara dan warga sipil Israel tewas dalam serangan tersebut.

Ribuan lainnya luka-luka dan ratusan orang Israel ditawan dan kini disekap di Jalur Gaza.

(*/Tribun-medan.com/Laporan BBC News Arab: Ethar Shalaby dan Ahmed Nour)

Baca juga: PERANG Hamas-Israel Semakin Parah, Nasib 230 WNI Sedang Wisata Religi di Israel dan 45 di Palestina

Baca juga: Presiden AS Ikut Campur, Kapal Perang Terbesar Bertenaga Nuklir Dikirim ke Israel untuk Lawan Hamas

Baca juga: KENAPA Roket Hamas yang Harganya Murah Bisa Menembus Kota Israel? Ternyata Ini Penyebabnya

Baca juga: Perbandingan Harga Roket Hamas dengan Rudal Pertahanan Udara Iron Dome Israel, Bisa Bikin Bangkrut

Baca juga: Ucapan Hendropriyono Kenyataan: Intelijen Israel Sama Saja, Tak Jago-jago Amat, Bisa Kecolongan Juga

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved