Bully di SMAN 1 Stabat

Anaknya Dikeluarkan Akibat Bully Teman, Oknum Perwira Polisi di Langkat Harap Jadi Pelajaran Bersama

Iptu Boirin, oknum perwira polisi yang anaknya menjadi salah satu pelaku bullying tak mempermasalahkan anaknya dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat.

|
Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Langkat, Iptu Boirin angkat bicara soal anaknya yang menjadi salahsatu pelaku bullying atau perundungan yang dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (18/10/2023). 

"Maka pihak korban tidak akan mempermasalahkan video yang dimunculkan pada, Senin (16/10/2023)," ujar Nano. 

"Pihak pelaku, korban, dan sekolah menyatakan bahwa segala tuntutan yang dibuat pada hasil keputusan rapat berkaitan dengan peristiwa perundungan di SMAN 1 Stabat, yang dihadiri pihak korban, pelaku, sekolah, dan pengurus Komite SMAN 1 Stabat pada 16 Oktober 2023, bertempat di ruangan perpustakaan dinyatakan gugur atau tidak berlaku lagi," sambungnya. 

Sementara itu, Ketua Komite SM N 1 Stabat, Afrizal Khan mengatakan, keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan ini merupakan solusi terakhir yang diambil pihak sekolah usai beberapa kali menggelar pertemuan terkait kasus ini.

Baca juga: Siswa SMP di Asahan Jadi Korban Bully, Teranyar Dipukuli Enam Rekannya, Kini Trauma Tak Mau Sekolah

"Ini solusi, udah lah dari pada nanti ada trauma syndrome dan segalanya. Yang penting anak-anak bisa bersekolah," ujar Afrizal. 

Soal kepindahan, Afrizal menambahkan, masih dijajaki pihak sekolah SMAN 1 Stabat.

"Meski begitu, kita berusaha membantu andai ada kesulitan, terlebih kita minta melalui Kacabdisdik Wilayah II Binjai-Langkat, atau kepala Dinas Pendidikan agar para pelaku diterima disekolah barunya nanti," ujar Afrizal. 

Dikabarkan sebelumnya, korban berinisial A diganggu atau dibully dengan cara diolok-olok para pelaku. 

Salah satunya, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu pelaku bullying berinisial BNQ.

Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban. Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P. 

Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada. Padahal, BNQ dengan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan. 

Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral. 

Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian. 

Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya. 

Alhasil, aksi bully terhadap korban terus diterimanya. Hingga akhirnya orangtua korban mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya. 

Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Langkat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved