Berita Viral

PILU Pasien Komplikasi Otak Meregang Nyawa di Mobil Gara-gara tak Dapat Kamar, RS Bilang Penuh

Seorang pasien yang ddidiagnosa komplikasi gangguan otak meninggal dunia diduga akibat lambatnya penanganan medis di RSUD Cianjur.

Editor: Liska Rahayu
Tribun Jabar
PILU Pasien Komplikasi Otak Meregang Nyawa di Mobil Gara-gara tak Dapat Kamar, RS Bilang Penuh 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, peristiwa memilukan baru saja terjadi di RSUD Cianjur.

Seorang pasien yang menderita komplikasi gangguan otak harus meregang nyawa di dalam mobil.

Ironisnya, pasien tersebut meninggal sebab tidak mendapatkan tempat karena kondisi ruangan penuh dengan pasien lainya.

Seorang pasien yang ddidiagnosa komplikasi gangguan otak meninggal dunia diduga akibat lambatnya penanganan medis di RSUD Cianjur.

Baca juga: SIKSA Terduga Pelaku Pencurian Motor hingga Tewas, 4 Anggota Polisi Dihukum 7 hingga 8 Tahun Penjara

Baca juga: SOAL 3 Prajurit TNI Terlibat Penampungan Ratusan Ranmor Curian, Ini Penjelasan Kapendam V/Brawijaya

Diketahui pasien tersebut adalah NN (14) asal Desa Sukasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.

NN meninggal dunia berawal ketika hendak menjalani perawatan di IGD RSUD Sayang Cianjur.

Saat tiba di IGD RSUD Cianjur NN tidak mendapatkan tempat karena kondisi ruangan penuh dengan pasien lainya, Senin (8/1/2024).

Namun NN yang menderita komplikasi otak tersebut hanya dibaringkan di dalam ambulan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Saat tiba di IGD, semua bed penuh. Malahan salah satu petugas di IGD RSUD Sayang meminta kita untuk membawa pasien ke IGD rumah sakit lain," kata Asep (35) kerabat NN pada wartawan.

PILU Pasien Komplikasi Otak Meregang Nyawa di Mobil Gara-gara tak Dapat Kamar, RS Bilang Penuh
PILU Pasien Komplikasi Otak Meregang Nyawa di Mobil Gara-gara tak Dapat Kamar, RS Bilang Penuh (Tribun Jabar)

Saat itu, lanjut dia, kondisi NN terus memburuk, dan keluarga akhirnya mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas RSUD Cianjur.

"Kita akhirnya bawa NN ini ke RS Bhayangkara, tapi karena keterbatasan alat.

Kita kembali disarankan untuk kembali ke RSUD Sayang.

Saat itu, pasien dibawa menggunakan mobil pribadi tanpa ada bantuan alat medis apapun," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat kembali ke RSUD Cianjur NN tidak juga mendaptkan tempat atau kasur untuk mengananan, dan hanya dibaringkan di mobil tanpa alat bantu.

"Seharusnya kan diberikan penanganan terlebih dulu, ada tempat atau tidak. Tapi ini malah didiamkan, dan kondisinya membuat lemah hingga dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved