Berita Viral

RIFAN ARIANSYAH Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan Ditangkap, Ketakutan dan Hapus Akun TikTok

Rifan Ariansyah pelaku yang mengancam bakal menembak Anies Baswedan telah ditangkap polisi. 

HO
Rifan Ariansyah pelaku yang mengancam bakal menembak Anies Baswedan telah ditangkap polisi.  

TRIBUN-MEDAN.com - Rifan Ariansyah pelaku yang mengancam bakal menembak Anies Baswedan telah ditangkap polisi. 

Rifan sempat membuat geram pendukung Capres Nomor Urut 1 lantaran memberikan komentar pengancaman. 

Ia berkomentar bakal menembak Anies Baswedan

Rifan berhasil dibekuk Polisi di Jember Jawa Timur pada Sabtu (13/1/2024). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pelaku telah dibawa ke Surabaya. 

"Ya, benar," kata Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.

TAMPANG Pria yang Ancam Tembak Kepala Anies Baswedan, Masih Berusia 24 Tahun, Kini Diburu Polisi
TAMPANG Pria yang Ancam Tembak Kepala Anies Baswedan, Masih Berusia 24 Tahun, Kini Diburu Polisi (Instagram)

Polisi akan mengumumkan lebih lanjut soal penangkapan tersebut pada siang nanti.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan di media sosial.

Informasi ancaman terkuak dari cuitan pemilik akun X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar berupa komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman.

Komentar yang ditulis pemilik akun @Rifanariansyah itu bertuliskan

"Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?".

Atas peristiwa ini, tim hukum dari Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas Amin telah melaporkan pemilik akun yang berkomentar mengumbar ancaman itu ke kepolisian.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut berkomentar atas peristiwa ancaman ini.

Ia menyayangkan adanya ancaman penembakan terhadap Anies.

Menurut Ganjar, ancaman ini sama sekali tidak menunjukkan demokrasi di Indonesia, terlebih sebentar lagi ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 akan dilaksanakan.

"Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan ngancam gitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik," kata Ganjar ditemui di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Penjelasan Jubir Tim AMIN

Juru bicara Timnas AMIN (Anies-Muhaimin) Angga Putra Fidrian minta kepolisian mengusut ancaman penembakan terhadap capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

Ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan didapat saat sedang live di TikTok yang biasa dilakukannya. 

Timnas AMIN menilai kepolisian harus menindak terkait ancaman penembakan seperti itu baik yang ditujukan ke rakyat biasa atau untuk Anies Baswedan yang merupakan calon presiden.

"Ancaman terhadap rakyat biasa pun harusnya polisi menganggap itu serius, apalagi ini calon presiden yang dilindungi undang-undang," kata Juru bicara Timnas AMIN (Anies-Muhaimin) Angga Putra Fidrian, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Jadi Ayah Sambung Michelle Ashley, Arya Khan Ogah Dipanggil Daddy: Kagak Cocok Muka Kita!

Ancaman penembakan berasal dari akun medsos Instagram @rifanariansyah.

Namun akun tersebut kini tak bisa ditemukan lantaran diduga dihapus oleh penggunanya. 

Ahmad Sahroni Singgung Insiden Penembakan Politisi Jepang

Sementara itu, Politisi Nasdem, Ahmah Sahroni, minta Polisi tak anggap remeh.

Sahroni pun mengingatkan soal insiden penembakan pada seorang politisi Jepang saat sedang berkampanye.

Diketahui insiden penembakan tersebut menimpa mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada 8 Juli 2022.

Shinzo Abe ditembak oleh orang tak dikenal saat sedang berkampanye di Kota Nara, hingga mengakibatkan ia meninggal dunia.

"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali."

"Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini," kata Sahroni, Jumat (12/1/2024).

Sahroni memaklumi jika paslon diserang dengan kritikan, hujatan di media sosial. Namun berbeda dengan ancaman penembakan ini, karena sudah membahayakan nyawa paslon.

Sehingga Sahroni meminta agar ancaman penembakan ini benar-benar diusut oleh Polri.

"Ini sudah membahayakan nyawa para paslon. Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut," ujar Sahroni.

Baca juga: TRAGEDI Carok Massal di Bangkalan Jawa Timur, 4 Orang Tewas, Polisi Lakukan Penyelidikan

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved