PDI Perjuangan Sumut
Pandangan Jubir Ganjar-Mahfud Sumut Sutrisno Pangaribuan Soal Hengkangnya Maruarar Sirait dari PDI-P
Mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P Maruarar Sirait pamit meninggalkan PDI-Perjuangan dan langsung mengunjungi kantor DPP PDI-P,
TRIBUN-MEDAN.COM, SUMUT-Mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P Maruarar Sirait pamit meninggalkan PDI-Perjuangan dan langsung mengunjungi kantor DPP PDI-P, Senin (15/1/2024) Malam.
Saat berpamitan, mantan itu turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Pilihan Maruarar cabut dari PDI Perjuangan kini ramai dan menjadi gonjang-ganjing pembicaraan politik hingga klihatannya mengejutkan publik.
Namun, tidak bagi Sutrisno Pangaribuan politisi PDI Perjuangan Asal Sumut.
Menurut Sutrisno, keputusan Maruarar Sirait (Ara) hengkang dari PDIP tidak mengejutkan.
Pilihan tersebut sebagai tindakan ksatria, gentlemen atas sikap politik yang “berbeda” dengan PDIP.
"Keputusan Ara mengikuti langkah Jokowi adalah hak pribadi yang harus dihormati. Langkah Ara menjadi menarik saat dilakukan bersamaan dengan momentum HUT ke-51 fusi Partai Katolik, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Penguasa Orde Baru mantan mertua Prabowo Subianto, Presiden RI kedua, H. M. Soeharto memaksa kelima partai tersebut melebur menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang lewat perjuangan para aktivis pro demokrasi, dengan darah, nyawa, dan airmata menjadi PDI Perjuangan,"kata Sutrisno Pangaribuan mantan Anggota DPRD Sumut ini.
Kata Sutrisno, Sabam Sirait, ayah dari Ara Sirait adalah salah tokoh sentral deklarasi fusi.
Sabam Sirait merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Parkindo saat deklarasi fusi, dan kemudian menjadi Sekjend pertama PDI.
Maka karir politik Ara Sirait tidak pernah dapat dipisahkan dengan peran dan kontribusi Sabam kepada PDI.
Ara mendapat “privilage” sebagai putra dari deklarator, hingga menjadi salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan.
Ara pernah menikmati berbagai kemudahan sebagai “anak biologis” Sabam Sirait di PDIP, hingga akhirnya memiliki akses kepada Jokowi.
PDIP menjadi tempat bertemu Ara dan Jokowi, dan menjadi tempat keduanya lahir, dan bertumbuh hingga menjadi politisi ulung.
"Namun jika akhirnya tidak lagi sejalan dengan rumah yang membesarkannya, maka langkah politik Ara mengikuti Jokowi, sudah tepat. Bagi PDIP itu biasa, seperti PDIP sebelumnya pernah ditinggalkan orang- orang besar,"ujar Sutrisno yang merupakan Jubir Tim Pemengan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sumut ini.
Menurut Sutrisno, berbagai dinamika politik yang dihadapi PDIP saat ini harus dijadikan pelajaran untuk mengoreksi perjalanan sejarahnya.
maruarar sirait hengkang dari pdip
HUT ke 51 PDI Perjuangan
Sutrisno Pangaribuan Kembalikan Kelebihan Biaya Pe
Sutrisno Pangaribuan
Alasan Maruarar Sirait hengkang dari PDIP
Relawan Ganjar Mahfud
Maruarar Sirait Pamit ke Wasekjen PDIP dan Wakil B
Sosialisasi 4 Pilar, Rapidin Gelorakan Semangat Gotong Royong dan Cinta Alam dan Budaya di Samosir |
![]() |
---|
Aksara Batak, Pancasila, dan Geopark: Menjaga Budaya, Menyelamatkan Kaldera Toba |
![]() |
---|
Rapidin dan BPIP Bekali Relawan Pancasila di Samosir Selamatkan Budaya Batak dan Status Geopark |
![]() |
---|
Geopark, Budaya, dan Pancasila: Rapidin Serukan Kesadaran Ideologis dan Keselamatan Alam Toba |
![]() |
---|
Kritikan Pedas Rapidin Soal Perjanjian Ekspor Barang Indonesia: Merugikan Negara, Menjajah Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.