Viral Medsos

MEGAWATI Tuding TNI-Polri Intimidasi Rakyat, Jawaban KASAD: Kabinda di Sorong Aja Sudah Kita Tindak

Kasad Maruli menyarankan Megawati Soekarnoputri melaporkan dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh oknum aparat kepada masyarakat selama kampanye

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menanggapi tudingan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh personel TNI-Polri kepada masyarakat selama kampanye Pemilu 2024. Maruli mencontohkan, Kabinda Papua Barat yang terkait Pakta Integritas dengan Pj Bupati Sorong telah ditindak tegas. Oleh sebab itu, Kasad Maruli menyarankan agar Megawati Soekarnoputri melaporkan oknum aparat yang melakukan intimidasi kepada masyarakat selama kampenye pemilu 2024 tersebut. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA) 

Menurut Kepala BIN Budi Gunawan, tidak mungkin pejabat intelijen melakukan penerbitan surat pakta integritas. "Enggak ada. Enggak ada. Masa intel ngeluarin begitu (surat pakta integritas)," ujar Budi Gunawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Mantan Kasad Dudung: Tudingan Megawati tidak berdasar.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman juga tak tinggal diam tudingan Ketua Umum PDIP Megawati lewat pernyataanhya, soal adanya dugaan intimidasi yang dilakukan aparat TNI-Polri selama kampanye dalam Pemilu 2024.

Dudung, yang kini juga menjadi pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, menyebut tudingan Megawati tersebut tidak berdasar. Dia pun meminta seluruh personel TNI-Polri pun tidak usah takut dengan pernyataan Megawati.

"Pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Tuduhan yang tidak berdasar. Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa TNI-Polri netral," ucap Dudung seusai debat kelima capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dudung mengatakan, TNI-Polri telah berkomitmen untuk menjaga netralitasnya dalam pemilu. Apalagi, mereka juga memiliki sumpah di masing-masing satuannya. "Kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya. Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata," katanya.

Oleh sebab itu, Dudung membantah tudingan Megawati soal aparat dianggap tidak netral. Ia balik menyasar putri Presiden Soekarno itu dengan mempertanyakan kenapa Megawati tidak menyinggung BIN juga yang harus netral juga. "Kemarin enggak dibilang juga kok BIN nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral," ucapnya.

Sebaliknya, ia pun meyakini pimpinan TNI-Polri juga bakal menindak anak buahnya yang tidak netral dalam pemilu.

"Saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buanya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas, karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggungjawabnya sebagai TNI/Polri. Kalau tidak ada mereka, siapa yang akan mengamankan," tukasnya.

Megawati berapi-api dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)
Megawati berapi-api dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)

Pernyataan lantang Megawati di GBK

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menyinggung soal dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat TNI maupun Polri dalam urusan Pemilu 2024.

Hal ini dikatakan saat berorasi di acara Hajatan Rakyat dan Kampanye Akbar pasangan calon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud di GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku," kata Megawati.

Dia menyinggung ada sejumlah kadernya seperti Aiman Witjaksono selaku Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud yang terjerat kasus tudingan aparat tidak netral di Pemilu.

Selanjutnya, soal Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih yang bersitegang dengan sejumlah pria membahas aksi spanduk pemuda yang kritik Jokowi.

“Kamu sama polisi, sama aparatlah, sama panglimalah, sama ASN-lah jangan sekali kali lagi mulai hari ini betul ndak? Kalau dia mau datang, ibu aja udah hmmm hmm, enggak usah ibu rangkul aja, pangkat lo apa sih? Jenderal?” ungkapnya.

Megawati pun mengingatkan posisinya yang pernah menjabat Presiden ke-5 adalah Panglima tertinggi masa itu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved