PILU Nasib N, Bocah 7 Tahun Dipaksa Ngamen hingga Disiksa Ayah Kandung, Uang Disetor ke Ibu Tiri

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu nasib N (7) seorang bocah di Kabupaten Bogor yang dipaksa ngamen hingga disiksa ayah kandungnya.

Uang setoran tersebut diberikan kepada ibu tiri.

Jika uang setoran kurang, maka N pun akan disiksa oleh ayahnya. 

N selama ini dipaksa mengamen hingga tengah malam, yakni pukul 01.00 WIB.

N kerap mengalami penyiksaan oleh ayah kandungnya di rumah mereka di Desa Cogreg RT 2/2, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Ayah N yang merupakan kuli bangunan diketahui tega melakukan kekerasan hingga tubuh sang putri babak belur.

"Diduga pelaku bapaknya," jelasnya.

"Disabet pakai hanger kabel," kata dia lagi dilansir dari TribunnewsBogor, Senin (5/2/2024).

Istri ketua RT setempat, Tri Rahayu mengatakan kalau ayah N sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan.

"Orangnya mah pendiam," kata Tri Rahayu.

Dirinya pun tak menyangka warganya itu tega melakukan hal tersebut.

Bahkan warga lainnya, Darmi pun prihatikan saat melihat kondisi luka di tubuh N.

"Memar semua sebadan-badan," jelasnya.

Darmi menuturkan bahwa N memang sering dipukuli oleh ayah kandungnya.

Sebelumnya N juga pernah dipukul hingga luka di mulut dan pipinya.

"Samping mulutnya robek, pipinya pada baret dipukul pakai pancing," tutur Darmi.

Darmi juga mengungkap kalau N kerap dipaksa mengamen hingga tengah malam.

"Anak itu kayak ATM, dia disuruh ngamen sampai jam 1 malam," ungkapnya.

N pun mengamen hingga ke wilayah Ciseeng dan Parung.

Tak sendiri, N biasa mengamen dengan ibu tirinya.

"Ibu tiri dia mah cuma mantau," kata Darmi lagi.

N bocah dipaksa mengamen oleh ayah hingga malam hari dan disiksa jika uang setoran ke ibu tirinya kurang (IST TribunnewsBogor/Wahyu Topami)
Saat memantau N mengamen, ibu tiri pun biasanya membawa dua anaknya yang masih kecil.

"Anaknya ada 2, umur 2,5 tahun dan satunya lagi orok," jelasnya.

Sepengetahuan Darmi, N dipukuli oleh ayahnya jika uang setorang mengamen kurang.

"Padahal anaknya baik banget, alim," jelas dia.

Kuli bangunan itu pun sudah lama mengontrak di rumah tersebut bersama istri dan 2 anaknya.

"Kalau anaknya ini (N) datang ke sini sekitar 6 bulanan, pas masuk kelas 1 SD aja," kata dia.

Baca juga: Motif Tetangga Racuni Siswa SMP di Pacitan dengan Kopi Sianida, Perlambat Kasus Pencurian

Sebelumnya, N tinggal bersama ibu kandungnya di luar Bogor.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, ayah korban saat ini sudah diamankan.

"Iya betul, pelakunya sudah kita amankan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (4/2/2024).

Kepada polisi, sang ayah mengaku menganiaya anaknya karena sering rewel.

"Sering rewel makanya dilakukan penganiayaan itu," jelas AKP Teguh.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com