Berita Viral
Rumah Keluarga Junaedi Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga Dirobohkan, Dipaksa Angkat Kaki,Warga Trauma
Rumah keluarga Junaedi (17) siswa SMK pembunuh satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU) dirobohkan hingga rata dengan tanah
Rumah akan dirobohkan setelah 40 hari meninggalnya para korban.
Hal ini juga atas permintaan keluarga korban.
Penggunaan ekskavator sebagai alat untuk meratakan bangunan-bangunan keluarga Junaedi telah dilakukan oleh pihak terkait.
Aksi ini dapat dianggap sebagai keputusan untuk menghilangkan bekas kejahatan dan tragedi yang terjadi di tempat tersebut.
Dengan dibongkarnya 3 bangunan yang terdiri dari 2 Rumah dan 1 Bengkel milik pelaku dan keluarga di bongkar untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan warga sekitar.
Baca juga: PILU Wanita 80 Tahun Asuh 10 Anaknya yang Semua ODGJ, Rumah Miris Penuh Sampah Hingga Disebut Angker
Baca juga: VIRAL Curhat Pegawai Dilarang Hamil oleh Kepala Puskesmas, 6 Tahun Merasa Ditindas, Uang JKN Ditahan
VIRAL Video Junaedi Dianiaya Napi Lain di Sel, Badan Lebam hingga Disundut Rokok, Polisi:Tidak Benar
Baru-baru ini, viral di media sosial video yang menunjukkan kondisi Junaedi, pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang diduga dianiaya di dalam penjara oleh napi lain.
Video tersebut menuai beragam reaksi dan membuat netizen bertanya-tanya mengenai kebenaran nasib pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X @folkshittmedia pada Jumat (9/2/2024).
"Baru sehari di penjara! Pelajar yang bunuh satu keluarga badannya penuh dengan luka cocolan udut," tertulis dalam unggahan akun tersebut.
Dalam video yang beredar, nampak pelaku JND (17) dengan luka-luka lebam di punggungnya sedang tertunduk.
Narasi dalam video itu menyebutkan, luka-luka tersebut diakibatkan sundutan rokok yang kemudian berubah menjadi ungu.

Hingga artikel ini ditulis, Sabtu (10/2/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 4 juta kali.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres PPU Supriyanto membantah bahwa JND mengalami penganiayaan di dalam penjara.
Supriyanto memastikan bahwa tidak ada tahanan lain yang melakukan pemukulan terhadap pelaku pembunuhan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.