Berita Viral
FAKTA BARU Kepsek Ponpes di Mamuju Cabuli Santriwati, Korban Ternyata 7, Beraksi Sejak 2020
Inilah fakta baru kepala sekolah pondok pesantren (ponpes) di Mamuju Sulses yang cabuli santriwati yang ternyata korban bertambah sebanyak
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah fakta baru kepala sekolah pondok pesantren (ponpes) di Mamuju Sulsel yang cabuli santriwati.
Adapun fakta baru pencabulan Kepsek terhadap santriwati semakin terkuak.
Awalnya, kepsek berinisial JL (32) itu disebut mencabuli lima orang santriwati yang masih di bawah umur.
Namun terbaru, terkuak bahwa kepsek berinisial JL tersebut telah mencabuli sebanyak tujuh santriwati.
Jumlah korban pencabulan di lingkungan Ponpes ini bertambah.
Hingga akhirnya terkuak fakta baru nya lagi yakni pencabulan dilakukan JL sejak 2020 di dalam lingkungan pondok pesantren (ponpes) tersebut.

Kabid Pencegahan Penanganan Kekerasan (PKDRT), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Mamuju, Hartati mengatakan para korban telah diperiksa sejak Minggu (11/2/2024).
"Ketujuh korban tersebut terbukti menjadi korban pelecehan seksual," ungkapnya, Selasa (13/2/2024), dikutip Tribun-medan.com dari TribunSulbar.com.
Dalam melancarkan aksinya, JL masuk ke kamar mandi secara paksa dan menjelaskan bahaya pacaran.
"Modusnya sama, ada yang diajak ke kamar untuk minta dipijit, ada yang dibilangin tidak usah pacaran karena ujung dari pacaran adalah saling memegang area sensitif," lanjutnya.
Kasus pencabulan dilakukan berulang kali dan terungkap seusai korban berani melapor ke orang tua.
"Ada yang dipegang, disentuh area sensitif, pegang payudara, bahkan ada yang sampai mencoba memasukkan jari ke area vital korban," ucapnya.
Meski JL ditangkap karena terlibat kasus pencabulan, kegiatan belajar mengajar di ponpes tetap berjalan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi pencabulan dilakukan JL seorang diri dan tidak ada keterlibatan pihak ponpes.
Baca juga: Tanggapan Kasad Maruli Simanjuntak Soal Film Dirty Vote: Pernyataan Nggak Bernyali
Baca juga: Connie Rahakundini Resmi Dilaporkan ke Bareskrim, Diduga Fitnah Prabowo Cuma Jabat Presiden 2 Tahun
Kepsek Mamuju Pencabul Santriwati Kini Jadi Tersangka
Kini, JL yang juga berstatus pengajar di ponpes telah ditangkap Polresta Mamuju dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sulbar, Syamsul membenarkan adanya kasus pencabulan 5 santriwati di Mamuju.
"Kami turun cek lokasi (ponpes) untuk melihat kondisinya," ujarnya, dikutip Tribun-medan.com dari TribunSulbar.com, Selasa (13/2/2024).
Tersangka telah memiliki istri dan tinggal di dalam ponpes yang terdapat santri dan santriwati.
"Istri pelaku (JL) jadi pembina putri, setelah itu istrinya meminta pemilik yayasan untuk mengizinkan suaminya (JL) ikut mengajar," tuturnya.
Menurutnya tersangka tinggal di asrama putri sehingga memungkinkan adanya kasus pelecehan seksual.
Kini, para santriwati telah dipulangkan untuk proses penyelidikan.
"Berdasarkan pantauan kami, sudah tidak ada santri putri yang ada di sana. Namun, untuk santri putra masih ada," ucapnya.
Ia meminta pihak ponpes terus memberi pendampingan terhadap para santriwati dan tidak membiarkan ustaz tinggal di asrama putri.
"Kami akan lakukan langkah-langkah. Ini bukan kasus pertama yang terjadi di Sulbar," tegasnya.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengatakan keluarga korban telah membuat laporan kemudian dilakukan penangkapan terhadap JL pada Minggu (11/2/2024) sore.
"Iya benar ada laporan masuk oknum guru dilaporkan oleh keluarga santriwati atas kasus dugaan pelecehan seksual," paparnya, Minggu, dikutip dari TribunnewsSulbar.com.
Kerabat korban, Arham mengaku mendampingi korban saat membuat laporan.
Aksi pencabulan sudah dilakukan JL berulang kali dan baru terungkap seusai salah satu korban kabur dari ponpes.
Korban tersebut menceritakan kasus pencabulan yang dialaminya ke orang tua.
"Menurut pengakuan korban, pelaku (guru) ini memergoki santri yang sedang mandi di dalam kamar mandi."
"Meskipun korban mengunci pintu tapi sih pelaku memaksa dan mendobrak pintu dan korban dalam keadaan tanpa busana," bebernya.
Rata-rata korban dicabuli lebih dari satu kali oleh JL di dalam ponpes.
"Ada juga santriwati yang ditarik sarungnya oleh pelaku ini waktu dia (korban) sudah mandi," ucapnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: HASIL Autopsi Dante: Dokter Temukan Luka Memar, Tamara Sempat Ngaku Gigit Putranya:Aku Gigitin Semua
Baca juga: Bukan Pikirkan Kesehatan Pasien, Dokter ini Malah Foto Prawedding di Ruang Operasi, Syok Dipecat
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.