Pilpres 2024

WOW! Makan Siang dan Susu Gratis Bakal Habiskan Biaya Rp 120 Triliun Tahun Pertama, Ini Rancangannya

Program makan siang gratis dan susu gratis yang digaungkan Capres Prabowo-Gibran bakkal menghabiskan anggaran yang fantastis. 

HO
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. 

TRIBUN-MEDAN.com - Program makan siang gratis dan susu gratis yang digaungkan Capres Prabowo-Gibran bakkal menghabiskan anggaran yang fantastis. 

Pada tahun pertama, anggaran makan siang dan susu gratis bakal menelan biaya Rp 120 triliun. Angka ini terbilang sangat besar. 

Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.

Budiman mengatakan program makan siang dan susu gratis diperkirakan bakal menghabiskan anggaran Rp120 triliun dalam tahun pertama atau tahun 2025 pemerintahan Prabowo-Gibran.

Budiman mengakui bahwasanya anggaran tahun pertama itu masih jauh target dari pembiayaan awal yang mencapai Rp450 triliun per tahun.

Nantinya anggaran tersebut akan terus meningkat hingga bisa terealisasi penuh pada 2029.

"Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun. Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar 100‐120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran," kata Budiman kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Seret Eks Kadis LHK Sumut, Kejari Padang Sidempuan Serahkan 3 Tersangka dan Barang Bukti

Baca juga: PDIP Temukan Indikasi Pencurian Suara, Kubu Prabowo Tak Mau Kalah Beber 776 Aduan Dugaan Pelanggaran

Baca juga: PANAS Tak Ditanggapi, Gideon Minta Polisi Tangkap Mama Rieta dan Nagita, Raffi Ahmad Pamer di Madrid

Namun begitu, Budiman tidak merinci berapa anak-anak yang menjadi penerima manfaat makan siang dam susu gratis pada tahun pertama.

Hal yang pasti, kata dia, program ini nantinya tidak hanya mengandalkan APBN saja.

"Program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir atau langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional," katanya.

Dijelaskan Budiman, Prabowo‐Gibran juga telah merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional.

Ia menerangkan pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep collaborative farming yang melibatkan industri pangan nasional akan mewarnai implementasi program makan siang dan susu gratis.

"Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis.

Diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa dilibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini," katanya.

Baca juga: Rekomendasi 7 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan

Baca juga: Kematian Dante Masih Misteri, Tamara Tyasmara Sempat Laporkan Angger Dimas soal Penganiayaan 2021

Baca juga: Sempat Pamit dari Rumah, Wanita Muda di Nias Utara Ditemukan Tewas Kondisi Mulut Penuh Darah

Lebih lanjut, Budiman mengatakan nantinya ada 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi serta usaha sapi perah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved