Pemilu 2024

Pemilih PKB dan NU Lebih Pilih 02, Senior PKB Minta Cak Imin Realistis Sikapi Ajakan Hak Angket PDIP

Pemilih PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) mayoritas masuk ke Prabowo-Gibran, senior PKB minta Cak Imin lakukan hal itu

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Politisi PKB Lukman Edi (kiri) dan Muhaimin Iskandar. Pemilih PKB dan NU Lebih Pilih 02, Senior PKB Minta Cak Imin Realistis Lihat Konstituen & Keuntungan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Pemilih PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) mayoritas masuk ke Prabowo-Gibran, senior PKB minta Cak Imin lihat hal ini.

Adapun diketahui, pemilih PKB dan NU ternyata mayoritas lebih memilih pasangan Prabowo-Gibran dibandingkan Anies-Muhaimin.

Hal itu diketahui dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang merilis distribusi dukungan partai politik (parpol) untuk tiga bakal calon presiden (capres), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Dalam hal ini, Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy meminta partainya melihat kehendak dari para pemilihnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk mendapatkan keuntungan.

Ia menyebutkan, PKB harus bersikap realistis bahwa konstituennya banyak yang memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Nah ini kan sudah kita lihat bagaimana konstituen Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi apa perjuangan PKB selama ini, dominannya ke mana,” ujar Edy di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2/2024).

“Menurut saya, nahdliyin yang kita baca, happy dengan Pemilu 2024, bebas dia memilih siapa capresnya, wapresnya,” sambung dia.

Ia menyebutkan, saat ini situasi akar rumput PKB mengalami anomali.

Pasangan Anies Baswedan (tengah)-Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) ketika deklarasi.
Pasangan Anies Baswedan (tengah)-Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) ketika deklarasi. (Facebook Anies Baswedan)

Sebab, banyak pemilihnya tak mendukung capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Padahal, Muhaimin merupakan Ketua Umum PKB itu sendiri.

“Lebih banyak nahdliyin dan pemilih PKB memilih 02. Ini harus diterima fakta ini, harus kita evaluasi, introspeksi ke dalam,” sebut Edy.

Terakhir, ia meminta Fraksi PKB DPR RI tak memikirkan ulang untuk mendukung penggunaan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baginya, langkah itu tak tepat dan hanya menimbulkan kegaduhan.

“Tuntutan atau desakan untuk hak angket di DPR sekarang itu adalah pekerjaan yang sia-sia. Kontraproduktif, karena enggak bakalan, enggak ada connecting dengan penyelenggaraan pemilu,” pungkasnya.

Menurut dia, PKB bisa menempuh langkah lain jika tidak puas dengan hasil pemilu, misalnya melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: TAKUT Ortu Murka Gegara Hamil Duluan, Sepasang Kekasih di Lampung Buang Bayinya ke Saluran Irigasi

Baca juga: SADISNYA Pria di Aceh Habisi Anak Pacarnya, Anus Dimasukkan Tang Potong Lalu Tubuh Dibanting

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved