Pilpres 2024

JADI Host Diskusi Hak Angket, Aiman Bikin Kesal Margarito:Jangan Adu Saya,Saya Ngerti Cara Main Kamu

Perdebatan antara Margarito Kamis vs Aiman Witjaksono tersaji dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di InewsTV, Selasa (5/3/2024). 

|
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
Perdebatan antara Margarito Kamis vs Aiman Witjaksono tersaji dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di InewsTV, Selasa (5/3/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com - Perdebatan antara Margarito Kamis vs Aiman Witjaksono tersaji dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di InewsTV, Selasa (5/3/2024). 

Margarito yang merupakan Pengamat Hukum Tata Negara mengeluarkan nada tinggi ketika mendapatkan pertayaan dari Aiman Witjaksono sebagai pembawa acara. 

Awalnya, Aiman menanyakan kepada Margarito apakah Anda setuju bahwa Pemilu 2024 adalah yang paling brutal, TSM (Terstruktur Sistematis dan Masif). 

Lantas MArgarito menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa Pemilu 2024 brutal. 

Sebab katanya selama mengikuti Pemilu, Margarito tak merasakan ada yang brutal. Apalagi di Pemilu 2024, tidak ada bentuk kebrutalan. 

"Yang kalah ngomongnya begitu. Biasa aja ini. Sama seperti 2019, biasa saja.

Kalau bilang ada masalah ia, kalau bilang brutal tidak juga.

Kita jalan kok. sama seperti 2019,"ujar Margarito. 

Aiman lalu meminta Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menanggapi pernyataan Margarito yang menyebut kecurangan dalam Pemilu 2024 tidak ada.

"Bung Feri, anda sedikit saja menyampaikan bahwa pemilu ini biasa-biasa saja atau"kata Aiman yang langsung dipotong Margarito.

Mendengar itu, Margarito tiba-tiba marah dan menyebut Aiman memiliki niat untuk mengadu dirinya dengan Feri. 

"Kamu jangan adu saya. Saya ngerti cara kamu main. Saya ngerti.

Supaya kita satu-satu.

kamu mau apa?

ini orang bolak-balik bicara curang, anda ini tersangka kan?!

Pernyataan Margarito ini membuat Aiman tersenyum. 

Sebab menurut Aiman, Maragrito sudah menyerang pribadi.

"Ini Ad Hominem, menyerang pribadi kan. Saya gak tahu juga kenapa kemudian, saya menanyakan apa yang kemudian anda sampaikan kepada bung Feri. Saya saksi bukan tersangka. kenapa anda takut? "tanya Aiman. 

"No, no tidak. Supaya kita ini diskusi ada arah. Supaya beres,"balas Maragrito. 

Menurut Margarito, sudah 20 hari sejak hari pencoblosan, orang masih bolak-balik bicara tentang kecurangan. Sementara kata dia, dalam UU Pemilu, kecurangan itu diselesaikan lewat Bawaslu.

"Jadi salah membahas ini?" tanya Aiman. "Saya ga tahu salah apa ga," jawab Margarito.

"Menurut anda gimana?" cecar Aiman. "Kalau saya sih ga ada faedah lagi," kata Margarito.

"Nggak ada faedah, tapi anda datang ke sini?" ujar Aiman lagi. "Karena saya hormat aja. Saya diundang saya datang," ujar Margarito. Perdebatan ini akhirnya ditengahi oleh Effendi Ghazali yang ikut berbicara.

Jubir TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono bakal menjalani pemeriksaan terkait dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks. 
Jubir TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono bakal menjalani pemeriksaan terkait dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.  (HO)

Aiman Sebut Sudah Kembali Jadi Jurnalis dan Heran Margarito Mendadak Marah

Kepada tribun-medan.com, Aiman mengaku heran dengan Margarito yang tiba-tiba menyerangnya secara pribadi. 

Apalagi, kata Aiman, dalam diskusi itu, dia sebagai host.  

"Saya kira wajar saja kalau dalam diskusi itu ada perdebatan.

Makanya saya heran kenapa Margarito bisa marah.

Padahal saya sebagai host itu kan wajar saja terjadi perdebatan,"kata Aiman via seluler, Kamis (7/3/2024). 

Aiman menegaskan bahwa dia sudah kembali berprofesi sebagai jurnalis dan melepas status sebagai kader Perindo dan Timses Ganjar-Mahfud.

Sehingga dalam diskusi itu, Aiman murni sebagai jurnalis.  

"Saya sudah wartawan kembali semenjak 17 februari 2024.

Dan saya sudah keluar dari Perindo dan Timses,"ujarnya. 

Aiman membantah ada menyudutkan Margarito dalam diskusi itu.

Dia juga tidak menyebutkan bahwa Pemilu 2024 berlangsung dengan curang. 

"Dan yang menyebut curang itu bukan saya, tapi Fery Amsari.

Saya juga heran kenapa dia menyerang saya secara pribadi,"ujarnya. 

Dikutip dari bisnis.com, Aiman telah mengumumkan telah keluar dari Pratai Perindo dan Timses Ganjar-Mahfud. Dia juga telah kembali aktif sebagai jurnalis. 

Aiman kembali aktif sebagai petinggi di MNC Media Group. 

"Saya sudah kembali menjadi wartawan aktif di MNC Media, saya sekarang menjadi Pimpinan Redaksi di Sindonews TV dan Wakil Pemimpin Redaksi di Inews, jadi saya kembali menjadi wartawan per Sabtu kemarin," ujar Aiman kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Sebagaimana diketahui, Aiman memang tengah menghadapi kasus dugaan berita bohong. Aiman tengah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik institusi Polri. 

Aiman menuduh Polri tidak netral dalam Pemilu 2024. 

Sosok Margarito Kamis

Sosok Margarito Kamis dikenal sebagai Pakar Hukum Tata Negara.

Margarito Kamis sempat menjadi perhatian, saat dirinya dimintai tanggapan soal pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

Ketika berdialog dalam acara yang dipandu Karni Ilyas, Margarito Kamis dengan tegas mengatakan, bahwa suka atau tidak suka, pencalonan Gibran sah secara hukum.

Sebab, kata Margarito, ada putusan dan undang-undang yang mengatur hal tersebut.

Bukan kali ini saja Margarito Kamis mencuri perhatian.

Ia yang pernah tercatat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2006 itu juga sering dimintai pendapatnya di depan persidangan.

Margarito Kamis pernah memberikan keterangan dan pandangannya menyangkut kasus Setya Novanto.

Ia kala itu hadir sebagai saksi yang meringankan bagi mantan Ketua DPR RI tersebut.

Dikutip dari laman Wikipedia, Margarito Kamis lahir di Gambesi, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada April 1965

Ia meraih gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate di bawah bimbingan Alm Prof Baharuddin Lopa, S.H. dengan konsentrasi Ilmu Hukum Pidana.

Pakar Hukum Ini Yakin Setya Novanto Bakal Lolos Lagi dari Jerat Hukum KPK
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ahli hukum tata negara, Margarito Kamis keluar dari gedung KPK Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Senin (27/11/2017). Margarito Kamis diperiksa sebagai saksi meringankan untuk tersangka Setya Novanto terkait kasus korupsi KTP elektronik.
Pakar Hukum Ini Yakin Setya Novanto Bakal Lolos Lagi dari Jerat Hukum KPK TRIBUNNEWS/HERUDIN Ahli hukum tata negara, Margarito Kamis keluar dari gedung KPK Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Senin (27/11/2017). Margarito Kamis diperiksa sebagai saksi meringankan untuk tersangka Setya Novanto terkait kasus korupsi KTP elektronik. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Lalu, ia melanjutkan pendidikannya di pascasarjana Universitas Hasanuddin dengan konsentrasi Hukum Agraria, Makassar, Sulawesi Selatan.

Gelar Doktor ia dapatkan dari Universitas Indonesia di bawah bimbingan Prof Ismail Suny, Prof Jimly Asshiddiqie, dan Alm Prof Adnan Buyung Nasution, dan merupakan putra Ternate pertama yang menyandang gelar tersebut.

Selain menjabat Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2006, ia juga pernah ikut serta dalam mempersiapkan Panitia Seleksi Komisioner KPK di Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan menjadi anggota Tim Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi di Dewan Pertimbangan Presiden pada tahun 2007 dan 2008.

Kini ia sibuk sebagai seorang Pakar Tata Negara Indonesia, dan ia juga terdaftar sebagai salah satu staf pengajar di almamaternya Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate.

Bahkan, disela waktunya, ia kerap hadir sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan, termasuk sebagai pihak yang membantu penanganan sengketa pilkada dan perumusan undang-undang.

Punya Dua Orang Anak

Margarito Kamis menikah dengan Anggraina Alhadar.

Ia dikaruniai dua orang anak, Rizki Rio Ananto dan Chairul Rachman Fatih.

Margarito merupakan seorang dosen di Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate dan memiliki pangkat fungsional Lektor.

Margarito Kamis telah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate dan meraih gelar Magister Humaniora dari Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makasar.

Sejak tahun 1990, Margarito Kamis telah aktif sebagai dosen, baik dengan status tidak tetap maupun tetap di FH Universitas Khairun Ternate.

Pada tahun 2002, Margarito diangkat menjadi Dosen Negeri dengan pangkat fungsional Lektor dan pangkat struktural Golongan 4A.

Selain karir akademisnya, Margarito Kamis juga memiliki pengalaman dalam berbagai kegiatan terkait hukum dan tata negara.

Margarito Kamis juga aktif dalam menulis opini tentang masalah-masalah ketatanegaraan dan administrasi negara di beberapa media massa nasional.

Baca juga: Aiman Heran Margarito Mendadak Marah dan Serang Pribadi Saat Diskusi Pemilu: Padahalkan Saya Host

(*/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved