Berita Viral

CUACA EKSTREM hingga Pekan Depan, Sejumlah Wilayah Dilanda Banjir, Persawahan Rusak, Warga Hilang

Banjir merendam puluhan ribu rumah di sejumlah daerah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) prediksi cuaca ekstrem hingga pekan depan.

|
Editor: AbdiTumanggor
via bbc
Foto udara banjir merendam pemukiman di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatra Barat, Jumat (8/3/2024). (via bbc news indonesia) 

Dia mengatakan hingga sekitar pukul 00.00 WIB, Jumat (08/03), hujan tak kunjung reda. Air pun mulai masuk ke dalam rumahnya.

"Air mulai masuk rumah tengah malam dan di dalam rumah sendiri tadi malam ketinggian air kira-kita setinggi pinggul," katanya.

Sementara warga lainnya di Padang, Gimantroy (62 tahun) sedang membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di pagar rumahnya karena terbawa banjir yang melanda daerahnya

"Tadi malam itu ketinggian air kira-kira 1,5 meter dan di dalam rumah ketinggian air hampir sama dengan di luar," katanya.

Sementara, anak dan istrinya membantu mengangkut barang-barang yang masih bisa ia selamatkan dari banjir yang melanda.

"Semuanya terendam banjir. Lihat saja kulkas saya sampai dibawa air keluar dan tidak bisa diselamatkan lagi," katanya.

Pria paruh baya itu menceritakan bahwa hujan yang terjadi sejak Kamis (07/03) siang memang cukup deras dan ia tidak menyangka banjir akan merendam setinggi itu.

"Sebenarnya saya sudah menyelamatkan beberapa barang-barang dan surat-surat penting. Tetapi ketinggian air memang cukup tinggi, sehingga tidak bisa lagi diselamatkan," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Rudy Rinaldy mengatakan terdapat ribuan rumah di 10 kecamatan di Padang terendam banjir.

“Banjir akibat curah hujan yang sangat besar, mencapai 390mm. Fokus kami mengevakuasi korban terdampak,"ujarnya.

Dia menyebut ada sejumlah lokasi belum terjangkau karena akses terputus.

Pihaknya sedang koordinasi mencoba mencapai lokasi tersebut agar dapat mengevekuasi warga yang terisolasi.

“Sementara untuk jumlah pengungsi masih didata,” tambahnya.

Selain di Padang, banjir juga menyebabkan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Ada 10 orang hilang tertimbun longsor. Satu orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Rudy.

Foto udara banjir merendam pemukiman di kawasan Dadok Tunggul Hitam
Foto udara banjir merendam pemukiman di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatra Barat, Jumat (8/3/2024). (via bbc news indonesia)

Menurut laporan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau-Padang Pariaman, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem terjadi di Padang, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, dan Kabupaten Pasaman.

Dampaknya, banjir menggenangi perumahan warga di Kota Padang dengan ketinggian air antara satu hingga dua meter.

Selain itu, hujan juga menyebabkan terjadinya longsor di Sitinjau Lauik yang memutus jalur Padang – Solok, serta longsor di Pesisir Selatan.

“Hujan ekstrem yang terjadi di wilayah Kota Padang dan sekitarnya diakibatkan oleh pertemuan massa udara [konvergen], suhu muka laut di perairan barat Sumaera Barat cukup hangat dan kelembaban udara tinggi pada lapisan rendah hingga lapisan tinggi.”

“Berdasarkan data citra satelit dan citra radar, hujan intensitas lebat berlangsung dalam durasi yang lama mulai dari siang hingga malam hari," tulis laporan itu.

Kondisi tersebut menyebabkan wilayah tangkapan hujan tidak mampu menampung curah hujan yang sangat tinggi sehingga terjadi banjir dan longsor, menurut laporan tersebut.

“Dengan melihat kondisi atmosfer saat ini, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir/kilat di sebagian besar wilayah Sumatra Barat hingga dua hari ke depan.”

Selain di Sumatra Barat dan Sumatera Utara, banjir juga menggenangi beberapa wilayah lain di Indonesia.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 715 rumah terendam banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sejak Senin (4/3/2024).

Satu orang dilaporkan meninggal dunia. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi, air laut pasang dan luapan kali Lasolo sehingga drainase tidak dapat menampung debit air.

Pemerintah Kota Kendari lalu menetapkan masa tanggap darurat selama tiga hari ke depan sejak Kamis (7/3/2024).

Salah satu warga Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari, Dea mengaku baru kali ini mengalami banjir bandang.

"Bukan lagi air meluap tapi banjir bandang. Bagaimana tumpah satu kali itu air, selama saya tinggal di sini baru kali ini banjir masuk dalam rumah sampai satu meter lebih, rumah bagian depan itu tinggi air sampai dua meter," terang Dea, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Di Kota Cirebon, Jawa Barat, menurut laporan BPBD Jawa Barat, banjir sejak Selasa (5/3/2024) lalu telah merendam 42.617 rumah.

Banjir itu juga menyebabkan 160.414 jiwa terdampak di sembilan kecamatan. Dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir yang melanda 37 desa di sembilan kecamatan itu dipicu oleh limpasan Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes.

Selain menerjang bangunan rumah dan fasilitas publik, banjir juga merendam 923,5 hektare lahan persawahan.

Seorang warga Cirebon, bernama Isa, mengatakan banjir di wilayahnya terjadi dalam waktu singkat dengan intensitas tinggi, ditambah lagi meluapnya sungai di dekat rumahnya.

"Jam enam sampai sembilan malam di hari Selasa, hujan g banget, terus setelah itu, air langsung ke sini, banjir tinggi sekali. Tengah malam langsung mengungsi, air tinggi," kata Isa, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan akan menormalisasi dan meninggikan tanggul di lima sungai di Cirebon untuk mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan.

Selain itu, banjir juga menggenani sejumlah wilayah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, akibat hujar deras sejak Minggu (3/3/2024).

Menurut laporan BNPB, wilayah terdampak berada di Kecamatan Sambisari.

“Hujan lebat menyebabkan debit air sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga," menurut keterangan BNPB.

BNPB menyebut longsor yang juga terjadi telah mengakibatkan tiga warga tertimbun, 56 jiwa terancam dan lima jiwa terdampak, kata BNB

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang ini akan terjadi pada Minggu (10/3/2024) dan Senin (11/3/2024).

BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem itu terjadi karena Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara 999.5 hPa.

Bibit Siklon Tropis 91S ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.

“Bibit Siklon Tropis ini kemudian menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat daya Sumatera yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang di sekitar Bibit siklon tropis tersebut,” bunyi keterangan BMKG.

Selain itu, juga ada sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Australia bagian utara, membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara, dan di sebelah barat Australia bagian utara.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Perairan selatan Jawa, dari Sumatera Barat hingga Bengkulu, dari Lampung hingga Jawa Barat, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di Bali, dan Nusa Tenggara, Daerah konvergensi tersebut juga terpantau memanjang dari Kalimantan Selatan hingga Selat Makassar, di Sulawesi Selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara, dari Laut Banda hingga Papua bagian selatan dan di Papua.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga ada, yang memanjang di Laut Jawa, Selat Karimata, dan di Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi/low level jet tersebut,” ungkap BMKG.

Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang Berikut prediksi BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 10-11 Maret 2024:

Cuaca Minggu, 10 Maret 2024

Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.

Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang: Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Gorontalo. Wilayah berpotensi angin kencang: Sulawesi Barat.

Cuaca Senin, 11 Maret 2024

Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.

Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang: DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Gorontalo. Wilayah berpotensi angin kencang: Banten.

(*/tribun-medan.com/tribunnews.com/kompas.com/bbc news)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved